Pegunungan Tahap Verifikasi Lapang

31 Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg Gambar 29 Sebaran Penggunaan Lahan pada Bentuklahan Fluvial d. Marin Bentuklahan marin di hasilkan oleh proses marin seperti arus, gelombang dan pasang surut air laut. Proses marin dapat bersifat konstruktif pengendapan ataupun destruktif abrasi. Bentuklahan yang dihasilkan antara lain berupa dataran pasang surut yang berada pada wilayah pantai. Penggunaan lahan di daerah marin didominasi oleh sawah 40 dan kebun campuran 20, dengan masing-masing luasan berturut-turut sebesar 3.492,3 ha dan 1.765,7 ha. Hal ini disebabkan kondisi topografi yang ada memiliki kemiringan lereng datar hingga landai dan memiliki ketersediaan air cukup, sehingga kondisi ini sangat memungkinkan untuk digunakan oleh masyarakat untuk lahan pertanian. Di lapang, kondisi sawah yang berada pada daerah marin terlihat sangat baik dengan air yang sudah tidak payau asin lagi dan dominan berada pada daerah yang berdekatan dengan muara-muara sungai. Sebaran penggunaan lahan pada bentuklahan marin disajikan pada Gambar 30. Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg Gambar 30 Sebaran Penggunaan Lahan pada Bentuklahan Marin Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg Fluvial 3690,4 5424,0 8486,7 1546,0 460,0 1594,7 450,2 7371,4 1971,2 0,0 1500,0 3000,0 4500,0 6000,0 7500,0 9000,0 Lu a s h a Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg Marin 182,8 511,9 1765,8 120,3 899,3 558,2 149,8 3492,3 1105,2 0,0 500,0 1000,0 1500,0 2000,0 2500,0 3000,0 3500,0 4000,0 Lu a s h a 40 20 27 24.5 17 12 32 Sebaran Penggunaan Lahan Menurut Morfometri Bentuklahan Morfometri bentuklahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hanya dari aspek kemiringan lereng saja. Adapun hasil dari analisis morfometri didapatkan bahwa sebaran penggunaan lahan, hutan mendominasi kemiringan lereng 15-25, 25-45 dan lebih 45. Hal ini disebabkan kondisi lereng yang curam tidak banyak untuk dapat dimanfaatkan sehingga lahan dengan kemiringan lereng tersebut namun hanya cocok digunakan untuk hutan. Kebun campuran mendominasi lereng 8-15, 25-45 dan 45. Hal ini disebabkan penggunaan lahan tersebut didominasi oleh pepohonan yang jenisnya sangat variatif dan adaptif dengan kondisi lereng. Adapun lereng dengan kemiringan 0-8 lebih didominasi oleh penggunaan lahan sawah. Hal ini dikarenakan adanya ketersedian air yang cukup untuk kebutuhan tanaman padi selain sifat tanah yang subur berkat hasil proses fluvial deposisional Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007. Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg Gambar 31 Sebaran Penggunaan Lahan Menurut Morfometri Bentuklahan 0,00 2000,00 4000,00 6000,00 8000,00 10000,00 12000,00 14000,00 16000,00 18000,00 20000,00 0-8 8-15 15-25 25-45 45 Lu a s h a Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg