et.al. 2010 mengindikasi bahwa hubungan antara komite dan ketepatan waktu pelaporan keuangan jarang diselidiki.
Hashim dan Rahman 2011 dalam penelitian sebelumnya menganalisis pengaruh karakteristik komite audit terhadap audit report lag di Malaysia.
Penelitian ini menggunakan variabel independen independensi komite audit, jumlah rapat komite audit dan keahlian komite audit untuk menganalisis
pengaruhnya terhadap audit report lag. Penelitian ini menemukan bahwa independensi komite audt serta keahlian komite audit berkontribusi sebagai faktor
penting yang mempengaruhi audit report lag sebuah perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan perbedaan dengan penelitian terdahulu
yang telah dipaparkan diatas, pada penelitian ini penulis memasukkan jumlah angota komite audit dan frekuensi rapat komite audit sebagai komponen untuk
melihat kualitas dari komite audit perusahaan terhadap kualitas pelaporan keuangan dimana kualitas pelaporan keuangan berfokus pada ketetapan waktu .
Perbedaan selanjutnya yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu tentang komite audit adalah dengan adanya penambahan variabel
moderasi berupa kualitas audit yang bertujuan untuk melihat pengaruh dari kualitas audit yang dihasilkan auditor eksternal terhadap hubungan kualitas
komite audit dengan pelaporan keuangan yang dihasilkan perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian terfokus pada :
1. Apakah jumlah keanggotaan komite audit dan frekuensi rapat komite audit berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan baik secara simultan
maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI ?
2. Apakah kualitas audit memoderasi hubungan antara jumlah keanggotaan dengan kualitas pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI ? 3. Apakah kualitas audit memoderasi hubungan antara frekuensi rapat komite
audit dengan kualitas pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan beberapa masalah yang yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh jumlah keanggotaan komite audit dan frekuensi rapat komite audit terhadap kualitas pelaporan keuangan baik secara
simultan maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012.
2. Mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap hubungan antara jumlah keanggotan komite audit dengan kualitas pelaporan keuangan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012. 3. Mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap hubungan antara frekuensi
rapat komite audit dengan kualitas pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian mengenai pengaruh komite audit terhadap kualitas dari pelaporan keuangan perusahaan, maka terdapat manfaat bagi
berbagai pihak. Adapun manfaat tersebut adalah : 1. Bagi Peneliti yaitu sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta
pendapat mengenai pengaruh komite audit terhadap kualitas pelaporan keuangan dan kualitas audit sebagai variable modirasinya dan juga
menambah referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai komite audit dan pengaruhnya terhadap pelaoran
keuangan. 2. Bagi regulator yaitu membantu regulator untuk mengevaluasi hasil dari
peraturan yang ada terkait dengan komite audit. Sehingga diharapkan nantinya, penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada
regulator mengenai perlu ada atau tidaknya penambahan peraturan terkait atau berubahan peraturan yang sudah ada untuk mencapai pelaksanaan tata
kelola yang lebih baik di perusahaan-perusahaan yang listed dibursa saham Indonesia.
3. Bagi dewan komisaris yaitu membantu dewan komisaris perusahaan dalam melihat efektifitas kinerja komite audit dilihat dari kualitas pelaporan
keuangan yang juga didukung oleh peran auditor eksternal mulai dari tipe auditor, biaya audit serta spesialisasi yang dilakukan. Dewan komisaris
bisa mengevaluasi kualitas dan kompentensi dari anggota komite audit
yang dipilihnya dan seberapa signifikannya pengaruh tersebut terhadap kualitas pelaporan keuangan uang dihasilkan.
4. Bagi investor yaitu dapat menilai dan mempertimbangkan ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan bagian penting dari
daya guna informasi laporan keuangan. 5. Bagi pemerintah atau Bapepam, ketidaktepatan waktu penyampaian
pelaporan keuangan mencerminkan keefektifan regulasi, khususnya regulasi tentang penyampaian laporan keuangan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA