Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak fatal. Sedangkan penyakit akibat kerja yaitu suatu penyakit yang didapatkan sebagai akibat suatu pemajanan terhadap faktor risiko yang timbul dari kegiatan pekerjaan ILO 1998. Istilah kecelakaan akibat kerja meliputi seluruh kecelakaan yang dikarenakan oleh pekerjaan dan semua penyakit-penyakit akibat kerja. Suatu kecelakaan disebabkan oleh suatu peristiwa luar yang tiba-tiba dan tak terduga; suatu penyakit akibat kerja adalah akibat pengaruh buruk yang lama seperti oleh getaran atau kebisingan Suma’mur 1977. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal yang setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak ketimbang wanita karena mereka lebih mungkin melakukan pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan, kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun Suardi 2007.

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Kesehatan kerja adalah praktik-praktik meningkatkan kesehatan tenaga kerja dengan setinggi-tingginya, baik kuratif, maupun preventif. Sasarannya adalah faktor manusia dan lingkungannya. Tujuan akhirnya adalah tenaga kerja yang sehat, sejahtera, gairah dan produktif. Ruang lingkup kesehatan kerja dalam uraian ini adalah: 1. Kesehatan kuratif, yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis di perusahaan dan bermaksud menekan keadaan sakit menjadi sekecil-kecilnya dengan upaya kedokteran yang sebaik-baiknya serta efisien. 2. Kesehatan preventif untuk mencegah tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan atau penyakit, baik oleh karena keadaan umum, maupun oleh akibat pekerjaan. 3. Pengamanan bahaya-bahaya oleh karena proses produksi yang mungkin berakibat buruk kepada tenaga kerja atau masyarakat luas. 4. Penserasian di antara tenaga kerja dengan pekerjaannya dengan tujuan kegairahan dan efisiensi kerja Keselamatan kerja bertujuan, agar tenaga kerja mendapatkan perlindungan keselamatan pada pekerjaannya dari bahaya-bahaya kecelakaan yang bersumber kepada mesin dan peralatan kerja, lingkungan dan faktor-faktor manusia sendiri Suma’mur 1977.

2.3 Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia

Menurut Anonim 2005, berdasarkan kategorinya, peraturan K3 dibedakan menjadi 6, yaitu: 1 Undang-Undang a Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja b Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2 Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida 3 Peraturan Menteri a Peraturan Tenaga Kerja, Transkop Nomor: Per.01MEN1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan b Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.01MEN1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu c Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.03MEN1978 tentang Penunjukan dan Wewenang, serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan kerja d Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01MEN1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga para Medis Perusahaan e Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02MEN1980 tentang: Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja f Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.04MEN1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan g Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01MEN1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja h Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02MEN1982 tentang Kualifikasi Juru Las i Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.03MEN1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja j Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.04MEN1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja k Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.02MEN1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja l Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja m Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01MEN1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja n Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.03MEN1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kesehatan o Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.04MEN1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan Tata Kerja Dokter Penasihat 4 Keputusan Menteri tentang K3 a Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.155MEN1984 tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep. 125Men82, tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja b Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.1135MEN1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja c Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.333MEN1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja d Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.245MEN1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional e Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.186MEN1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja f Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.197MEN1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya g Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Kep.75MEN2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia SNI No. SMI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000 di Tempat Kerja 5 Instruksi Menteri Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11MBW1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran 6 Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan a Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No. Kep.84BW1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan b Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.331BW2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

2.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3