II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pemasaran
Konsumen selain menjadi pembeli juga menjadi acuan tolak ukur evaluasi bagi penyedia barang atau jasa, karena konsumen bermula dan akhir dari kebutuhan
untuk digunakan atau di konsumsi. Menurut Kotler 1997, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial diantaranya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang di butuhkan dan di inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Swastha 1984,
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan kepada pembelian yang ada, maupun pembelian yang potensial.
Berdasarkan penjelasan tentang definisi pemasaran, maka hal ini diartikan bukan hanya jual beli produk barang atau jasa, tetapi juga interaksi antara penjual
dan pembeli membentuk proses sosial yang merupakan bagian dari proses tawar menawar harga dari memilih produk barang, atau jasa yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan dari konsumen itu sendiri.
2.2. Perilaku Konsumen
Seiring laju perekonomian Indonesia yang sangat pesat dan telah Memorandum of Understanding MoU pasar bebas ASEAN Free Trade Area
AFTA, maka agar produk perikanan di Jakarta dapat dikembangkan produksi dan mutu ikannya dengan baik, maka perlu dilakukan kemitraan, sehingga konsumen
tidak beralih ke produk impor dari Negara luar dengan mutu yang belum tentu baik. Menurut Engel, James dan Blackwell et all 1994, perilaku konsumen
merupakan tindakan yang langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli
tindakannya. Dalam subyek ini terdapat beberapa perspektif, yang semuanya dipertimbangkan sebagai:
a. Pengaruh Konsumen Customer Influence b. Menyeluruh Holistic
c. Antar Budaya Inter Cultural
2.2.1 Kepuasan Pelanggan atau Konsumen
Pendapat para ahli tentang kepuasan pelanggan atau konsumen : a. Kotler 1997, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja, atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
b. Tjiptono 1996, Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil
Outcome sama, atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan
pelanggan. c. Tjiptono 1996, Kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional
pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk, atau jasa.
2.2.2 Manfaat Kepuasan PelangganKonsumen
Kepuasan pelanggan ini sangat penting bagi penyedia jasa Tjiptono, 1996, karena :
a. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah Fokus kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan
pelanggan dalam menghadapi produsen yang menawarkan harga rendah. Ada fakta, apabila pelayanan baik, maka harga tidak jadi masalah berapapun
nilainya. b. Daya persuasive word of mouth WOM
Dapat opini dari teman atau keluarga secara persuasif selain dari iklan c. Reduksi sensitifitas harga
Pelanggan yang puas lebih cenderung dengan tidak menawar harga untuk setiap pembelian individunya yang dibuktikan dengan mutu produk
d. Kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan dalam berbisnis, atau usaha
e. Manfaat dapat mempertahankan pelanggan versus mendapatkan pelanggan