Bioekologi Kirinyuh Kerangka Pemikiran
kembali sesudah pemangkasan Torres Paller 1989. Di Afrika bagian barat, tumbuhan ini mampu menekan regenerasi spesies pohon pada daerah yang
mengalami suksesi, sedangkan di Afrika bagian selatan, mengurangi keanekaragaman spesies dan merupakan ancaman pada daerah tepi hutan
Binggeli 1997. Dibalik kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan kirinyuh di suatu
tempat, kirinyuh juga ternyata memiliki sejumlah potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Menurut Direktorat Perlindungan Perkebunan
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2012, dari pengolahan gulma kirinyuh dapat dihasilkan pupuk organik, biopestisida, obat, dan herbisida.
Daun segarnya dipakai untuk menyembuhkan luka-luka, mengobati malaria, serta gangguan maag dan mata. Selain itu kayu dan rantingnya yang ringan sangat
mudah dikeringkan untuk dijadikan kayu bakar. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan, sekaligus dapat mengurangi dampak buruk keberadaannya. .