Erosi dan Stabilitas Lereng

berbatu, dan pada tekstur yang halus tidak mengandung bahan organik, sangat kompak, dan laju infiltrasinya sangat rendah. Pada umumnya tanah pasca tambang memiliki kandungan hara makro yang jauh di bawah kebutuhan tanaman, terutama kandungan N, P, K, Na, dan Ca, serta tingkat kemasaman tanah pH dan kapasitas tukar kation KTK yang sangat rendah. Sumbangan mineral-mineral inorganik, ataupun sumbangannya dalam zat pengatur pertumbuhan, juga sangat rendah Hetrick et al. 1994 dalam Daru 2009 Dalam tahapan revegetasi di lahan pasca tambang, pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut harus memiliki kesesuaian terhadap lingkungan dan perlu dilakukan upaya perbaikan kondisi tapak untuk mendukung daya hidup pertumbuhan tanaman tersebut. Pada tahap awal revegetasi, tanaman yang masuk dalam famili Leguminoseae dapat memberikan kontribusi penambahan nitrogen melalui fiksasi nitrogen dari udara Skousen Zipper 1996, Vance 2001 dalam Daru 2009.

2.2 Erosi dan Stabilitas Lereng

Erosi adalah peristiwa hancurnya dan pindahnya tanah atau bagian dari tanah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh media alami, yaitu air, angin atau gravitasi. Di Indonesia erosi yang terpenting disebabkan oleh air Hardjowigeno 2003. Dari segi kecepatan terjadinya, erosi dibagi menjadi dua macam yaitu erosi geologi dan erosi dipercepat. Erosi geologi merupakan erosi yang berjalan sangat lambat dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Erosi dipercepat adalah erosi yang dipercepat akibat kegiatan manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah erosi lebih besar daripada tanah yang terbentuk. Erosi ini berlangsung sangat cepat sehingga tanah dipermukaan top soil menjadi hilang Hardjowigeno 2003. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi adalah curah hujan, sifat-sifat tanah, lereng, vegetasi, dan manusia. Faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi erosi adalah curah hujan. Curah hujan yang mempunyai intensitas tinggi akan meningkatkan laju erosi yang terjadi pada permukaan tanah. Gumpalan tanah yang pecah karena benturan air hujan akan menyebabkan butiran tanah terangkut oleh aliran permukaan tanah dari hujan. Selain curah hujan, kemiringan lereng juga berperan penting dalam terjadinya erosi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam dan panjang. Lereng yang semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat, sehingga kemampuan air mengangkut butiran tanah juga semakin besar. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air mengalir menjadi semakin besar Hardjowigeno 2003. Selain kedua faktor diatas yang berperan penting dalam terjadinya erosi, faktor keberadaan vegetasi juga memberikan pengaruh penting. Vegetasi dapat menghalangi air hujan jatuh langsung pada permukaan tanah. Vegetasi yang efektif untuk mengendalikan erosi adalah hutan yang dikelola dengan baik. Selain hutan, vegetasi yang efektif dalam mengendalikan erosi adalah rumput, maka pengelolaan hutan dan padang rumput sangat penting dalam menjaga stabilisasi tanah Soepardi 1983.

2.3 Peranan Tanaman Rambat Terhadap Stabilisasi Lereng dan Erosi