35
B.
Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 1. Hubungan LNDEPO terhadap Tingkat Efisiensi
Market share diproksikan dengan log natural deposito atau dana pihak ketiga yang dimiliki oleh BPRS diduga memiliki pengaruh terhadap
tingkat efisiensi teknis BPRS. Gunes 2016 menjelaskan bahwa bank dengan jumlah dana pihak ketiga yang besar dapat menarik lebih banyak
dana pihak ketiga dari nasabah. BPRS yang besar memungkinkan menarik lebih banyak dana pihak ketiga. BPRS yang mampu menarik dana pihak
ketiga lebih banyak akan menjadikan BPRS tersebut lebih efisien.
2. Hubungan NIETA terhadap Tingkat Efisiensi
Manajemen operasional BPRS diproksikan dengan Non Interest ExpenseTotal Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi
teknis BPRS. Sufian 2009 mengungkapkan bahwa manajemen operasional merupakan prasyarat untuk meningkatkan efisiensi sistem perbankan.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa manajemen operasional BPRS yang mencerminkan kerja, jumlah upah dan gaji, serta biaya dalam menjalankan
operasional bank. Bila semakin tinggi manajemen operasional BPRS, maka semakin rendah tingakt efisiensi BPRS tersebut. Berbagai studi juga
mendukung hubungan ini diantaranya Sufian 2009 dan Gunes 2016.
3. Hubungan NIITA terhadap Tingkat Efisiensi
Mengukur strategi diversifikasi BPRS diproksikan dengan Non Interest InterestTotal Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat
efisiensi teknis BPRS. NIITA mencerminkan kemampuan BPRS dalam
36 meningkatkan profitabilitas melalui kegiatan selain pendapatan bunga.
Sufian 2009 mengungkapkan bahwa ketika profitabilitas melalui kegiatan selain pendapatan bunga BPRS suatu bank tinggi, maka mengindikasikan
kemapuan bank dalam meningkatkan efisiensi di dalam BPRS tersebut.
4. Hubungan LoanTotal Assets terhadap Tingkat Efisiensi
Kemampuan likuiditas bank diproksikan dengan LoanTotal Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis BPRS.
LOANTA mencerminkan kemampuan bank dalam memenuhi kegiatan operasinal bank menjadi produktif, yaitu bank haru mampu untuk
memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari bagi nasabah yang membutuhkan pembiyaan dan kemampuan bank menanggapi penarikan
tunai. Sehingga apabila ada nasabah yang akan meminjam kepada bank dan bank memberikan persyaratan pinjaman yang memudahkan nasabah, tentu
bank akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sufian 2009 dan Gunes 2016.
C. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang
lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode waktu yang digunakan dan penentuan sampel berbeda maka terdapat banyak hal yang
tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut ringkasan beberapa penelitian:
37
Tabel 3
2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No.
Penulis Judul
Penelitian Metodologi
Hasil
1. Nizamulmulk Gunes
dan Abdurrahman
Yilmaz 2016
Determinants of
the Efficiencies in
Turkish Banking
Sector Tobit Analysis
Menggunakan regresi tobit dengan
variabel yang
digunakan: - Karakteristik bank
yang terdiri dari LOANSTA
likuiditas, LNTA ukuran
bank, LNDEPO market
share, LLPTL
resiko, NIETA
manajemen operasional,
EQASS kecukupan modal,
ROA profitabilitas.
- Faktor
makro ekonomi
kondisi setalah krisis 2008,
dengan variabel
dummy. - Bank syariah dan
bank konvensional dengan
variabel dummy.
Penelitian ini
menganalisis faktor yang
mempengaruhi efisiensi bank di
Turki selama tahun 2007-2013
menggunakan regresi tobit.
Hasilnya,
ukuran bank,
resiko, manajemen
operasional bank
berdampak negatif terhadap
efisiensi perbankan. Market
share, profitabilitas memiliki pengaruh
positif
terhadap efisiensi
perbankan.
2. Muhammad Israr
Khan dan Idrees
Ali Shah
2015 Cost
Efficiency and Total Factor
Productivity of Islamic and
Conventional Banks
in Pakistan
Menggunakan DEA dan analisis regresi
tobit. Variabel DEA yang
digunakan: -
Input: biaya
tenaga kerja, aset tetap
dan dana
pihak ketiga. -
Output: total
pembiayaan, pendapatan lain dan
investasi. Variabel tobit yang
Penelitian ini
mengukur efisiensi 17 bank syariah,
bank konvensional di Pakistan selama
periode 2007-2011 ditemukan
hasil bank
syariah kurang
efisien dibandingkan bank
konvensional. Hasil regresi Tobit
menunjukkan bahwa faktor ROE
dan utang memiliki
38 digunakan:
ROE, Debt, Ukuran bank, Deposits.
dampak signifikan pada efisiensi biaya
dan menunjukkan positif
hubungan dengan
efisiensi biaya.
3. Khalad M. S. Alrafadi,
Badrul Hisham
Kamaruddin dan
Mazila Md
Yusuf 2014
Efficiency and Determinants
in Libyan
Banking Menggunakan DEA
dan analisis regresi tobit.
Variabel DEA yang digunakan:
-
Input: biaya
tenaga kerja, aset tetap
dan dana
pihak ketiga. -
Output: total
pembiayaan dan
laba setelah pajak. Variabel
regresi tobit
yang digunakan:
ROA profitabilitas,
Resiko,
Ukuran Operasi, LNDEPO
market share,
EQASS kecukupan modal,
Bank Pemerintah,
Merger, Struktur
Kepemilikan Penelitian
ini mengukur efisiensi
17 bank di Libya selama
periode 2004-2010.
Hasil penentu
efisiensi menggunakan tobit
menunjukkan hubungan
positif ROA,
ukuran operasi, kecukupan
modal, dan bank pemerintah terkait
kepemilikan pemerintah
terhadap
efisiensi perbankan.
4. Abdul Rahim Abdul
Rahman dan Romzie
Rosman 2013
Efficiency of Islamic
Banks: A
Comparative Analysis
of MENA
and Asian
Countries Menggunakan DEA
dan analisis regresi. Variabel DEA yang
digunakan: -
Input: biaya
tenaga kerja, aset tetap
dan dana
pihak ketiga. -
Output: total
pembiayaan dan
investasi Penelitian
ini menganalisis
efisiensi 63 bank syariah di Timur
Tengah,
Afrika Utara
dan Asia
selama tahun 2006- 2009.
Hasil penelitian
menunjukkan bank syariah
di Asia
relatif lebih efisien dibandingkan
39 Variabel
regresi yang digunakan:
ROA profitabilitas,
lnTA
ukuran bank,
EQTA kecukupan modal
dan lnGDP kondisi ekonomi.
dengan Timur
Tengah dan Afrika Utara.
Penelitian ini juga menilai
faktor manajemen
bank dan
kondisi ekonomi
yang mempengaruhi
efisiensi bank,
hasilnya ditemukan bahwa
faktor manajemen
bank mempunyai
pengaruh paling
signifikan terhadap efisiensi
suatu perbankan.
5. Muhamad Nadratuzzam
an Hosen dan Syafaat
Muhari 2013
Efficiency of the
Sharia Rural Bank in
Indonesia Lead to
Modified CAMEL
Metode analisis SFA,
DEA dan
CAMEL. Variabel SFA:
Input price of fund dan
price of
labour. Output
pembiayaan dan
penempatan pada
bank lain. Envorimental
factors equity over tatal
assets dan
NPL. Metode
DEA menggunakan
model CRS dan pendekatan aset
Variabel DEA: Input beban tenaga
kerja, beban bagi hasil, beban lain-
lain,
penyusutan, amortisasi.
Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan
korelasi spearman tingkat efiensi 73
BPRS pada periode kuartal II Juni 2011
- kuartal I Maret 2013;
dengan menggunakan
metode SFA tidak mempunyai
hubungan
yang nyata
dengan analisis kesehatan
bank CAMEL,
sedangkan tingkat efisensi
BPRS dengan
metode DEA menmpunyai
keterikatan yang
lemah dan nyata dengan
analisis kesehatan
bank CAMEL.
40 Output pendapatan
bagi hasil
dan pendapatan
lain- lain.
6. Ong Tze San, Lin
Yee Theng
dan The
Boon Heng 2011
A Comparison on Efficiency
of Domestic
and Foreign
Banks in
Malaysia: A
DEA Approach
Menggunakan DEA dan analisis regresi
tobit. Variabel DEA yang
digunakan: -
Input: biaya
tenaga kerja, aset tetap
dan dana
pihak ketiga. -
Output: total
pembiayaan dan
total investasi. Variabel tobit yang
digunakan: Modal,
Kualitas Pinjaman,
Beban, Profitabilitas,
Ukuran Aset,
Likuiditas. Penelitian
ini menganalisis
efisiensi 9 bank BUMN
dan 12
bank asing
di Malaysia
selama tahun 2002-2009.
Hasilnya ditemukan bahwa
bank
BUMN Malaysia
lebih efisien
dibandingkan bank asing yang ada di
Malaysia. Tahap kedua dari
hasil
empiris didasarkan
pada model Tobit, yang
menunjukkan bahwa
efisiensi bank-bank
di Malaysia
dipengaruhi oleh
kekuatan modal,
kualitas kredit,
beban dan ukuran aset.
7. Rahmat Hidayat
2011 Kajian Efisien
Perbankan Syariah
di Indonesia
Pendekatan Data
Envelopment Analysis
Menggunakan DEA.
Variabel DEA yang digunakan:
-
Input: biaya
tenaga kerja, aset tetap
dan dana
pihak ketiga. -
Output: total
pembiayaan dan
surat berharga. Penelitian
ini menganalisis
efisiensi 3 bank usaha
syariah BUS dan 6 unit
usaha syariah
UUS di Indonesia dengan
metode DEA.
Hasilnya didapatkan bahwa
BUS lebih efisien dibanding UUS.
41 8. Fadzlan
Sufian 2009 Determinants
of Bank Efficiency
During Unstable
Macroeconom ic
Environment: Empirical
Evidence from Malaysia
Menggunakan metode
analisis DEA dan analisis
model Tobit. -Variabel DEA:
Input: biaya tenaga kerja dan aktiva
tetap.-
Output: Total
pembiayaan dan investasi.
- Variabel Tobit yang digunakan:
- Karakteristik bank yang terdiri dari:
ROA profitabilitas,
LNDEPO market share, LOANSTA
likuiditas, LNTA ukuran bank,
LLPTL resiko, NIITA strategi
diversifikasi bank, NIETA
manajemen operasional dan
EQASS kecukupan modal,
- LNGDP kondisi ekonomi.
- Kepemilikan variabel dummy
untuk bank asing atau bukan, bank
pemerintah atau bukan
- Wilayah variabel dummy untuk bank
Amerika atau bukan, bank Eropa
atau bukan dan bank Asia atau
bukan. Penelitian
ini mengukur efisiensi
bank di Malaysia setelah krisis tahun
1997
dengan menggunakan
3 pendekatan DEA,
yaitu pendekatan
intermediasi, pendekatan
nilai tambah
dan pendekatan
operasional. Hasilnya
menunjukkan Pendekatan telah
digunakan untuk membedakan
bagaimana skor efisiensi bervariasi
dengan perubahan input
dan output. Hasil analisis tobit
menujukkan LNDEPO, LLPTL,
NIETA
dan EQASS
memiliki hubungan
yang negatif
dengan hasil
efisiensi DEA.
Sedangkan LOANSTA,
LNTA dan NIITA memiliki hubungan
yang positif dengan hasil
efisiensi DEA.
Kumpulan Penelitian Terhadulu
42
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang dan telah pustaka di atas, maka perumusan hipotesis yang akan diteliti dapat ditunjukkan dalam kerangka pemikiran
sebagai berikut:
43
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Nilai Efisiensi BPRS Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat
Syariah di Indonesia tahun 2013-2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efisiensi Menggunakan Model Tobit
Model: EFFi = β1 + β2LNDEPO +
βNIETA + βNIITA + βLOANTA + εi
Hasil dan Interpretasi
Kesimpulan dan Saran Variabel Input:
- Total Simpanan - Aset Tetap
- Biaya Tenaga Kerja Variabel Output:
- Pembiayaan - Investasi
Pengkuran Tingkat Efisiensi Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analysis DEA
Uji Beda: Wilcoxon Signed Ranks Test Perbadingan dengan
Efisiensi Bank Menggunakan Rasio
BOPO
44
E. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Pertama, mengukur tingkat efisiensi BPRS menggunakan metode DEA. Kedua menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi menggunakan regresi tobit dan membandingkan pengukuran efisiensi DEA dengan metode pengukuran
kesehatan bank CAMEL. Sesuai dengn teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis di bawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara
terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sabagai berikut:
H
a1
= Tingkat efisiensi BPRS di Indonesia relatif stabil. H
a2
= Terdapat pengaruh market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas secara simultan terhadap
efisiensi BPRS Indonesia. H
a3
= Metode pengukuran efisiensi DEA lebih baik dari rasio efisiensi bank BOPO.
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dengan rentang waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
Pemilihan tahun ini didasarkan pada mulai berlakunya peraturan No.1422PBI2012 mengenai kewajiban bank umum untuk menyalurkan
kredit dengan pangsa minimal 20 secara bertahap dalam rangka pengembangan UMKM. yang mulai berlaku sejak 21 Desember 2012.
Pada penelitian ini menggunakan two stage data envelopment analysis DEA dan analisis kesehatan bank CAMEL. Maka, pertama kali adalah
menghitung nilai efisiensi dari masing-masing objek, lalu menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kinerja efisiensi bank dengan analisis regresi
tobit. Variabel DEA yang digunakan dalam penelitian ini variabel input dan variabel output. Variabel input yang terdiri dari Simpanan, Aset, dan Biaya
Tenaga Kerja. Variabel output terdiri dari Pembiayaan dan Investasi. Pada analisis regresi tobit, hasil nilai efisiensi menjadi variabel terikat sedangkan
market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas sebagai variabel bebas.
Setelah mengetahui hasil efisiensi DEA dan faktor yang mempengaruhinya, selanjutnya adalah membandingkan hasil efisiensi DEA
dengan rasio efisiensi bank BOPO, untuk mengevaluasi hasil pengukuran kesehatan bank menggunakan metode CAMEL yang telah secara resmi
46 digunakan dalam mengukur kinerja BPRS. Namun, dalam penelitian ini
penilaian faktor manajemen pada CAMEL tidak digunakan karena memang tidak mampu untuk melihatnya dari luar BPRS. Sehingga, penelitian ini hanya
mengukur analisis kesehatan BPRS dari sisi rasio keuangannya yang meliputi capital, assets quality, earning dan liquidity CAEL.
B. Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2013-2015
yaitu sebanyak 160 BPRS.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan
pada kriteria-kriteria tertentu purposive sampling. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia selama periode pengamatan 2013-2015. Pemilihan BPRS dibagi menjadi berdasarkan
daerah operasional, yaitu berjumlah 22 provinsi yang terdiri atas kota dan kabupaten. Beberapa kota dan kebupaten memiliki memiliki BPRS.
Maka dipilihlah satu BPRS di setiap kota atau kabupaten dari setiap provinsi.
b. Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama kuartal I tahun 2013 sampai kuartal IV tahun 2015
47 dan telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa
Keuangan OJK. c. Tidak memiliki nilai atau bobot negatif pada variabel input-output dan
variabel bebas di dalam laporan keuangan BPRS Syarat analisis efisiensi dengan metode DEA. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya nilai
ekstrim saat perhitungan. Kriteria pengambilan sampel BPRS, merupakan representatif
BPRS seluruh Indonesia dari beberapa setiap kota atau kabupaten dari setiap provinsi yang meliputi wilayah bagian barat, tengah serta timur Indonesia
Lampiran 1.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan publikasi Bank Indonesia BI. Data yang digunakan
merupakan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS dari kuartal I tahun 2013 hingga kuartal IV tahun 2015.
D. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif. Fokus penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai proses kerja yang
berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.
1. Data Envelopment Analysis DEA: First Stage