Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia

Kep.84BW1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan b Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.331BW2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

2.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3

SMK3 adalah struktur, tanggung jawab, praktik dan prosedur sumber daya perusahaan untuk menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ILO 1998. Menurut Permenaker 05MEN1996, definisi dari SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, untuk terciptanya tempat keja yang aman, efisien dan produktif. Menurut Suardi 2005 terdapat tujuan dan manfaat dari penerapan SMK3, yaitu: 1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri atau pekerja-pekerja bebas. 2. Sebagai upaya untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan- kecelakaan akibat kerja, memelihara dan meningkatkan kesehatan dan gizi para tenaga kerja, merawat dan meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja. Adapun manfaat dari penerapan SMK3 yaitu: 1. Melindungi karyawan 2. Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan undang-undang 3. Mengurangi biaya 4. Membuat sistem manajemen yang efektif 5. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

2.5 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia

Menurut Permenaker 05MEN1996, terdapat 5 prinsip dan 12 elemen yang menjadi pedoman untuk penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Lima prinsip ini merupakan siklus yang berkesinambungan, sedangkan 12 elemen sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Lima prinsip yang menjadi pedoman untuk penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu: 1. Komitmen dan kebijakan Salah satu bentuk komitmen sebuah perusahaan menerapkan SMK3 adalah dengan menyediakan sumber daya yang memadai. 2. Perencanaan Perusahaan diharuskan merencanakan untuk memenuhi kebijakan, sasaran dan tujuan K3 yang telah diterapkan. Perencanaan yang baik harus memiliki kedua hal yang penting diterapkan yaitu manajemen risiko yang baik dan pemenuhan peraturan standar yang ada. 3. Penerapan - Kemampuan menyiapkan sumberdaya yang andal dan profesional. - Integrasi SMK3 ke dalam sistem manajemen perusahaan sehingga dapat berjalan secara selaras dan seimbang. - Kesadaran semua pihak untuk mendukung. 4. Pengukuran dan evaluasi Perusahaan perlu mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3. Adapun pelaksanaannya meliputi inspeksi dan pengujian peralatan, metode dan temuan yang terdapat pada pekerjaan. 5. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen Tinjauan berkala berguna untuk meningkatkan SMK3 dengan tujuan meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan. Menurut Suardi 2007, langkah-langkah penerapan sistem manajemen K3 dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu: 1. Tahap persiapan Merupakan tahapan atau langkah awal yang harus dilakukan suatu organisasi atau perusahaan. Langkah ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personil, mulai dari menyatakan komitmen sampai dengan menetapkan kebutuhan sumber daya yang diperlukan. Adapun tahap persiapan ini, antara lain: a Komitmen manajemen puncak b Menentukan ruang lingkup c Menetapkan cara penetapan d Membentuk kelompok penerapan e Menetapkan sumber daya yang diperlukan 2. Tahap penerapan dan pengembangan Sistem dalam tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi atau perusahaan dengan melibatkan banyak personil, mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan melaksanakan sendiri kegiatan audit internal serta tindakan perbaikannya sampai dengan melakukan sertifikasi. Adapun tahap penerapan dan pengembangan ini, antara lain: a Menyatakan komitmen b Menetapkan cara penerapan c Membentuk kelompok kerja penerapan d Menetapkan sumber daya yang diperlukan e Kegiatan penyuluhan f Peninjauan sistem g Penyusunan jadwal kegiatan h Pengembangan sistem manajemen K3 i Penerapan sistem j Proses sertifikasi BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian