61
2. Kelemahan Weaknesses
a. Jauhnya lokasi dari pusat kota
Lokasi Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur yang akan dijadikan sebagai kawasan agrowisata
berada jauh dari pusat kota dengan jarak tempuh dari pusat kota Kabupaten Pasuruan ± 45 km dan dari ibukota Jawa Timur
Surabaya ± 95 km. Kondisi tersebut kurang mendukung dalam pengembangan usahanya karena akan mempersulit bagi
peminat untuk mencapai wilayah tersebut. Lokasi usaha yang berada pada daerah yang jauh dari
kota dan kurang strategis sangat sulit untuk meningkatkan jumlah meminat, terutama peminat yang barasal dari luar
daerah. Kondisi tersebut merupakan kelemahan dalam upaya pengembangan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan.
b. Sarana angkutan menuju obyek wisata sedikit
Perkembangan jaman banyak menuntut manusia untuk mendapatkan fasilitas yang dapat memberikan kepuasan.
Dalam hal ini di daerah kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan masih belum tersedia sarana transportasi
yang memadai padahal disisi lain jarak tempuh lokasi dari pusat kota maupun ibukota cukup jauh.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
Sarana transportasi yang tersedia merupakan angkutan umum sehingga keberadaan hanya merupakan transportasi
antar wilayah tidak pada lokasi agrowisata. Kurangnya fasilitas transportasi mengakibatkan upaya pengembangan kawasan
agrowisata pengembangan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan akan mengalami permasalahan yang
cukup potensial dalam pengembangan suatu kawasan.
c. Promosi wisata kurang
Promosi merupakan salah satu aspek pemasaran suatu produkjasa yang dapat bertujuan untuk memperluas pangsa
pasar, dengan promosi maka akan semakin banyak orang mengetahui tentang keberadaan kasawan agrowisata
pengembangan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mencoba
mendatangi. Promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah masih
relatif rendah, hal ini terbentur oleh kurangnya koordinasi dari instansi terkait dalam upaya pengembangan kawasan
agrowisata. Adapun promosi yang dilakukan oleh pemerintah hanyalah berupa brosur-brosur yang keberadaannya hanya ada
di kantor Pariwisata Kabupaten Pasuruan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
d. Fasilitas penginapan di obyek wisata kurang
Fasilitas umum khususnya penginapan yang berada di Kecamatan Tutur masih hanya 1 tempat penginapan sedangkan
pada pengunjung yang berminat untuk menginap di wilayah tersebut akan mengalami kesulitan. Kondisi tersebut tidak dapat
memberikan kepuasan bagi para pengunjung terutama yang berasal dari jauh. Sehingga dalam upaya pengembangan
membutuhkan dukungan yang sangat besar dari para investor untuk menanamkan investasinya di bidang perhotelan padahal
kondisi tersebut tidaklah mudah. Kurangnya
penginapan mengakibatkan upaya
pengembangan kawasan agrowisata agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan.
e. Terbatasnya jumlah SDM yang ahli di bidang pariwisata
Manusia sebagai pengerak dalam semua kegiatan atau aktivitas pembangunan sangat menentukan apakah kegiatan
atau rencana yang sudah ditetapkan dapat terlaksana atau sebaliknya. Manusia dalam upaya agrowisata di Kecamatan
Tutur Kabupaten Pasuruan yang banyak terkait adalah masyarakat petani yang mana tingkat pendidikannya relative
rendah sehingga tingkat pengetahuan mereka terhadap kepariwisataan juga rendah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Kondisi tersebut merupakan salah satu kelemahan dalam upaya pengembangan kawasan agrowisata yang akan dapat
meningkatkan nilai tambah dari semua kegiatan yang terkait didalamnya.
f. Lemahnya bentuk aktifitas pendukung agrowisata
Lemahnya bentuk aktifitas pendukung agrowisata merupakan kelemahan dalam upaya pengembangan agrowisata
di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan karena kondisi tersebut akan dapat mengakibatkan lambatnya upaya
pengembangan yang lebih profesional. Lemahnya bentuk aktifitas pendukung agrowisata antara
lain masih belum adanya sosialisai yang cukup intensif terhadap masyarakat dalam rencana pengembangan wilayah agrowisata,
belum terbentuknya organisasi masyarakat yang profesional dalam penanganan pengembangan kawasan witasa
didaerahnya, belum adanya sarana informasi yang cukup memadai dalam menginformasikan
keunggulan wilayah kawasan wisata dan lain-lain.
5.1.2. Analisis Faktor Eksternal