2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh peubah yaitu, Bukti langsung X
1
, Keandalan X
2
, Jaminan X
3
dan X
4
, EmpatiPerhatian yang berpengaruh secara simultan bersama-sama terhadap peubah terikat
Y kepuasan konsumen. Langkah-langkah pengujiannya Ghozali, 2005, sebagai berikut :
i. Menentukan Formulasi Hipotesis - H
: β
1
= β
2
0, artinya peubah X
1,
X
2
, X
3
dan X
4
tidak mempunyai pengaruh nyata secara simultan terhadap peubah Y.
- H : β
1
= β
2
≠ 0, artinya peubah X
1,
X
2
,X
3
dan X
4
mempunyai pengaruh nyata secara simultan terhadap peubah Y.
ii . Menentukan derajat kepercayaan 95 α =0,05
iii. Menentukan nyata - Nilai nyata P Value 0,05, maka H
ditolak dan H
a
diterima. - Nilai nyata P Value 0,05, maka H
diterima dan H
a
ditolak. iv. Membuat kesimpulan
- Bila P Value 0,05, maka H ditolak dan H
a
diterima. Artinya peubah bebas secara simultan memengaruhi peubah dependen.
- Bila P Value 0,05, maka H diterima dan H
a
ditolak. Artinya peubah bebas secara simultan tidak memengaruhi peubah terikat.
3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R ²
dilakukan untuk melihat adanya hubungan sempurna atau tidak, yang ditunjukkan dengan perubahan peubah bebas
bukti langsung, kehandalan, jaminan dan empati yang akan diikuti oleh peubah terikat kepuasan konsumen pada proporsi yang sama. Nilai
koefisien determinasi 0 - 1. Nilai R² yang kecil menunjukan kemampuan peubah bebas dalam menjelaskan variasi peubah terikat amat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 berarti peubah bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi terikat Ghozali,
2005.
4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peubah bebas seperti Bukti Langsung X
1
, Kehandalan X
2
, Jaminan X
3
dan EmpatiPerhatian X
4
terhadap peubah terikat kepuasan konsumen Y.
Persamaan regresi yang dipakai Supranto, 1997 adalah : Y = β
1
Χ
1
+ β
2
Χ
2
+ β
3
Χ
3
+ β
4
Χ
4
+ е Keterangan :
Y = Kepuasan Pelanggan β
1
= Koefisien regresi dari peubah X
1
Bukti Langsung X
1
= Bukti Langsung β
2
= Koefisien regresi dari peubah X
2
Keandalan X
2
= Keandalan β
3
= Koefisien regresi dari peubah X
3
Jaminan X
3
= Jaminan β
4
= Koefisien regresi dari peubah X
4
Empati X
4
= Empati e = Batal, dalam hal yang belum ditentukan diluar X
1
s.d X
4
, tetapi berpengaruh pada penelitian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis Pusat Budidaya Perikanan
Dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No 10 tahun 2008, tanggal 24 Desember 2008, yang mana terjadi perampingan organisasi di
lingkungan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Termasuk juga Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan sebagai induk dari UPT. Balai Budidaya
Perikanan bergabung dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan, yang kemudian namanya menjadi Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.
Operasional pelaksanaannya diatur oleh Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 87 tahun 2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Organisasi dan tata
kerja Dinas Kelautan dan Pertanian. Sebagai tindak lanjut dari hal di atas UPT. Balai Budidaya Perikanan
telah berubah nomenklaturnya menjadi Pusat Budidaya Perikanan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 02 tahun
2011 tanggal 4 Januari 2011, tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja Pusat Budidaya Perikanan sebagai salah satu dari UPT dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi DKI Jakarta. Dalam pelaksanaan tugas operasional kegiatan, Pusat Budidaya
Perikanan juga telah menindak lanjuti dengan membuat Surat Keputusan Kepala Pusat Budidaya Perikanan, No. 09 Tahun 2011, tanggal 07 Januari 2011 jo.
Surat Keputusan Kepala Pusat Budidaya Perikanan No.12 Tahun 2011 tanggal 01 Februari tentang Struktur Organisasi Pusat Budidaya Perikanan Dinas
Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, yang sekarang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas.
Peraturan Gubernur tentang organisasi dan tata kerja, Pusat Budidaya Perikanan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi DKI Jakarta bertugas memproduksi benih ikan yang didistribusikan untuk keperluan penebaran di perairan umum re-stocking,
bantuan kepada masyarakat umum terutama pembudidaya skala kecil dan
dijual kepada pembudidaya ikan sebagai penghasil Pendapatan Asli Daerah PAD. Pengaturan benih ikan yang didistribusikan oleh Pusat Budidaya
Perikanan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 1723 Tahun 1989, tentang Pemanfaatan dan Tata cara
penyaluran benih ikan, yaitu 60 disalurkan kepada masyarakat untuk ketahanan pangan dan untuk penebaran di perairan umum melalui DO Delivery
Order, sedangkan 40 dijual sebagai kontribusi PAD.
4.1.2 Lokasi
UPT. Pusat Budidaya Perikanan Lokasi UPT. Pusat Budidaya Perikanan DKI Jakarta di Jl. RM.Kahfi I
No. 1 Kel. Cipedak , Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630. UPT. Pusat Budidaya Perikanan, Dinas Kelautan dan Pertanian, Provinsi DKI Jakarta.
4.1.3 Visi dan Misi
Visi, Mensejahterakan Masyarakat Perikanan dan Menjaga Keamanan Pangan. Misi, Meningkatkan Kegiatan Perekonomian Kerakyatan
4.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh UPT. Pusat Budidaya Perikanan Jakarta dalam mengatur perusahaannya menggunakn struktur organisasi garis,
yang mana wewenang mengalir dari pimpinan ke bawahan sampai kebagian yang paling bawah yaitu karyawan untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada UPT.
Pusat Budidaya Perikanan Jakarta ini dapat dilihat pada Gambar 3. UPT. Pusat Budidaya Perikanan DKI Jakarta
Tahun 2013, Sesuai Pergub No 2 Tahun 2011
Gambar 2. Struktur organisasi
Kepala Pusat
SEKSI TEKNOLOGI PERIKANAN
SEKSI PRODUKSI PEMASARAN DAN SARANA
BUDIDAYA JABATAN FUNGIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA