Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas

46 untuk perusahaan, karena rasio kas yang baik yaitu 100 walaupun terjadi kenaikan pada tahun berikutnya, sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar yang berlebihan agar perusahaan menjadi likuid. Tabel 3.7 Rasio Likuiditas Akhir Tahun 2012 dan 2013 No Rasio-Rasio Likuiditas 2012 2013 Perbandingan 1 Rasio Lancar Current Ratio 100,40 106,96 6,56+ 2 Rasio Cepat Quick Ratio 99,56 105,68 6,12+ 3 Rasio Kas Cash Ratio 15 41 26+ Dari ketiga komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, juga ada perbaikan rasio likuiditas pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2013.

2. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. a. Total Assets Turnover Total Assets Turnover = Pendapatan Total Aktiva 2012 = 988.428.977.876 2.005.179.954.006 = 0,49 kali 47 2013 = 1.163.630.554.090 3.446.574.931.408 = 0,33 kali Berdasarkan perhitungan total assets turnover, pada tahun 2012 perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar 0,49 kali dari jumlah aktiva perusahaan dan pada tahun 2013 perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar 0,33 kali. Artinya terjadi penurunan pada tahun 2013 sebesar 0,16 kali dari pada tahun 2012. Dengan meningkatnya total aktiva namun pendapatan mengalami penurunan. b. Receivable Turnover Receivable Turnover = Pendapatan Piut ang Rata −Rata 2012 = 988.428.977.876 137.184.028.13 = 7,20 kali 2013 = 1.163.630.554.090 142.986.236.533 = 8,13 kali Berdasarkan perhitungan receivable turnover, pada tahun 2012 perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar 7,20 kali dari piutang rata-rata dan pada tahun 2013 perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar 8,13 kali dari piutang rata-rata. Artinya, terjadi kenaikan pada tahun 2013 sebesar 0,93 kali dari pada tahun 2012 . 48 Tabel 3.8 Rasio Aktivitas Akhir Tahun 2012 dan 2013 No Rasio-Rasio Aktivitas 2012 2013 Perbandingan 1 Total Assets Turnover 0,49 kali 0,33 kali -0,16 kali 2 Receivable Turnover 7,20 kali 8,13 kali 0,93 kali Dari kedua komponen rasio aktivitas tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut kurang efektif dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Terlihat pada rasio Total Assets Turnover, terjadi penurunan rasio pada tahun 2013.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI ROI = Laba Bersih EAT Total Aktiva x 100 2012 = 138.667.603.292 2.005.179.954.006 x 100 = 6,91 2013 = 211.335.377.811 3.446.574.931.408 x 100 = 6,13 Berdasarkan perhitungan return on investment, Pada Tahun 2012 sebesar 6,91. Dalam hal ini setiap Rp 100,- investasi yang ditanamkan dalam perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 6,91-. Dan pada 49 tahun 2013 return on investment sebesar 6,13 atau terjadi penurunan sebesar Rp 0,78- dari tahun 2012, penyebabnya adalah kenaikan total aktiva perusahaan tidak sembanding dengan kenaikan pendapatan bersih usaha. Tabel 3.9 Rasio Profitabilitas Akhir Tahun 2012 dan 2013 No Rasio-Rasio Profitabilitas 2012 2013 Perbandingan 1 PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI 6,91 6,13 0,78 - Dari komponen rasio profitabilitas tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan belum cukup mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya sehingga rasio ini menurun. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rasio tahun 2012 dengan tahun 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 0,78.

4. Rasio Leverage