cxxviii
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini telah diupayakan penyusunannya sebaik mungkin dengan menggunakan metode ilmiah, Namun demikian, karena keterbatasan kemampuan
penulis yang tidak didukung keahlian di dalam penelitian dan cara menggunakan metode, tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan atau kekeliruan yang terdapat
dalam hasil penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini perlu diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian.
Pertama, besarnya jumlah sampel penelitian adalah 80 siswa, yang hanya sebagian kecil atau hanya sekitar 15 dari populasi terjangkau. Jumlah sampel yang
demikian dapat memberikan pengaruh pada hasil yang diharapkan, karena dapat dikatakan kurang komprehensif. Namun demikian, penelitian ini tetap dilakukan
karena keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti. Kedua, hasil penelitian ini hanya mengungkapkan keterampilan menulis
siswa yang dipengaruhi oleh variabel kemampuan penalaran dan status sosial ekonomi orang tua dengan populasi terbatas pada siswa SMP Negeri 1 dan SMP
Negeri 2 Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, dengan ukuran sampel yang relatif kecil, yakni 80 responden. Oleh karena itu, generalisasi simpulan penelitian hanya dapat
digunakan terhadap populasi yang memiliki kriteria dan karakteristik yang sama dengan populasi penelitian ini. Untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif,
ukuran sampel dan wilayah populasi perlu diperbesar. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh informasi yang lebih banyak mengenai keterampilan menulis siswa.
cxxix Ketiga, tidak seperti pada instrumen tes kemampuan penalaran, validitas
angket sosial ekonomi orang tua sulit diuji dengan menggunakan teknik statistik korelasi, oleh karena memang butir pernyataan pada status sosial ekonomi
menunjukkan derajattingkat status di mana orang tua memiliki kedudukannya dalam sosial dan ekonomi mereka sehingga tidak mungkin dicari pernyataan itu valid atau
tidak. Untuk mengurangi keterbatasan itu, peneliti menggunakan pendekatan validitas konstruk, sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab III. Dengan cara seperti itu,
peneliti berharap kelemahan itu dapat dinetralisir. Keempat, sebagai penelitian expost facto yang sebagian datanya dikumpulkan
dengan menggunakan angket atau kuesioner model skala Likert, seperti instrumen penelitian yang mengukur status sosial ekonomi orang tua siswa, instrumen penelitian
semacam ini kurang mampu menjangkau aspek-aspek kualitatif dari indikator- indikator yang diukur, selain mengandung pula kelemahan. Ini dapat dimaklumi,
karena data yang diperoleh dari responden dengan cara self-report sebagaimana pengisian angket kuesioner ini, memiliki keterbatasan, antara lain: kemauan untuk
mengungkapkan semua keadaan pribadi yang sesungguhnya Dalam hal ini menyebabkan adanya kecenderungan responden untuk melengkapi butir-butir
pernyataan yang disediakan tidak sesuai dengan kondisinya. Kondisi inilah yang membuat skor status sosial ekonomi orang tua yang digunakan untuk
mengelompokkan variabel tersebut belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya, karena itu perlu ditafsirkan secara hati-hati. Untuk mengatasi hal itu,
cxxx sebenarnya sudah diupayakan oleh peneliti dengan jalan menghimbau pada responden
agar memberikan jawaban yang sejujurnya terhadap setiap butir pernyataan. Kelima, variabel-variabel lain yang dapat mengganggu kemurnian
hasil penelitian ini, tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga bisa terjadi simpulan penelitian bukan dikarenakan variabel yang telah ditetapkan, apalagi dalam ilmu
sosial seperti bahasa. Namun, karena subjek penelitian adalah siswa yang tidak dapat dibatasi perilakunya, maka kekhawatiran adanya kontaminasi antarsubjek ataupun
variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi hasil penelitian ini menjadi berkurang.
cxxxi
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI , DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini:
1. Keterampilan menulis untuk kelompok siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi, hasilnya lebih baik daripada untuk kelompok siswa yang
memiliki kemampuan penalaran rendah. Artinya, perbedaan kemampuan penalaran yang dimiliki siswa, mempunyai pengaruh yang sangat signifikan
terhadap keterampilan menulisnya, khususnya yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
2. Keterampilan menulis untuk kelompok siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, hasilnya lebih baik daripada untuk kelompok siswa yang status
sosial ekonomi orang tuanya rendah. Artinya, perbedaan status sosial ekonomi orang tua mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap keterampilan
menulis siswa, khususnya yang menjadi subjek dalam penelitian ini. 3. Ada interaksi yang sangat signifikan antara kemampuan penalaran dan status
sosial ekonomi orang tua terhadap keterampilan menulis siswa. Dalam hal ini kemampuan penalaran yang tinggi perlu diperhatikan ,
khususnya bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya berbeda. Mengapa demikian? Sebab mereka para siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi