Bioekologi Kirinyuh Kerangka Pemikiran

kembali sesudah pemangkasan Torres Paller 1989. Di Afrika bagian barat, tumbuhan ini mampu menekan regenerasi spesies pohon pada daerah yang mengalami suksesi, sedangkan di Afrika bagian selatan, mengurangi keanekaragaman spesies dan merupakan ancaman pada daerah tepi hutan Binggeli 1997. Dibalik kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan kirinyuh di suatu tempat, kirinyuh juga ternyata memiliki sejumlah potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Menurut Direktorat Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2012, dari pengolahan gulma kirinyuh dapat dihasilkan pupuk organik, biopestisida, obat, dan herbisida. Daun segarnya dipakai untuk menyembuhkan luka-luka, mengobati malaria, serta gangguan maag dan mata. Selain itu kayu dan rantingnya yang ringan sangat mudah dikeringkan untuk dijadikan kayu bakar. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan, sekaligus dapat mengurangi dampak buruk keberadaannya. .

2.2. Spesies Tumbuhan Asing Invasif

Indrawan et all. 2007 menyebutkan bahwa spesies asing atau eksotik adalah spesies yang terdapat di luar distribusi alaminya. Akibat kegiatan manusia sebaran mereka meluas. Spesies asing yang dikenal dengan sebutan alien species, dibedakan atas dua kategori, yaitu spesies asing yang tidak bersifat invasif dan spesies asing yang bersifat invasif. Di Asia Tenggara banyak spesies tumbuhan yang termasuk kategori spesies asing seperti karet Hevea brasiliensis, kelapa sawit Elaeis guinensis, cabai Capssicum annum, jagung Zea mays dll, namun tidak bersifat invasif sehingga keberadaannya tidak menimbulkan ancaman kerusakan bagi ekosistem, habitat dan spesies tumbuhan lokal yang ada di dalam suatu area Utomo 2006. Menurut Tjitrosemito 2004 a di pulau Jawa ditemui tidak kurang dari 2.000 spesies tumbuhan eksotik dan beberapa di antaranya bersifat invasif. Tjitrosemito 2004 b menyebutkan bahwa tumbuhan eksotik yang bersifat invasif atau lebih dikenal dengan invasive alien plant species IAS adalah spesies tumbuhan yang tumbuh di luar habitat aslinya yang berkembang pesat dan menimbulkan gangguan dan ancaman kerusakan bagi ekosistem, habitat dan