Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Jawa Timur bekerja sama dengan Stuppa Indonesia Anonim, 2005, menyatakan bahwa lingkungan pariwisata Jawa Timur dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik dan sosial hudaya. 1. Kondisi Perekonomian Sebagai sebuah daerah dengan potensi perekonomian nomor dua terbesar di Indonesia, Jawa Timur dengan segala kekayaan dan sumber daya alam, industri dan infrastruktur yang relatif yang memadai dan dukungan sumber daya manusia dapal diprediksikan sebagai kawasan yang mempunyai potensi sebagai raksasa ekonomi di masa depan. Namun demikian adanya kebijakan pemerintah terhadap kenaikan BBM yang paling berat dirasakan oleh masyarakat, perusahaan swasta dan para pelaku wisata merupakan kendala tersendiri lerhadap pembangunan kepariwisataan Jawa Timur. 2. Kondisi Politik Secara umum situasi polilik dan keamanan di Jawa Timur tidak dapat dipisahkan dari kondisi politik nasional secara keseluruhan pada soal-soal tertentu. Dalam hal ini peran serta semua pihak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9 sangat penting guna menciptakan iklim politik internal yang tetap stabil dan kondusif. 3. Kondisi Sosial Budaya Sosial budaya masyarakat di daerah Jawa Timur memiliki karateristik yang tidak banyak berbeda dengan beberapa propensi lain yang sudah relatif maju, sebagian besar adalah rnasyarakat dengan tingkat penduduk yang cukup memadai sehingga cenderung Iebih mudah bersosialisasi, bersikap terbuka terhadap perubahan dan mampu beradaptasi dengan berbagai karakter budaya yang berbeda. Namun demikian Jawa Timur adalah daerah yang sangat dikenal karena masyarakatnya sangat religius, beribu-ribu pesantren di berbagai daerah Kabupatenkota, sehingga Jawa Timui dikenai pula dengan karakter budaya santrinya. Pola-pola pengembangan kepariwisataan di Jawa Timur harus dilalui dengan pendekatan dan sosialisasi pada masyarakat pesantren, serta dengan komitmen kuat dari pemerintah untuk meyakinkan bahwa nilai-nilai religius yang ada di masyarakat Jawa Timur dan akan menjadi pudar dan tergilas oleh kemajuan pengembangan kepariwisataan. Masruroh 2004 mengenaik strategi Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Ponorogo dalam mengembangkan Pariwisata. Hasil penelitian antara lain : 1 analisis faktor eksternal berupa faktor peluang yaitu Kebijakan pemerintah, Komitmen Pemda, Bupati dan DPRD, Potensi wisata yang besar, Ciri khas reok Ponorogo, Sarana pendukung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 pariwisata. 2 faktor ancaman terdiri dari sarana jalan menuju obyek wisata kurang memadai, sarana angkutan menuju obyek wisata sedikit, fasilitas umum di obyek wisata kurang, investor kurang berminat dan Wisata daerah lain, 3 faktor internal yang berupa kekuatan antara lain struktur organisasi yang kuat, jumlah SDM yang memadai, Sarana dan Prasarana yang baik, Kemampuan pimpinan, dan Tingkat pendidikan karyawan. 4 Kelemahan yang ada yaitu penempatan karyawan yang tidak sesuai, Jabatan fungsional yang belum terisi, Promosi wisata kurang dan Anggaran rendah. Indayanie 2004 mengenai Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Dam Bili-Bili Kabupaten Gowa. Hasil penelitian antara lain strategi jangka panjang program pengembangan kawasan agrowisata Dam Bili-Bili adalah pada sumberdaya manusia dalam mendukung tujuh elemen pengembangan Dam Bili-Bili yaitu : sektor masyarakat yang terpengaruh, kendala utama, tujuan program, lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program, kebutuhan dan program, bentuk aktiftas utama agrowisata, bentuk aktifitas pendukung agrowisata. Oktaviani dan Suryana 2006 mengenai Analisis Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Agro Studi Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti, Bogor. Kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan pengembangan daya tarik wisata yang berbasiskan alam menjadi potensial, tak terkecuali wisata yang berbasiskan alam pertanian wisata agro. Kebun Wisata Pasir Mukti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 merupakan salah satu wisata agro yang terdapat di Citeureup, Bogor dan baru dibuka untuk umum pada tahun 2001. Artikel ini menyajikan hasil penelitian mengenai karakteristik pengunjung, proses keputusan kunjungan, respon pengunjung dan tingkat kepuasan pengunjung terhadap atribut yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti, serta fasilitas yang perlu ditambahkan untuk menunjang kinerja Kebun Wisata Pasirmukti. Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat analisis antara lain analisa deskriptif, Importance Performance Analysis, serta Uji Friedman dan Multiple Comparison untuk Uji Friedman. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa pihak manajemen Kebun Wisata Pasirmukti sebaiknya memperbaiki kinerja dari promosi, kemudahan mencapai lokasi serta sarana peribadatan. Selain itu, pihak Kebun Wisata Pasirmukti juga sebaiknya mempertahankan kinerja dari kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan di mata pengunjung dibandingkan dengan obyek wisata lain yang sejenis.

2.2. Kepariwisataan