Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2011 di lapangan pada lahan bekas penambangan batubara di PT. Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur.

4.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih WaluhLabu, Cipir, dan Koro, pupuk organik 9 karung 5 karung untuk pemupukan dilapangan dan 4 karung untuk media semai, polybag ukuran 10 x 15 cm, top soil 5 karung untuk media semai, dan kerangka penjalar jaring dari bahan sabut kelapa coconet. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah golok, cangkul, sprayer, skop, meteran 20 m, mistar 30 cm, alat-alat tulis dan kamera digital.

4.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dibagi menjadi beberpa bagian yaitu, 4.3.1 Pembibitan Tanaman Rambat dalam Persemaian. Pembuatan bibit penting dipersiapkan terlebih dahulu dalam persemaian karena untuk menyiapkan bibit yang baik dan siap ditanam di lapangan. Pembibitan di persemaian dilakukan pada beberapa jenis antara lain, Waluh, Cipir, dan Koro. Media tabur dibuat dengan komposisi tanah dan kompos. Dengan perbandingan secara berturut-turut 1 : 2. Kemudian media dimasukkan dalam polybag dengan ukuran 10 x 15 cm sebanyak 48 polybag 24 untuk Waluh, 12 untuk Cipir dan 12 lagi untuk Koro. Setelah media tabur siap dalam polybag, benih tanaman rambat ditaburkan dalam media. Media tabur harus diberikan perlakuan antara lain, kondisi media harus selalu lembab, diletakkan dalam rumah kaca dan memberikan fungisida ketika diserang oleh jamur. Setelah berumur kira- kira 4 minggu dan semai berukuran tinggi 10 cm semai ditanam di lapangan lokasi penelitian. 4.3.2 Pemilihan Lokasi Penelitian di Lapangan Penelitian dilakukan pada lahan bekas penambangan batubara PT Mandiri Intiperkasa di Blok A3. Lahan yang digunakan dalam penelitian merupakan lahan bekas galian tambang batubara yang telah kehilangan lapisan top soil dan sub soil. Pengupasan top soil dan pengambilan lapisan batubara menyebabkan permukaan lahan yang ditingalkan tidak rata dan bertebing. Kondisi visual lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Kondisi lahan penelitian Berdasarkan data bulanan dari PT. Mandiri Intiperkasa data curah hujan selama penelitian dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2011 sebesar 251 mm per bulan. Kondisi lahan bekas penambangan pada area penelitian tergolong sangat kritis. Kemiringan tebing di atas 60 o membuat laju erosi yang terjadi sangat tinggi. 4.3.3 Pemasangan kerangka penjalar Pemasangan kerangka penjalar dilakukan dengan membentangkan kerangka penjalar ke permukaan tebing. Ukuran coconet 3x1 meter, dengan tinggi 3 meter dan lebar 1 meter. Kerangka penjalar dipasang pada tebing sebelum dilakukan penanaman tanaman rambat. Kerangka penjalar terbuat dari sabut kelapa dan biasa disebut coconet yang terdiri dari dua ukuran petak rambat yaitu ukuran petak pertama adalah 30 x 30 cm dan ukuran petak kedua adalah 50 x 50 cm. Setelah coconet sudah disiapkan, coconet diletakkan di tebing dengan dipatok menggunakan paku ke tebing, seperti yang ditunjukan pada Gambar 5. Gambar 5 A Pemasangan kerangka penjalar, B kerangka penjalar 50 x 50 cm dan C kerangka penjalar 30 x 30 cm terpasang pada tebing 4.3.4 Penanaman di Lapangan Pada bagian dasar tebing atau bagian dasar coconet dibuat lubang tanam yang berukuran lebar 30 cm, panjang 100 cm dan kedalaman 30 cm. Selanjutnya pemberian media pupuk organik yang dicampur dengan tanah dengan berat pupuk organik 3,5 kg ke dalam lubang tanam sebanyak ukuran volume lubang tanam. Setelah lubang tanam siap dengan media tanamnya, bibit tanaman rambat siap untuk ditanam. Penanaman pada setiap lubang dan coconet, menggunakan komposisi campuran tanaman rambat dengan pilihan antara lain Waluh CM : Kecipir PT. CM : Koro CG. Dengan setiap lubang tanam terdiri dari 4 bibit dengan presentasi campuran 50:50 dan ditanam secara berurutan. 4.3.5 Pemeliharaan dan Evaluasi Setelah bibit tanaman rambat ditanam, langkah selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan yang dilakukan adalah perlindungan hama dan penyakit, mengamati pada setiap pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tanaman. Kemudian mencatat dan memberikan respon terhadap perubahan tanaman yang terjadi setiap hari serta yang selanjutnya diadakan evaluasi disetiap jenis tanaman 1 minggu sekali di lapangan. Pada saat terakhir penelitian diadakan evaluasi secara komprehensif pada pananaman tebing di lahan bekas tambang. A B C 4.3.6 Metode Pengamatan dan Pengukuran Parameter yang diukur adalah panjang batang primer tanaman, jumlah cabang, jumlah daun pada setiap tanaman, persen penutupan coverage, persentase tumbuh dan sifat kimia tanah. Pengukuran panjang tanaman dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan menggunakan meterĂ¡n dari bahan polimer yang panjangnya 20 meter. Panjang tanaman diukur dari tanda dari kayu kecil berukuran 15 cm yang ditancapkan disamping tanaman. Pengukuran dilakukan pada minggu ke 0. Pengukuran jumlah daun dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara menghitung langsung daun yang ada pada setiap tanaman. Pengukuran jumlah batang keseluruhan pada tanaman dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara menghitung langsung jumlah batang yang ada pada setiap tanaman. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan tanaman rambat tumbuh dan kembang pada tebing lahan bekas tambang. Kemudian untuk mengetahui pengaruh atau respon tanaman rambat terhadap penggunaan media rambat atau coconet pada tebing. Perolehan data jumlah daun dan jumlah batang dilakukan dengan cara menghitung organ tersebut langsung di lapangan. Data yang diperoleh dicatat terlebih dahulu pada tally sheet. Pengukuran luas rambatan tanaman terhadap tebing dilakukan dengan cara membandingkan luas rambatan yang dijangkau oleh tanaman kemudian dibagi dengan luas kerangka penjalar atau sesuai dengan rumus sebagai berikut : Luas rambatan tanaman Persen penutupan = x 100 Luas coconet Luas kerangka penjalar yang digunakan sebesar 30.000 cm 2 . Seperti data pertumbuhan vegetatif, data penutupan tanaman juga dicatat pada tally sheet. Data sifat kimia tanah diperoleh dari analisis laboratorium tanah SEAMEO Biotrop. Contoh tanah diambil dari lapangan sebelum dan sesudah dilakukan penanaman tanaman rambat. Pengambilan contoh tanah dengan metode komposit. Pengambilan sebelum penanaman dilakukan saat tanah belum dilakukan pemupukan dan setelah pemupukan. Pengambilan contoh tanah setelah penanaman dilakukan pada 5 Minggu Setelah Tanam MST, yaitu pada saat terakhir pengambilan data secara keseluruhan. Pengambilan contoh tanah pada 5 MST dibedakan menjadi dua macam contoh tanah, yaitu tanah yang ditumbuhi tanaman dengan tumbuh baik dan tanah yang ditumbuhi tanaman merana.

4.4 Rancangan Percobaan