BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1 Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan dokumen penutupan tambang PT MIP site Krassi 1997 keadaan lokasi PT MIP terletak di Kecamatan Sembakung dan Kecamatan
Sesayap, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur. PT MIP terletak pada koordinat geografis paling selatan adalah 3
o
37’ 54,0” LS, paling timur 117
o
16’ 6,0” BT dan paling barat 117
o
11’ 0,0” BB. Iklim di daerah ini mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan
musin penghujan. Berdasarkan data iklim pada dokumen Rencana Penutupan Tambang 1997, PT MIP menurut penggolongan tipe iklim oleh Kopen termasuk
klasifikasi AF, yaitu tipe hutan hujan tropis Tropical Rain Forest Climate. Apabila diperkirakan menurut penggolongan tipe curah hujan Schmidt dan
Ferguson, maka data hujan di lokasi tambang termasuk tipe A yang berarti tipe curah hujan tersebut tinggi. Secara umum kondisi curah hujan perbulan berkisar
155,64 mm pada musim kemarau dan 356,03 pada musim penghujan .
Suhu udara di daerah tambang PT MIP yang didapat dari stasiun Juwata Tarakan adalah rata-
rata maksimum 30,4
o
C–31,5
o
C dan rata-rata minimum adalah 23,3
o
C–24,4
o
C, dengan variasi baik harian maupun bulanan yang kurang berarti, sedangkan
kelembaban udara berkisar antara 57 –97 .
3.2 Tata Guna Lahan
Daerah rencana tambang secara umum masih merupakan kawasan pengembangan sumber daya hutan. Berdasarkan RUTR Dati II kabupaten dalam
dokumen Laporan Studi Kelayakan, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan kebijakan pemanfaatan lahan secara umum diklasifikasikan berdasarkan
ketentuan penetapan fungsi kawasan budidaya dan non-budidaya. Kawasan non budidaya berupa ruang upaya konservasi, penelitian,
rehabilitasi, objek wisata lingkungan dan sejenisnya. Sedangkan kawasan budidaya adalah bentuk-bentuk pengaturan pemanfaatan ruang seperti eksploitasi
pertambangan, kehutanan, pertanian dan kegiatan pembangunan pemukiman industri, pariwisata, perkebunan dan sebagainya.
Berdasarkan interpretasi lapangan dan wawancara dengan staff PT MIP, wilayah pertambangan dulunya merupakan daerah yang masih tertutupi oleh
hutan primer, saat ini sebagian besar yang tumbuh pada wilayah ini adalah semak belukar, rumput ilalang dan tanaman hasil revegetasi. Tanah pertanian hanya
terbatas pada daerah yang berhubungan langsung dengan perkampungan.
3.3 Kualitas tanah