15 Perlakuan penambahan sinbiotik pada pakan memberikan peningkatan total
hemosit dibandingkan tanpa sinbiotik. Namun demikian, menurut hasil analisis statistik semua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata
P0,05; Lampiran 5 terhadap total hemosit. Menurut Johansson et al. 2000, jumlah hemosit dapat sangat bervariasi berdasarkan spesies, respon terhadap
infeksi, stres lingkungan, aktivitas endokrin selama siklus molting. Menurut Yeh et al. 2009 total hemosit udang vaname sehat dengan bobot rata-rata 11-12
gramekor adalah 1,80 ± 9,28 x 10
7
selml.
3.5 Diferensial Hemosit
Menurut Johansson et al. 2000 hemosit memiliki tiga tipe sel yaitu granular, semigranular, dan hyalin. Sel granular merupakan tipe sel paling besar
dengan nukleus yang lebih kecil dan terbungkus dengan granula; sel hyalin merupakan tipe sel yang paling kecil dengan rasio nukleus sitoplasma tinggi dan
tanpa atau hanya sedikit granula sitoplasma; sel semi granulosit merupakan tipe sel di antara hyalin dan sel granulosit. Pada umumnya sel semi granulosit
perhitungannya dikategorikan ke dalam sel granulosit. Hal tersebut dikarenakan teknis pengamatannya sulit dibedakan antara sel hyalin dan sel semi granulosit.
Pada dasarnya sel semi granulosit merupakan fase sel peralihan antara sel hyalin dan granulosit. Perbandingan antara sel hyalin dan granulosit ditunjukan pada
Gambar 6.
A B
Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukan hasil yang berbeda nyata P0,05
K kontrol, A probiotik 0,5 dan prebiotik 1, B probiotik 1 dan prebiotik 2, C probiotik 2 dan prebiotik 4.
Gambar 6. Diferensial hemosit udang vaname hyalin A dan granulosit B.
35,33 37,00
43,33 44,67
10 20
30
40 50
60
K A
B C
H y
a li
n
Perlakuan
64,67 63,00
56,67 55,33
10 20
30 40
50 60
70
K A
B C
G ra
n u
lo si
t
Perlakuan
a a
b b
b b
a a
16 Gambar 6A menunjukan bahwa perlakuan penambahan sinbiotik
memberikan hasil yang berbeda nyata P0,05; Lampiran 6. Sinbiotik memberikan pengaruh terhadap peningkatan persentase hyalin. Persentase hyalin
tertinggi terdapat pada perlakuan C yaitu 44.67 dan terkecil mencapai 35.33 pada perlakuan kontrol. Hasil uji lanjut Duncan menunjukan bahwa perlakuan C
tidak berbeda nyata dengan perlakuan B, namun berbeda nyata dengan perlakuan A dan K. Menurut Martinez 2007 sel hyalin memiliki peranan penting dalam
fagositosis. Fagositosis merupakan salah satu sistem pertahan seluler terhadap benda asing dengan cara mencerna atau merusak penyebab patogen, partikel asing
maupun modifikasi sel tua dirinya sendiri. Dengan demikian, persentase hyalin berkorelasi dengan fagositosis.
Berbeda pada hasil persentase granulosit, bahwa perlakuan kontrol memiliki persentase tertinggi dibandingkan dengan perlakuan sinbiotik Gambar
6B. Hasil uji lanjut Duncan menunjukan bahwa pemberian sinbiotik memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap persentase granulosit P0,05; Lampiran 7.
Kontrol memiliki persentase granulosit sebesar 64.67 dibandingkan dengan perlakuan A, B, dan C 63.00, 56.67, dan 55.33. Hasil uji lanjut Duncan
menunjukan bahwa kontrol tidak berbeda nyata dengan A, namun berbeda nyata dengan perlakua B dan C. Sel granulosit terbagi ke dalam dua tipe sel yaitu
granulosit dan semi granulosit. Sel granulosit bertanggung jawab dalam mengaktifkan sistem PO Phenoloxydase yaitu suatu aktivitas yang bertujuan
untuk mengenali serta mengurangi benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga daya tahan udang juga meningkat.
3.6 Kualitas Air