8 tangan membentuk angka delapan. Tetesan pertama dibuang, tetesan selanjutnya
diteteskan pada haemocytometer. Total hemosit didapatkan dengan menghitung jumlah sel per ml di bawah mikroskop pada perbesaran 400 kali.
2.3.5 Diferensial Hemosit
Penghitungan diferensial hemosit mengacu pada metode Martin dan Graves 1985. Hemolim diteteskan pada gelas objek dan dibuat ulasan, kemudian
dikeringudarakan. Preparat difiksasi dengan metanol selama 10-15 menit kemudian dikeringudarakan kembali. Preparat direndam dalam larutan giemsa
selama 15-20 menit, dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan kering. Ulasan hemolim diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali dan
diidentifikasi jenis selnya. Sel granular merupakan tipe sel paling besar dengan rasio nukleus yang lebih kecil dan terbungkus granula, sedangkan hyalin
merupakan tipe sel yang paling kecil dengan rasio nukleus sitoplasma tinggi dan tanpa atau hanya sedikit granula sitoplasma. Jumlah hemosit dihitung hingga 100
sel dan ditentukan persentase tiap jenisnya.
2.4 Kualitas Air
Kualitas air diukur pada saat awal dan akhir pemeliharaan. Parameter kualitas air yang diukur diantaranya adalah suhu, pH, salinitas dan TAN. Satuan
dan alat pengukuran parameter kualitas air yang diukur disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Satuan dan alat ukur parameter kualitas air
Parameter Satuan
Alat ukur
Suhu C
Termometer Salinitas
ppt Salinometer
pH unit
pH meter TAN
- Spektofotometer
2.5 Hasil Panen
Panen dilakukan saat udang telah berumur 75 hari yang terhitung sejak pertama kali tebar di tambak atau 45 hari masa penelitian yang terhitung sejak
udang berumur 30 hari dan mulai diberi pakan perlakuan. Hasil panen diukur pada saat akhir pemeliharaan. Parameter ini terdiri dari tiga pengamatan yaitu nilai size
ukuran, bobot biomassa, dan analisis potensi keuntungan tiap perlakuan.
9
2.5.1 Size
Size merupakan ukuran yang menyatakan jumlah populasi yang terkandung dalam 1 kg biomassa udang. Size 70 diartikan sebagai 70 ekor udang
terkandung dalam 1 kg biomassa. Size dihitung berdasarkan rumus Effendi 2004 :
Size = Keterangan :
Size = Ukuran
Wt = Bobot rata-rata udang pada saat akhir pemeliharaan gram
2.5.2 Biomassa Panen
Biomassa panen merupakan total bobot keseluruhan populasi udang pada akhir pemeliharaan. Biomassa panen udang vaname dihitung menggunakan rumus
Effendi 2004 : Biomassa panen = Wt x Nt
Keterangan : Wt
= Bobot rata-rata udang vaname pada akhir pemeliharaan gram Nt = Populasi udang pada akhir pemeliharaan ekor
2.5.3 Analisa Usaha
Analisa usaha merupakan penghitungan untuk mengetahui seberapa besar potensi keuntungan yang didapat dalam suatu usaha berdasarkan asumsi tertentu.
Analisa usaha berdasarkan keuntungan yang didapat dapat dihitung menggunakan rumus Kasmir 2009 :
Keutungan = Pendapatan - Pengeluaran
2.6 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap RAL. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 16.0 dan diuji
lanjut untuk berbeda nyata menggunakan uji Duncan.
10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sintasan
Sintasan merupakan persentase udang yang hidup pada akhir pemeliharaan terhadap jumlah udang pada saat tebar Effendi 2004. Sintasan merupakan
parameter utama dalam penelitian ini. Nilai sintasan pada masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar 2.
Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukan hasil yang berbeda nyata P0,05
K kontrol, A probiotik 0,5 dan prebiotik 1, B probiotik 1 dan prebiotik 2, C probiotik 2 dan prebiotik 4.
Gambar 2. Sintasan udang vaname pada akhir masa pemeliharaan. Berdasarkan Gambar 2 hasil terbaik terdapat pada perlakuan C dengan
nilai sintasan 70,04 sedangkan kontrol 57,68. Hasil uji lanjut Duncan menunjukan bahwa perlakuan C berbeda nyata dengan perlakuan B, A dan K
P0,05; Lampiran 2; sedangkan perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan A dan K.
Dosis yang ditambahkan pada perlakuan C diduga mampu meningkatkan respon imun sehingga memiliki sintasan yang berbeda nyata dengan kontrol dan
perlakuan lainnya. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Damayanti 2011 yang menunjukan bahwa penambahan probiotik SKT-b 2 dan prebiotik 4
memberikan kelangsungan hidup udang vaname sebesar 80 setelah diinfeksi
57,68 57,30
59,18 70,04
10 20
30 40
50 60
70 80
K A
B C
S in
ta sa
n
Perlakuan
a a
a b
11 IMNV sedangkan kontrol positif hanya mencapai 41,67. Selain itu penelitian
tersebut menunjukan bahwa pemberian sinbiotik dua dosis dapat meningkatkan resistensi udang terhadap penyakit dengan meningkatkan respon imun.
3.2 Laju Pertumbuhan Harian