Proses Ito Lema Ito Proses Stokastik untuk Harga Saham

2.6 Proses Ito

Jenis proses stokastik lainnya adalah proses Ito. Proses Ito merupakan proses Wiener umum dengan parameter dan adalah fungsi dari nilai underlying variabel x dan waktu t. Proses Ito dapat ditulis secara aljabar sebagai :   , , dx a x t dt b x t dW   . 6 Pada interval waktu yang kecil antara dan , variabel berubah dari ke , dimana   , , x a x t t b x t t       . 7 Diasumsikan bahwa laju drift dan varian tetap konstan yaitu dan selama interval waktu antara dan ~ , , , dx N a x t dt b x t dt . 8

2.7 Lema Ito

Misalkan Xt memiliki turunan stokastik dX t a t dt b t dW t   dan misalkan gt,x adalah fungsi kontinu dalam t dan x bersama turunannya , , maka fungsi memiliki turunan stokastik dengan Proses Wiener sebagai berikut : 2 2 2 1 2 G G G G dG a t b t dt b t dW t t x x x                   Sobczyk 1991 Harga opsi saham adalah fungsi yang mendasari harga saham dan waktu. Secara umum dikatakan bahwa harga dari suatu derivatif adalah fungsi yang mendasari peubah acak stokastik, sebuah derivatif dan waktu. Misalkan nilai dari peubah acak x mengikuti proses Ito:   , , dx a x t dt b x t dW   9 dimana adalah proses Wiener, dan adalah fungsi dari dan . Peubah acak mempunyai laju drift dan laju varian . Lema Ito menunjukkan bahwa fungsi dari dan memenuhi 2 2 2 1 2 G G G dG a b dt x t x                G bdW x    10 dimana adalah proses Wiener yang sama pada persamaan 9 sehingga juga mengikuti proses Ito dengan laju drift 2 2 2 1 2 G G G a b x t x         dan laju varian 2 2 G b x         . Sehingga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa dS Sdt SdW     11 dengan µ dan σ konstan, adalah model perubahan harga saham berdasarkan lema Ito. Proses tersebut diikuti oleh fungsi terhadap dan sebagai berikut 2 2 2 2 1 2 G G G dG S S dt S t S                  G S dW S     12 dan dipengaruhi oleh sumber yang mendasari ketidakpastian yang sama.

2.8 Proses Stokastik untuk Harga Saham

Pada bagian ini akan dibahas proses stokastik yang biasanya diasumsikan untuk harga saham tanpa pembayaran dividen. Harga saham mengikuti proses Wiener umum yang mempunyai harapan laju drift konstan dan laju varian konstan. Misalkan S adalah harga saham, maka     , , dS a S t dt b S t dW   . 13 Jika adalah harga saham pada waktu , maka harapan laju drift pada diasumsikan S  untuk parameter  konstan. Pada interval waktu yang kecil , akan naik sebesar S t   . Parameter  merupakan laju harapan imbal hasil pada saham. Jika volatilitas dari harga saham selalu nol, maka modelnya menjadi: S µS t    14 saat →0. Dengan demikian dS µSdt  . dS dt S   15 Integralkan kedua ruas pada 15 menjadi dS d S t     lnS t k    , 16 dengan k = konstanta sembarang. Persamaan 16 dapat ditulis menjadi t k S e    . t k S e e   . 17 Dengan memisalkan , maka persamaan 17 menjadi   1 t S t c e   18 Misalkan dan merupakan harga saham pada waktu dan , maka persamaan 18 menjadi 19 Persamaan 19 menunjukkan bahwa laju varian nol, harga saham tumbuh dengan laju continous compounding per satuan waktu. Pada kenyataannya harga saham menunjukkan volatilitas karena asumsinya variasi dari persentasi imbal hasil pada periode waktu yang singkat sama tanpa memperhatikan harga saham. Simpangan baku dari perubahan dalam periode waktu yang singkat akan proporsional ke harga saham dan berperan penting untuk model: dS Sdt SdW     μdt dS dW S    20 Persamaan 20 sebagian digunakan untuk memodelkan tingkah laku harga saham. Variabel adalah volatilitas dari harga saham. Variabel adalah harapan laju imbal hasil. Persamaan 20 disebut juga sebagai gerak Brown geometrik. III HASIL DAN PEMBAHASAN Misalkan ada dua perusahaan yang akan bergabung. Misalkan pula harga saham masing-masing perusahaan mengikuti gerak Brown geometrik 1 1 1 1 1 t t t dS dt dW S     2 2 2 2 2 t t t dS dt dW S     21 i t S adalah harga saham perusahaan pada saat , i  adalah rata-rata pertumbuhan harga saham perusahaan , i  adalah volatilitas perusahaan , 1 t W dan 2 t W adalah gerak Brown dengan 1 2 t t dW dW dt    , 1 1     , adalah korelasi antara gerak Brown perusahaan pertama dengan gerak Brown perusahaan kedua, dan pada saat penggabungan yaitu saat T berlaku 1 2 . T T S C S   22 Diasumsikan tingkat suku bunga adalah nol, misalkan kekayaan awal adalah yang merupakan kekayaan tetap investor dan kekayaan investor saat dengan strategi   1 2 , t t t     adalah t Y  , dan berlaku 1 2 1 2 1 2 t t t t t t t t dY dS dS Y S S       23 dengan i t  adalah bagian dari kekayaan yang diinvestasikan pada saham , oleh karenanya 1 2 1 t t     adalah bagian dari kekayaan yang didepositokan. Untuk memaksimumkan harapan dari kegunaan suatu kekayaan dengan beberapa kendala perdagangan, diasumsikan tidak ada peminjaman dan short selling. Dengan kata lain 1 2 , t t    dan 2 1 1 t t     . Total kekayaan t Y bernilai tak negatif. Diasumsikan juga fungsi harapan dari kekayaan yang ingin dimaksimumkan oleh investor adalah fungsi linear. Ada dua kemungkinan strategi t  yang memaksimumkan nilai harapan kekayaan investor yaitu: 1.         0,0 , 1,0 , 0,1 , t  2.        ,0 0, , , 1 , , t                 , 1 , 0 , ,1 ,1 ,         Strategi yang dibahas pada karya ilmiah ini adalah strategi yang pertama.

3.1 Teorema