Perbukitan Tahap Verifikasi Lapang

30 Bentuklahan vulkanik denudasional dapat dibedakan berdasarkan tingkat torehannya menjadi vulkanik denudasional tertoreh sedang VD2, dan vulkanik denudasional tertoreh berat VD3. Penggunaan lahan paling dominan pada daerah VD2 maupun VD3 adalah hutan, dengan masing- masing luasan berturut-turut sebesar 6.403,4 ha 49 dan 26.037ha 54. Sebaran penggunaan lahan pada bentuklahan vulkanik denudasional disajikan pada Gambar 28. Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg, Denudasional Vulkanik DV, tertoreh ringan DV1, tertoreh sedang DV2, dan tertoreh berat DV3 Gambar 28 Sebaran Penggunaan Lahan pada Tingkat Torehan Bentuklahan Vulkanik Denudasional

c. Fluvial

Fluvial merupakan proses yang terjadi akibat aktivitas aliran sungai berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan sedimentasi. Proses tersebut menghasilkan bentuklahan-bentuklahan deposisional berupa dataran alluvial Fda dan bentuklahan lain dengan morfologi datar yang tersusun dari material sedimen berbutir halus. Bentuklahan yang terjadi akibat proses fluvial, antara lain adalah dataran banjir, tanggul alam, teras sungai Van Zuidam 1985. Penggunaan lahan pada bentuklahan fluvial lebih didominasi oleh kebun campuran 27, sawah 24.5, hutan 17, dan belukar 12, dengan masing-masing luasan sebesar 8.486,7 ha, 7.371,3 ha, 5.424,0 ha, dan 3.690,4 ha. Hal ini disebabkan kondisi topografi yang dibentuk oleh proses fluvial berupa topografi dengan kemiringan lereng datar hingga landai yang sangat cocok untuk penggunaan lahan kebun campuran dan sawah. Selain itu di daerah hasil proses fluvial yang memiliki bentuklahan lembah maupun dataran secara dominan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan bisnis yang memiliki nilai jual tinggi, misalnya tanaman kayu sengon maupun jabon yang dalam waktu relatif singkat sudah dapat dipanen yaitu cukup hanya menunggu sekitar 3-5 tahun saja menghasilkanpanen. Adapun sawah persebarannya lebih dominan pada bagian bentuklahan yang mempunyai kondisi lahan cukup air dan dekat dengan pemukiman penduduk. Sebaran penggunaan lahan pada bentuklahan fluvial disajikan pada Gambar 29. Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg VD2 2054,4 6403,4 2073,9 54,9 13,7 174,9 25,6 1999,8 256,6 VD3 5687,4 26037, 7372,2 959,2 32,2 787,1 85,1 5178,4 1396,4 0,0 5000,0 10000,0 15000,0 20000,0 25000,0 30000,0 Lu a s h a 49 54 31 Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg Gambar 29 Sebaran Penggunaan Lahan pada Bentuklahan Fluvial d. Marin Bentuklahan marin di hasilkan oleh proses marin seperti arus, gelombang dan pasang surut air laut. Proses marin dapat bersifat konstruktif pengendapan ataupun destruktif abrasi. Bentuklahan yang dihasilkan antara lain berupa dataran pasang surut yang berada pada wilayah pantai. Penggunaan lahan di daerah marin didominasi oleh sawah 40 dan kebun campuran 20, dengan masing-masing luasan berturut-turut sebesar 3.492,3 ha dan 1.765,7 ha. Hal ini disebabkan kondisi topografi yang ada memiliki kemiringan lereng datar hingga landai dan memiliki ketersediaan air cukup, sehingga kondisi ini sangat memungkinkan untuk digunakan oleh masyarakat untuk lahan pertanian. Di lapang, kondisi sawah yang berada pada daerah marin terlihat sangat baik dengan air yang sudah tidak payau asin lagi dan dominan berada pada daerah yang berdekatan dengan muara-muara sungai. Sebaran penggunaan lahan pada bentuklahan marin disajikan pada Gambar 30. Keterangan : Belukar Blk, Hutan Hut, Kebun Campuran KC, Lahan Terbuka Daratan LTD, Lahan Terbuka Pesisir LTP, Pemukiman Pmk, Perkebunan Pk, Sawah Swh, Tegalan Tg Gambar 30 Sebaran Penggunaan Lahan pada Bentuklahan Marin Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg Fluvial 3690,4 5424,0 8486,7 1546,0 460,0 1594,7 450,2 7371,4 1971,2 0,0 1500,0 3000,0 4500,0 6000,0 7500,0 9000,0 Lu a s h a Blk Hut KC LTD LTP Pmk Pk Swh Tg Marin 182,8 511,9 1765,8 120,3 899,3 558,2 149,8 3492,3 1105,2 0,0 500,0 1000,0 1500,0 2000,0 2500,0 3000,0 3500,0 4000,0 Lu a s h a 40 20 27 24.5 17 12