Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Pendapatan Operasi

30

2. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan; b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi; e. Menstandarisir size perusahaan; f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodeik atau “time series”; g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. 3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah: a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 31 b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti : 1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai biasa atau subjektif; 2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar; 3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio; 4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan akan menimbulkan kesalahan.

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya. 32

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut : 1. Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar dengan memakai hutang lancar. Rasio lancar yang ideal adalah 100. Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang lancar x 100 2. Rasio Cepat Quick Ratio Dengan rasio cepat berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsure-unsur aktiva lancar yang likuid, dengan cara tidak mempertimbangkan yang kurang likuid seperti persediaan. Rasio cepat yang ideal adalah 100. Rasio Cepat = Akt iva Lancar −Persediaan Utang lancar x 100 3. Rasio Kas Cash Ratio Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Rasio kas yang ideal adalah 100. Rasio Kas = Kas Aktiva lancar x 100 33

b. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva. 1. Total Assets Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang ideal yaitu 200. Total Assets Turnover = Pendapatan Total Aktiva 2. Receivable Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover yang ideal yaitu 200. Receivable Turnover = Pendapatan Piutang Rata −Rata

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. 34 PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI Yaitu Perbandingan antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak Laba bersihEAT dengan Total Aktiva Perusahaan. Return on Invesment yang baik adalah 200. ROI = Laba Bersih EAT Total Aktiva x 100

d. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. 1. Rasio Hutang Debt Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Debt Ratio = Total Utang Total Aktiva x 100 2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui financial levarage perusahaan. Total Debt to Equity Ratio = Total Utang Hutang jk .pjg +ekuitas x 100 35 D.Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun Neraca ,Laporan LabaRugi dan laporan Arus Kas pada PT Pelabuhan Indonesia I Periode Tahun 2012 Tabel 3.1 PT. Pelabuhan Indonesia I Neraca Per 31 Desember 2012 Aktiva Nilai Passiva Nilai Aktiva Lancar -Kas dan Setara Kas -Investasi Jangka Pendek -Piutang Usaha -Piutang Pegawai -Piutang Lain-Lain -Uang Muka -Persediaan -Angsuran Pajak Penghasilan Badan -PPN Masukan Yang Dapat Dikreditkan -Biaya Yang Dibayar Dimuka -Pendapatan Yang Masih Akan Diterima -Dividem Interim -Penyisihan Piutang Usaha Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap Dan Akumulasi Penyusutan - Bangunan Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Bangunan Fasilitas Pelabuhan -Kapal -Akm. Penyusutan Kapal -Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan -Instalasi Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Instalasi Fasilitas Pelabuhan -Tanah -Jalan Dan Bangunan -Akm. Penyusutan Jalan Dan Bangunan 74.843.154.550 227.487.850.000 70.911.243.589 124.282.533 69.065.385.008 7.302.527.965 4.105.587.303 5.093.100.700 3.275.893.758 3.850.121.103 20.392.481.383 10.000.000.000 5.760.224.902 490.691.402.990 541.171.235.312 143.666.906.133 187.091.738.565 129.903.993.827 285.559.073.912 164.102.191.210 76.106.048.912 33.619.705.004 49.749.859.758 153.796.843.049 64.100.496.169 Kewajiban Jangka Pendek -Hutang Usaha -Hutang Kerjasama Mitra Usaha -Beban Yang masih harus dibayar -Uang Titipan Dan Uang Panjar -Uper -Hutang Pajak Penghasilan Badan PPh Pasal 25 -PPN Keluaran -Hutang Pajak Lainnya -Hutang Bonus Dan Tantiem -Pendapatan Diterima Dimuka Jangka Pendek Jumlah Kewajiban J.pendek Kewajiban Jangka Panjang -Kewajiban Imbalan Kerja Jangka Panjang -Pendapatan Diterima Dimuka Jangka Panjang -Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah Kewajiban J.Panjang Jumlah kewajiban Ekuitas -Modal Disetor -Bantuan pemerintah YBDS BPYBDS -Cadangan Jumlah Ekuitas 348.915.401.410 21.992.355.484 74.413.787.396 6.717.551.926 8.906.401.970 9.203.373 7.911.908.208 8.132.975.026 67.022.374 11.656.774.887 488.723.382.054 68.100.138.956 43.033.689.564 1.376.366.474 112.510.194.994 601.233.577.048 455.059.000.000 56.900.915.000 753.318.858.666 1.265.278.773.666 36 -Peralatan -Akm. Penyusutan Peralatan -Kendaraan -Akm. Penyusutan Kendaraan -Emplasemen -Akm. Penyusutan Emplasemen Jumlah Harga Perolehan Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap Aktiva lain-Lain -Aktiva Tetap Dalam Konstruksi -Piutang lain-lain -Biaya yang Ditangguhkan -Aktiva Tetap Belum Dimanfaatkan -Aktiva Tetap tidak Difungsikan -Uang jaminan -Penyisihan Piutang lain-lain -Akm. Amortisasi Beban Ditangguhkan -Akm. Peneyusutan Aset tidak Berwujud -Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aktiva Lain-lain 40.871.489.473 22.713.8842.694 35.058.133.368 21.859.047.536 22.687.790.535 7.154.246.413 1.392.092.212.884 587.120.428.986 808.971.783.898 414.642.430.676 2.843.341.902 154.764.751.631 19.264.595.748 609.166.692 153.759.780.000 745.650.504 87.102.221.185 609.166.656 52.089.738.814 709.516.767.118 Laba Rugi Tahun Berjalan -Laba Rugi Tahun Berjalan 138.667.603.292 Jumlah Aktiva 2.005.179.954.006 Jumlah Pasiva 2.005.179.954.006 Sumber Data : PT Pelabuhan Indonesia I, 2014 37 Tabel 3.2 PT. Pelabuhan Indonesia I Laporan LabaRugi Periode 31 Desember 2012

1. Pendapatan Operasi

Pendapatan pusat Pelayaran Kapal Pendapatan Pusat Pelayaran Barang Pendapatan Pusat Pelayaran Penghasilan Alat Pendapatan Pusat Pelayaran Terminal Pendapatan Pusat Pelayaran Terminal Peti Kemas Pendapatan Pusat Pelayaran Penghasilan TBAL Pendapatan Pusat Pelayaran PelsusDuks Pendapatan Pusat Pelayaran Rupa-Rupa Usaha Pendapatan Pusat Pelayaran KSMU Pendapatan Pusat RS. PelabuhanUnit Kesehatan Pendapatan Pusat Pelabuhan Usaha Galangan Kapal Pendapatan Pusat Pelabuhan Usaha Depo Peti Kemas Total Pendapatan Usaha 2. Beban Usaha Beban pegawai Beban Bahan Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan Dan Amortisasi Beban Asuransi Beban Kerja Sama Mitra Usaha KSMU Beban Administrasi Kantor Beban Umum Total Beban Usaha LabaRugi Usaha 1-2 3. PendapatanBiaya Diluar Usaha Pendapatan Diluar Usaha Beban diluar Usaha LabaRugi di luar Usaha Laba Rugi Sebelum Pajak Beban Manfaat Pajak Penghasilan Laba Rugi Setelah Pajak 209.575.328.352 204.547.374.195 358.532.105 27.932.090.506 180.382.364.803 42.106.948.988 32.933.243.571 30.649.793.719 231.473.557.451 15.016.196.653 4.350.562.793 9.192.984.740 988.428.977.876 150.694.084.007 96.505.135.742 49.051.353.330 81.545.738.139 8.334.245.189 215.307.318.256 33.359.595.796 121.464.493.777 756.261.964.235 232.167.013.641 28.773.480.447 66.810.338.318 38.036.857.872 194.130.155.769 55.462.552.478 138.667.603.292 Sumber Data : PT. Pelabuhan Indonesia I, 2014 38 Tabel 3.3 PT. Pelabuhan Indonesia I Arus Periode 31 Desember 2012 Sumber Data : PT. Pelabuhan Indonesia I, 2014 Arus Kas Penerimaan Kas Penerimaan Kas Dari Aktivitas Usaha Kepelabuhan Penerimaan Kas Dari Kegiatan Lainnya Penerimaan Kas Dari Aktivitas Investasi Total Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Usaha Kepelabuhan Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Lainnya Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Investasi Total Pengeluaran Kas 987.517.718.797 1.891.252.911.467 977.224.758.000 3.855.995.388.264 555.227.040.363 2.378.028.527.182 1.278.497.309.173 4.191.752.876.178 335.757.488.454 80.796.578.004 557.291.915.000 638.088.493.004 74.843.154.550 227.487.850.000 302.331.004.550 KenaikanPenurunan Kas Bersih Saldo Awal Kas Kas Setara kas Kas Pada Awal Periode Saldo Akhir Kas Kas Setara Kas Saldo Akhir Kas 39 Adapun juga Neraca ,Laporan LabaRugi dan laporan Arus Kas pada PT Pelabuhan Indonesia I periode Tahun 2013 Tabel 3.4 PT. Pelabuhan Indonesia I Neraca Per 31 Desember 2013 Aktiva Nilai Passiva Nilai Aktiva Lancar -Kas dan Setara Kas -Investasi Jangka Pendek -Piutang Usaha -Piutang Pegawai -Piutang Lain-Lain -Uang Muka -Persediaan -Angsuran Pajak Penghasilan Badan -PPN Masukan Yang Dapat Dikreditkan -Biaya Yang Dibayar Dimuka -Pendapatan Yang Masih Akan Diterima -Penyisihan Piutang Usaha Jumlah Aktiva Lancar Investasi - Properti Investasi -AKM. Penyusutan Investasi properti Jumlah Investasi Aktiva Tetap Dan Akumulasi Penyusutan - Bangunan Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Bangunan Fasilitas Pelabuhan -Kapal -Akm. Penyusutan Kapal -Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan -Instalasi Fasilitas Pelabuhan -Akm. Penyusutan Instalasi Fasilitas Pelabuhan -Tanah -Jalan Dan Bangunan -Akm. Penyusutan Jalan Dan 244.573.901.329 145.720.111.588 77.801.959.342 119.656.779 79.529.046.437 8.965.787.234 7.142.271.016 14.401.913.690 13.430.649.821 3.030.833.464 25.962.624.023 20.382.078.501 600.296.676.222 12.090.914.684 3.424.968.639 8.665.946.045 710.263.405.450 161.141.634.358 277.083.646.216 140.669.582.407 762.644.896.248 181.280.785.313 122.898.295.527 38.642.739.244 94.182.682.329 234.439.275.622 78.372.125.580 Kewajiban Jangka Pendek -Hutang Usaha -Hutang Kerjasama Mitra usaha -Beban Yang masih harus dibayar -Uang Titipan Dan Uang Panjar -Uper -Hutang Pajak Penghasilan Badan PPh Pasal 25 -PPN Keluaran -Hutang Pajak Lainnya -Pendapatan Diterima Dimuka Jangka Pendek Jumlah Kewajiban J.pendek Kewajiban Jangka Panjang - Hutang Bank Jangka Panjang -Kewajiban Imbalan Kerja Jangka Panjang -Pendapatan Diterima Dimuka Jangka Panjang -Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah Kewajiban J.Panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas -Modal Disetor -Tambahan Modal Disetor -Bantuan pemerintah YBDS BPYBDS -Cadangan Jumlah Ekuitas Laba Rugi Tahun Berjalan -Laba Rugi Tahun Berjalan 449.261.676.765 4.872.754.659 51.564.099.274 9.196.638.854 13.268.178.140 6.217.565.626 11.886.186.281 3.459.495.879 11.494.992.182 561.221.587.659 737.178.694.098 86.785.708.422 65.659.755.503 5.583.329.386 895.207.487.409 1.456.429.075.068 455.059.000.000 48.167.600.000 435.790.297.506 839.793.581.023 1.778.810.478.529 211.335.377.811 40 Bangunan -Peralatan -Akm. Penyusutan Peralatan -Kendaraan -Akm. Penyusutan Kendaraan -Emplasemen -Akm. Penyusutan Emplasemen Jumlah Harga Perolehan Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap Aktiva lain-Lain -Aktiva Tetap Dalam Konstruksi -Piutang lain-lain -Aktiva Tak Berwujud -Biaya yang Ditangguhkan -Aktiva Tetap Belum Dimanfaatkan -Aktiva Tetap tidak Difungsikan -Uang jaminan -Persedian Tidak Berfungsi -Penyisihan Piutang lain-lain -Akm. Amortisasi Aset Tidak Berwujud -Akm. Amortisasi Beban Ditangguhkan -Akm. Peneyusutan Aset tidak Berwujud -Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aktiva Lain-lain 44.326.332.767 25.977.045.096 36.807.310.360 22.817.869.909 18.104.359.264 6.453.034.221 2.300.750.203.783 655.354.816.128 1.645.395.387.655 606.016.053.420 5.917.652.476 107.313.652.779 73.868.176.752 459.159.747.956 1.309.445.444 275.633.920 62.057.267 3.036.199.907 48.317.451.458 58.868.191.879 876.955.142 49.393.299.858 1.192.216.921.486 Jumlah Aktiva 3.446.574.931.408 Jumlah Pasiva 3.446.574.931.408 Sumber Data : PT Pelabuhan Indonesia I, 2014 Berdasarkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.5 laporan neraca periode 31 Desember 2012 dan periode 31 Desember 2013, dilihat dari perbandingan jumlah aktiva lancar pada tahun 2012 adalah sebesar 490.691.402.990 sedangkan pada tahun 2013 adalah sebesar 600.296.676.222. Perbedaan jumlah aktiva lancar pada 41 tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 109.605.273.300 disebabkan oleh kenaikan jumlah masing-masing aktiva lancar pada tahun 2013 dalam hal ini peningkatan terbesar terdapat pada kas dan setara kas tahun 2013 sebesar 169.730.752.800. Penyebab lainnya ialah pada jumlah aktiva lancar pada tahun 2012 terdapat dividem interim sebesar 10.000.000.000 sedangkan pada tahun 2013 tidak terdapat dividem interim. Tabel 3.5 PT. Pelabuhan Indonesia I Laporan LabaRugi Periode 31 Desember 2013

1. Pendapatan Operasi