Pengumpulan Data METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data penelitian, digunakan cara pengumpulan data dengan teknik kuesioner Indriantoro dan Supomo, 2002. Untuk memperoleh
informasi relevan. Isi dari kuesioner tersebut memuat data responden, bukti langsung, kehandalan, jaminan, daya tanggap, empati dan kepuasan konsumen.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek, atau subyek yang mempunyai mutu dan karakteristik tertentu yang oleh peneliti ini disebut
pembeli benih ikan pada bulan April, Mei dan Juni yang berjumlah 957 pembeli di tahun 2012, diambil 100 dalam pengambilan contoh. Beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan contoh penelitian adalah: 1. Derajat keseragaman degree of homogeneity populasi. Populasi yang
homogeny cenderung memudahkan penarikan contoh dan semakin homogen populasi maka memungkinkan penggunaan contoh penelitian yang kecil.
Sebaliknya jika populasi heterogen, maka terdapat kecenderungan menggunakan contoh penelitian yang besar. Atau dengan kata lain, semakin
komplek derajat keberagaman maka semakin besar pula contoh penelitiannya.
2. Derajat kemampuan peneliti mengenal sifat-sifat populasi. 3. Presisi kesaksamaan yang dikehendaki peneliti. Dalam populasi penelitian
yang amat besar, biasanya derajat kemampuan peneliti untuk mengenali sifat-sifat populasi semakin kecil. Oleh karena itu, untuk menghindari
kebiasan contoh maka dilakukan jalan pintas, yaitu memperbesar jumlah contoh penelitian. Artinya, apabila suatu penelitian menghendaki derajat
presisi yang tinggi maka merupakan keharusan untuk menggunakan contoh penelitian yang besar. Yang perlu mendapat pertimbangan di sini adalah
presisi juga tergantung pada tenaga, waktu, dan biaya yang cukup besar. Menurut HM. Rahmady Radiany yang dikutip Bungin 2005: 105, rumus
perhitungan besaran sampel adalah :
=
………………………….…… i Keterangan :
n = Jumlah contoh yang dicari
N = Jumlah populasi
d = Nilai Presisi misalnya 90 maka nilai d 0,1
4. Penggunaan teknik sampling yang tepat. Untuk mendapatkan contoh yang representatif, penggunaan teknik sampling haruslah tepat. Apabila salah
dalam menggunakan teknik sampling maka akan salah pula dalam memperoleh sampel dan akhirnya sampel tidak dapat representatif.
Pengambilan Contoh Probabilitas Acak merupakan suatu metode pemilihan ukuran contoh dimana setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota contoh Umar Husein, 1999. Terdapat tiga cara pengambilan contoh dengan metode acak, yaitu:
1. Pendekatan Contoh Acak a. Cara Undian, yaitu memberi nomor seluruh populasi dan dilakukan
pengundian secara acak. b. Cara Tabel Bilangan Acak, yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-
bilangan yang disajikan dengan sangat berurutan. Populasi diberi nomor urut dahulu dan dilakukan pengacakaan antara nomor pupolasi dengan
tabel acak. c. Cara Sistematik atau Ordinal, yaitu pemilihan contoh dimana yang
pertama secara acak dan selanjutnya pemilihan contoh berdasarkan interval tertentu.
2. Cara Stratifikasi Stratified Random Sampling. Populasi yang dianggap heterogen, berdasarkan karakteristik tertentu dan dikelompokkan dalam
beberapa sub populasi, sehingga setiap sub populasi menjadi lebih homogen dan setelah itu masing-masing sub diambil contoh secara acak.
3. Cara Kluster Cluster Sampling. Pengambilan contoh cara kluster hampir sama dengan cara stratifikasi, tetapi yang membedakan pembagian sub
populasi masih homogen, misalnya berdasarkan wilayah atau letak geografis, dan kemudian dari sub populasi tersebut diambil contoh secara
acak. Teknik pengambilan contoh yang digunakan adalah Stratified Random sampling, yaitu pengambilan contoh populasi yang dianggap
heterogen, berdasarkan karakteristik tertentu dan dikelompokkan dalam beberapa sub populasi, sehingga setiap sub populasi menjadi lebih
homogen dan setelah itu masing-masing sub diambil contoh secara acak. Karakteristik subyek yang ditetapkan sebagai statistik populasi adalah
pembeli yang sudah mengunjungi Instansi pembenihan ikan dua 2 kali dalam setiap tahunnya.