Matematika SMP KK D
11
Kegiatan Pembelajaran 1 Pengembangan Kurikulum Matematika
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 1 ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan rasional pengembangan kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, serta
fungsi dan peranan kurikulum dengan tepat dan jelas.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. menjelaskan rasional pengembangan kurikulum, terutama pengembangan
Kurikulum 2013. 2.
menjelaskan prinsip-prinsip pokok pengembangan kurikulum. 3.
menjelaskan fungsi kurikulum dengan tepat dan jelas. 4.
menjelaskan peranan kurikulum dengan tepat dan jelas.
C. Uraian Materi Perubahan Kurikulum di Indonesia
1.
a. Sebelum Kurikulum 2013
Sejak Indonesia merdeka berturut-turut diberlakukan Kurikulum 1947 Rentjana Peladjaran, Kurikulum 1952 Rentjana Peladjaran Terurai, Kurikulum 1964
Rentjana Pendidikan 1964, dan Kurikulum 1968. Istilah matematika sendiri baru muncul pada Kurikulum 1968 sebagai bagian dari Mata Pelajaran Ilmu Pasti pada
tingkat SMA. Sedangkan istilah matematika sebagai nama mata pelajaran, baru digunakan pada Kurikulum 1975 pada jenjang SD, SMP, dan SMA.
Ciri pembelajaran matematika pada kurikulum 1968 antara lain sebagai berikut Russeffendi, 1985: penekanan lebih diberikan pada keterampilan berhitung, lebih
mengutamakan hafalan, program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas
12
Kegiatan Pembelajaran 1
dengan materi berikutnya, kurang terkait dengan dunia luar, dan penyajian materi kurang memberikan peluang untuk tumbuhnya motivasi serta rasa ingin tahu anak.
Pada tahun 1975, terjadi perubahan besar dengan dimasukannya matematika modern. Matematika modern tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:
terdapat topik himpunan, pergeseran ke pengajaran yang lebih mengutamakan pengertian, soal lebih diutamakan yang pemecahan masalah, ada kesinambungan
dalam penyajian bahan ajar antar jenjang, terdapat penekanan kepada struktur, program pengajaran memperhatikan keberagaman antar siswa, pergeseran ke
pengajaran yang lebih berpusat pada siswa, metode mengajar lebih ke penemuan dan pemecahan masalah dengan teknik diskusi, serta upaya pengajaran matematika lebih
menarik, misalnya melalui permainan, teka-teki, atau kegiatan lapangan. Ruseffendi, 1979. Sementara perubahan ke Kurikulum 1984 sebenarnya tidak terlalu banyak.
Perbedaan utama, pada Kurikulum 1984 ini materi pengenalan komputer mulai diberikan. Ruseffendi: 1988.
Pada tahun 1994 terjadi lagi perubahan terhadap kurikulum. Pada kurikulum matematika SD ini, terdapat penekanan khusus pada penguasaan bilangan number
sense termasuk di dalamnya berhitung. Untuk SLTP, bahan kajian intinya mencakup: aritmetika, aljabar, geometri, peluang, dan statistika. Terdapat upaya untuk
menanamkan pemikiran deduktif yang ketat melalui struktur deduktif terbatas pada sebagian bahan geometri. Materi matematika SMU terdapat pengenalan teori graf
bagian matematika diskrit. Pada Tahun 2006 terjadi lagi perubahan dan masyarakat mengenalnya dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Ciri-ciri Kurikulum pendidikan matematika adalah: dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu, berpusat pada
anak sebagai pengembang pengetahuan, terdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan mengkomunikasikan matematika, mencakup komponen kompetensi dasar, materi pokok dan indikator hasil pencapaian belajar, terdapat sedikit perubahan
pada cakupan materi misalnya dengan dimaksukkannya pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi matematis, namun bukan merupakan pokok bahasan lebih
merupakan tujuan pembelajaran.
Matematika SMP KK D
13
b. Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
Kurikulum 2006. Di dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013, hanya 4 standar yang berubah, yakni Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar Proses,
Standar Isi, dan Standar Penilaian. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai SKL. Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan SKL berdasarkan kesiapan siswa, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan
kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani
dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang memberatkan guru.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan rasional berikut: 1. Tantangan internal. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi SI, standar proses, SKL, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan
lainnya terkait perkembangan penduduk usia produktif Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035
pada saat angkanya mencapai 70. 2. Tantangan eksternal. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait pendidikan. Tantangan eksternal juga