Pendapatan Operasi PendapatanBiaya Diluar Usaha

41 tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 109.605.273.300 disebabkan oleh kenaikan jumlah masing-masing aktiva lancar pada tahun 2013 dalam hal ini peningkatan terbesar terdapat pada kas dan setara kas tahun 2013 sebesar 169.730.752.800. Penyebab lainnya ialah pada jumlah aktiva lancar pada tahun 2012 terdapat dividem interim sebesar 10.000.000.000 sedangkan pada tahun 2013 tidak terdapat dividem interim. Tabel 3.5 PT. Pelabuhan Indonesia I Laporan LabaRugi Periode 31 Desember 2013

1. Pendapatan Operasi

Pendapatan pusat Pelayaran Kapal Pendapatan Pusat Pelayaran Barang Pendapatan Pusat Pelayaran Penghasilan Alat Pendapatan Pusat Pelayaran Terminal Pendapatan Pusat Pelayaran Terminal Peti Kemas Pendapatan Pusat Pelayaran Penghasilan TBAL Pendapatan Pusat Pelayaran PelsusDuks Pendapatan Pusat Pelayaran Rupa-Rupa Usaha Pendapatan Pusat Pelayaran KSMU Pendapatan Pusat RS. PelabuhanUnit Kesehatan Pendapatan Pusat Pelabuhan Usaha Galangan Kapal Pendapatan Pusat Pelabuhan Usaha Depo Peti Kemas Total Pendapatan Usaha 2. Beban Usaha Beban pegawai Beban Bahan Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan Dan Amortisasi Beban Asuransi Beban Kerja Sama Mitra Usaha KSMU Beban Administrasi Kantor Beban Umum Total Beban Usaha LabaRugi Usaha 1-2 234.368.993.090 83.641.436.028 400.226.134 38.509.897.365 450.274.416.554 57.238.605.586 38.960.935.413 43.298.735.976 182.836.707.077 15.083.425.547 3.488.122.903 15.529.052.417 1.163.630.554.090 164.209.332.327 114.344.349.028 53.216.808.044 115.449.305.475 12.594.263.181 210.281.856.286 30.772.851.640 120.269.440.834 821.138.206.815 342.492.347.275 42

3. PendapatanBiaya Diluar Usaha

Pendapatan Diluar Usaha Beban diluar Usaha LabaRugi di luar Usaha Laba Rugi Sebelum Pajak Beban Manfaat Pajak Penghasilan Laba Rugi Setelah Pajak 37.213.524.008 99.509.564.310 62.296.040.302 280.196.306.973 68.860.929.162 211.335.377.811 Sumber Data : PT. Pelabuhan Indonesia, 2014 Beban diluar usaha adalah beban yang timbul dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan. Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan non operasional. Contohnya pendapatan sewa. Beban pajak atau penghasilan pajak adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode. Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan terutang atas penghasilan kena pajak pada satu periode. Kewajiban pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 43 Tabel 3.6 PT. Pelabuhan Indonesia I Arus Periode 31 Desember 2013 Sumber Data : PT. Pelabuhan Indonesia I, 2014 Arus Kas Penerimaan Kas Penerimaan Kas Dari Aktivitas Usaha Kepelabuhan Penerimaan Kas Dari Kegiatan Lainnya Penerimaan Kas Dari Aktivitas Investasi Penerimaan Kas Dari Aktivitas Pendanaan Total Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Usaha Kepelabuhan Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Lainnya Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Investasi Pengeluaran Kas Dari Aktivitas Pendanaan Total Pengeluaran Kas KenaikanPenurunan Kas Bersih Saldo Awal Kas Kas Setara kas Kas Pada Awal Periode Saldo Akhir Kas Kas Setara Kas Saldo Akhir Kas 1.155.188.304.834 2.600.170.125.575 422.839.865.000 716.548.469.003 4.894.746.764.412 806.786.202.935 3.139.286.240.885 847.445.964.567 13.265.347.658 4.806.783.756.045 87.963.008.367 74.843.154.550 227.487.850.000 302.331.004.550 244.573.901.329 145.720.111.588 390.294.012.917 44

E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan, maka dapat dianalisis beberapa rasio keuangan tersebut untuk melihat tingkat perkembangan seluruh aktivitas perusahaan.

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini dianalisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. a. Rasio Lancar Current Ratio Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang lancar x 100 2012 = 490.691.420.990 488 .723.382.054 x 100 = 100.40 2013 = 600.296.676.222 561.221.587.659 x 100 = 106.96 Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2012, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 100,40 aktiva lancar. Sedangkan, pada tahun 2013, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 106,96 aktiva lancar. Hal ini berarti, kemampuan perusaaan dalam menjamin hutang lancar perusahaan sepenuhnya terjamin dengan 100.