Kerangka Pemikiran Penelitian METODE PENELITIAN

3.2.Lokasi Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Jl. RM.Kahfi I No. 1 Kel. Cipedak , Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630. UPT. Pusat Budidaya Perikanan, Dinas Kelautan dan Pertanian, Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bersumber pada responden, dimana data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pembeli. Berdasarkan sumber data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan sekunder. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian Indriantoro dan Supomo, 2002 Tabel 1. Tabel.1. Rincian konsumen dalam tiap bulannya untuk membeli benih ikan Bulan Jenis Ikan Jumlah Konsumen Januari Ikan Konsumsi 260 Februari 342 Maret 248 April 162 Mei 415 Juni 380 Juli 291 Agustus 102 September 387 Oktober 288 November 351 Desember 412 Jumlah Konsumen Yang Datang 3.638 Sumber: UPT. Pusat Budidaya Perikanan, 2013

3.3 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data primer digunakan kuesioner langsung kepada pembeli benih ikan. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain meliputi data sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, lokasi perusahaan dan referensi lain yaitu jurnal Indriantoro dan Supomo, 2002, serta Jumlah pembeli dan kunjungan ulang pada bulan April, Mei dan Juni. Untuk memperoleh data penelitian, digunakan cara pengumpulan data dengan teknik kuesioner Indriantoro dan Supomo, 2002. Untuk memperoleh informasi relevan. Isi dari kuesioner tersebut memuat data responden, bukti langsung, kehandalan, jaminan, daya tanggap, empati dan kepuasan konsumen. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek, atau subyek yang mempunyai mutu dan karakteristik tertentu yang oleh peneliti ini disebut pembeli benih ikan pada bulan April, Mei dan Juni yang berjumlah 957 pembeli di tahun 2012, diambil 100 dalam pengambilan contoh. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan contoh penelitian adalah: 1. Derajat keseragaman degree of homogeneity populasi. Populasi yang homogeny cenderung memudahkan penarikan contoh dan semakin homogen populasi maka memungkinkan penggunaan contoh penelitian yang kecil. Sebaliknya jika populasi heterogen, maka terdapat kecenderungan menggunakan contoh penelitian yang besar. Atau dengan kata lain, semakin komplek derajat keberagaman maka semakin besar pula contoh penelitiannya. 2. Derajat kemampuan peneliti mengenal sifat-sifat populasi. 3. Presisi kesaksamaan yang dikehendaki peneliti. Dalam populasi penelitian yang amat besar, biasanya derajat kemampuan peneliti untuk mengenali sifat-sifat populasi semakin kecil. Oleh karena itu, untuk menghindari kebiasan contoh maka dilakukan jalan pintas, yaitu memperbesar jumlah contoh penelitian. Artinya, apabila suatu penelitian menghendaki derajat presisi yang tinggi maka merupakan keharusan untuk menggunakan contoh penelitian yang besar. Yang perlu mendapat pertimbangan di sini adalah presisi juga tergantung pada tenaga, waktu, dan biaya yang cukup besar. Menurut HM. Rahmady Radiany yang dikutip Bungin 2005: 105, rumus perhitungan besaran sampel adalah : = ………………………….…… i Keterangan : n = Jumlah contoh yang dicari