Kerja SMK3 yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain sebagai bentuk perlindungan terhadap tenaga kerja, SMK3 juga merupakan skema sertifikasi
yang dapat digunakan untuk peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Peraturan yang mengatur mengenai penerapan SMK3
diantaranya yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 5 Tahun 1996 Permenaker 05MEN1996 dan Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun
2012. Pada penelitian ini peraturan yang digunakan yaitu Permenaker 05MEN1996.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Memperoleh informasi mengenai kondisi K3 PT. Suka Jaya Makmur. 2.
Mengkaji penerapan SMK3 di PT. Suka Jaya Makmur. 3.
Mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan SMK3 di PT. Suka Jaya Makmur berdasarkan hierarki penyusunnya dengan Analytical Hierarchy
Process AHP. 4.
Membandingkan hasil kajian penerapan SMK3 dengan hasil identifikasi permasalahan dalam penerapan SMK3 di PT. Suka Jaya Makmur.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi peneliti Dapat
memberikan suatu
pengetahuan mengenai
pelaksanaan dan
permasalahan dalam penerapan SMK3 pada suatu perusahaan. 2.
Bagi institusi Dapat dijadikan rekomendasi bagi peningkatan kualitas dan kinerja pada suatu
perusahaan. 3.
Bagi peneliti lain Dapat dijadikan rekomendasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi K3 di PT. Suka Jaya Makmur?
2. Bagaimana penerapan SMK3 di PT. Suka Jaya Makmur?
3. Faktor-faktor apa yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMK3 di PT.
Suka Jaya Makmur? 4.
Bagaimana hasil perbandingan antara hasil kajian penerapan SMK3 dengan hasil identifikasi permasalahan dalam penerapan SMK3 di PT. Suka Jaya
Makmur?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja
yang tidak fatal. Sedangkan penyakit akibat kerja yaitu suatu penyakit yang didapatkan sebagai akibat suatu pemajanan terhadap faktor risiko yang timbul dari
kegiatan pekerjaan ILO 1998. Istilah kecelakaan akibat kerja meliputi seluruh kecelakaan yang dikarenakan oleh pekerjaan dan semua penyakit-penyakit akibat
kerja. Suatu kecelakaan disebabkan oleh suatu peristiwa luar yang tiba-tiba dan tak terduga; suatu penyakit akibat kerja adalah akibat pengaruh buruk yang lama
seperti oleh getaran atau kebisingan Suma’mur 1977. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan lebih
banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan bahwa setiap hari rata-rata 6.000
orang meninggal yang setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan
mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak ketimbang wanita karena mereka lebih mungkin melakukan pekerjaan berbahaya. Secara
keseluruhan, kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti
membongkar zat kimia beracun Suardi 2007.
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3