publik. Tiga orang anggota yang lain bukan akuntan publik. Ketua Komite Audit dipegang oleh salah seorang anggota Komite Akuntan Publik, dengan syarat
selama lima tahun terakhir mereka tidak berprofesi sebagai akuntan publik. Ketua dan anggota Komite Audit tidak diperkenankan menerima penghasilan dari
perusahaan akuntan publik kecuali uang pensiun.
b. Frekuensi Rapat Komite Audit
Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit menjelaskan bahwa Komite Audit sebaiknya
menyelenggarakan rapat minimal 3 kali dalam satu tahun. Berbagai rapat komite audit yang dapat dilakukan meliputi rapat internal komite audit, rapat dengan
internal auditor dan external auditor dan rapat dengan dewan komisaris maupun dengan dewan direksi. Agar agenda rapat dapat berjalan lancar efisien, bahan
rapat seharusnya sudah disampaikan kepada peserta sebelumnya. Regulator lain, sering mengungkapkan preferensi yang kuat untuk komite
audit yang sering bertemu. Penelitian sebelumnya mengatakan biasanya bergantung pada jumlah pertemuan komite audit tahunan sebagai proxy untuk
ketekunan komite audit karena tindakan lain tidak diamati publik DeZoort et al., 2002. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa komite audit yang sering
bertemu lebih mungkin mendapatkan informasi tentang isu-isu audit saat ini dan lebih rajin memenuhi tugasnya. Carcello et al. 2002, Goodwin-Stewart dan Kent
2006 mendokumentasikan hubungan positif antara jumlah pertemuan komite audit dan biaya audit.
3.4.2. Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dependent variable adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang
muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas
pelaporan keuangan. Fokus kualitas pelaporan keuangan dalam penelitian ini adalah ketetapan waktu pelaporan keuangan. Dimana, Pengukuran ketepatan
waktu pelaporan keuangan diukur berdasarkan keterlambatan pelaporan keuangan perusahaan, yang didasarkan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Bapepam
berdasarkan UU No.8 tahun 1985 yang telah diperbaharui pada tahun 1996 dan mulai berlaku tanggal 17 Januari 1996. Berdasarkan keputusan ketua Bapepam
No.80 tahun 1996, perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selambat-lambatnya 120 hari setelah tahun buku berakhir.
3.4.3. Variabel Moderating
Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut
mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian adalah kualitas audit. Menurut
Jensen dan Meckling 1976 pengauditan merupakan suatu proses pengawasan dan peningkatan keselarasan informasi yang wujud antara manajemen dan
pemegang saham. Pengauditan dilakukan dengan harapan dapat mengurangi
kekeliruan terhadap sistem akuntansi. Oleh karena itu kualitas audit merupakan
faktor utama yang mendapatkan perhatian khususnya dalam proses audit.
Penelitian ini menggunakan variable moderating dari tipe auditor eksternal ditinjau dari big four atau non big four. Tipe auditor eksternal yang di-hire oleh
perusahaan diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu big four dan non big four. Informasi mengenai auditor ini didapat dari laporan keuangan perusahaan yang
telah diaudit. Untuk pengukurannya, setiap perusahaan dengan auditor big four akan diberikan skor 1 sedangkan untuk non big four diberikan skor 0.
Ukuran KAP dibedakan menjadi KAP besar dan KAP kecil. KAP besar di Indonesia yang kesemuanya adalah afiliasi dari The Big Four, yaitu:
1 KAP Purwanto, Sarwoko, Sandjaja-afiliasi dari Ernst Young, 2 KAP Osman Bing Satrio-Deloitte Touche Tohmatsu DTT,
3 KAP Sidharta, Widjaja-afiliasi dari KMPG, 4 KAP Haryanto Sahari Rekan-afiliasi dari PWC.
Semua KAP lain di luar KAP Big Four dikatagorikan sebagai KAP kecil
No Variabel Definisi Variabel
Skala Pengukuran
Rasio
1 Jumlah
Keanggotaan Menurut peraturan Bapepam,
jumlah anggota komite audit sekurang kurangnya terdiri dari
tiga orang, yang diketuai oleh satu orang yang berasal dari
Komisaris Independen, dan dua orang anggota lainnya
merupakan pihak dari luar perusahaan
jumlah anggota Komite Audit
yang ada dalam satu perusahaan
Nominal
2 Frekuensi
rapat komite audit
Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit menjelaskan
bahwa Komite Audit sebaiknya Jumlah rapat
Komite Audit selama setahun
Nominal
menyelenggarakan rapat minimal 3 kali dalam satu tahun
3 Kualitas
Pelaporan Keuangan
Fokus kualitas pelaporan keuangan dalam penelitian ini
adalah ketetapan waktu pelaporan keuangan. Dimana,
ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa
laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval
waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan
yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam
membuat
predeksi dan
keputusan Selisih waktu
antara tanggal tutup tahun buku
dengan tanggal laporan audit
Nominal
4 Kualitas
Audit kualitas audit merupakan faktor
utama yang mendapatkan perhatian khususnya dalam
proses audit Berdasarkan tipe
auditor eksternal ditinjau dari big
four atau non big four
Dummy
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian