Laju Pertumbuhan Harian Different Dosage Sinbiotic Delivery on Pacific White Shrimp in Farm

11 IMNV sedangkan kontrol positif hanya mencapai 41,67. Selain itu penelitian tersebut menunjukan bahwa pemberian sinbiotik dua dosis dapat meningkatkan resistensi udang terhadap penyakit dengan meningkatkan respon imun.

3.2 Laju Pertumbuhan Harian

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam umumnya adalah keturunan, jenis kelamin, umur, parasit, dan penyakit; sedangkan faktor luar adalah makanan dan kualitas air Effendie 1997. Laju pertumbuhan harian pada masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar 3. Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukan hasil yang berbeda nyata P0,05 K kontrol, A probiotik 0,5 dan prebiotik 1, B probiotik 1 dan prebiotik 2, C probiotik 2 dan prebiotik 4. Gambar 3. Laju pertumbuhan harian udang vaname selama masa pemeliharaan. Berdasarkan Gambar 3 laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan B dan terendah terdapat pada perlakuan K. Hasil uji lanjut Duncan menunjukan bahwa perlakuan B berbeda nyata dengan perlakuan K dan A P0,05; Lampiran 3. Perlakuan B memiliki laju pertumbuhan harian 3,04, sedangkan K dan A berturut-turut 2,60 dan 2,72. Secara statistik perlakuan B satu dosis tidak berbeda nyata dengan C dua dosis, padahal perlakuan C memiliki sintasan tertinggi 70,04 dibandingkan dengan perlakuan B 59,18. 2,60 2,72 3,04 2,83 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 K A B C L aj u P er tum b uh an Ha ri an Perlakuan a a b ab 12 Dosis pemberian sinbiotik pada perlakuan B lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan C, namun menunjukan laju pertumbuhan harian yang lebih tinggi. Hal tersebut diduga bahwa pemberian sinbiotik satu dosis merupakan dosis terbaik bagi laju pertumbuhan. Wang 2007 menyatakan bahwa pemberian probiotik 1 memiliki pertumbuhan dan aktivitas enzim pencernaan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian Li et al. 2005 juga menunjukan bahwa prebiotik Grobiotik R-A 2 menghasilkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan proteksi terhadap infeksi Mycobacterium marinum yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pendapat tersebut diperkuat oleh Widagdo 2011 yang menyatakan bahwa peningkatan bobot udang vaname pada perlakuan pakan yang ditambahkan probiotik sebanyak 1, prebiotik sebanyak 2, dan sinbiotik satu dosis probiotik sebanyak 1 dan prebiotik sebanyak 2 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Secara statistik perlakuan B satu dosis tidak berbeda nyata dengan perlakuan C dua dosis. Hasil tersebut didukung oleh hasil penelitian Damayanti 2011 yang menunjukan bahwa penambahan sinbiotik dua dosis tidak memberikan hasil yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan satu dosis. Tingginya laju pertumbuhan pada perlakuan tersebut menunjukan bahwa dosis tersebut mampu memperpanjang kolonisasi bakteri probiotik di dalam usus sehingga pakan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pertumbuhan dengan menghasilkan enzim pencernaan.

3.3 Rasio Konversi Pakan