71
5.2. Matrik Pembobotan IFAS dan EFAS
Dalam melakukan analisis SWOT, pertama-tama perlu
memperhatikan matrik pembobotan Internal Faktor Analisis Strategy IFAS dan External Faktor Analisis Strategy EFAS dalam strategi
pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Hasil pengamatan dan wawancara atau kuesioner terhadap
para responden, setelah dilakukan perhitungan dalam menentukan bobot dan ratingnya Lampiran 14 maka didapatkan hasil perhitungan bobot,
rating dan skor Internal Faktor Analisis Strategy IFAS Tabel 4. Tabel 4. menunjukkan bahwa tingkat kekuatan tertinggi dalam
upaya pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan adalah areal pengembangan agrowisata yang luas
dan sudah terbentuknya tempat-tempat wisata. Sedangkan kelemahannya dalam upaya upaya pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan
Tutur Kabupaten Pasuruan adalah fasilitas penginapan di obyek wisata kurang
Setelah diadakan penilaian terhadap kondisi internal pada strategi pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan maka diperoleh total nilai faktor kekuatan sebesar 1,63 dan nilai faktor kelemahan 0,86. Jadi selisihnya 0,77 berarti pengembangan upaya
pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan mempunyai kekuatan dalam upaya pengembangannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
Tabel 4. Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor Internal
Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur
No. Faktor Internal
Bobot Rating Skor A.
KEKUATAN
1 Areal pengembangan agrowisata
yang luas 0,11
3 0,32
2 Perkembangan sentra produksi
pertanian dan peternakan 0,10
3 0,31
3 Dukungan dari masyarakat di wilayah
wisata 0,10
2 0,19
4 Wilayah tutur sudah banyak dikenal
masyarakat 0,10
2 0,19
5 Sudah terbentuknya tempat-tempat
wisata 0,11
3 0,32
6 Peningkatan pemberdayaan
masyarakat sekitar 0,10
3 0,31
Jumlah
1,63 B.
KELEMAHAN
1 Jauhnya lokasi dari pusat kota
0,07 2
0,13 2
Sarana angkutan menuju obyek wisata sedikit
0,06 2
0,13 3
Promosi wisata kurang 0,06
2 0,12
4 Fasilitas penginapan di obyek wisata
kurang 0,08
3 0,23
5 Terbatasnya jumlah SDM yang ahli di
bidang pariwisata 0,06
2 0,13
6 Lemahnya bentuk aktifitas
pendukung agrowisata 0,07
2 0,13
Jumlah
0,86
Sedangkan hasil perhitungan bobot, rating dan skor Eksternal Faktor Analisis Strategy IFAS Lampiran 15 seperti Tabel 5. berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Tabel 5. Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor
Eksternal Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur
No. Faktor Eksternal
Bobot Rating Skor A.
PELUANG
1 Kondisi agrokimat mendukung
0,11 3
0,32 2
Sumber pendapatan PAD 0,11
3 0,32
3 Dukungan pemerintah daerah
0,12 3
0,35 4
Berkembangnya jumlah penduduk 0,10
3 0,31
5 Kebutuhan masyarakat terhadap
tempat wisata 0,10
2 0,19
6 Perkembangan trend pariwisata
dunia 0,11
3 0,33
Jumlah 1,82
B. ANCAMAN
1 Persaingan tempat wisata dari
kabupaten lain 0,06
2 0,12
2 Besarnya dana pengembangan
0,07 3
0,21 3
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan
0,05 2
0,11 4
Kuranya minat Investor 0,06
2 0,13
5 Persaingan dari tempat hiburan lain
0,06 2
0,11 6
Situasi dan kondisi perekonomian yang kurang kondusif
0,06 2
0,12
Jumlah 0,79
Tabel 5. menunjukkan bahwa tingkat peluang terbesar dalam
upaya pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan adalah dukungan pemerintah daerah. Sedangkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
ancaman dalam upaya pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan adalah besarnya dana
pengembangan Setelah diadakan penilaian terhadap kondisi eksternal pada upaya
pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, maka diperoleh total nilai faktor peluang sebesar 1,82 dan nilai
faktor ancaman 0,79. Jadi selisihnya 1,02, berarti upaya pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan memiliki
peluang dalam pengembangannya.
5.3. Perumusan Alternatif Strategi