24
Variabel kepuasan kerja karyawan ini diukur dengan menggunakan 4 empat indikator yang diadopsi dari teori Herzberg dalam Brahmasari
dan Suprayetno 2008:130, yaitu: 1.
Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan mereka berupa imbalan atau upah.
2. Kondisi kerja yaitu rekan kerja yang saling mendukung satu sama lain
di dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
3. Sistem administrasi dan kebijakan perusahaan yaitu sistem yang
dimiliki perusahaan berupa prosedur atau tata cara di dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Kesempatan untuk berkembang yaitu kesempatan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan untuk mengembangkan karir.
2.2.5. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Menurut Yukl 1994:109 dalam Koesmono 2006:78 mengatakan bahwa dalam kepemimpinan, memberikan pengakuan recognition
menyangkut memberi pujian dan memperlihatkan apresiasi terhadap orang lain atau bawahan akan menghasilkan kepuasan serta memberikan
kepercayaan karyawan terhadap organisasi. Menurut White et. al 1997:131 dalam Koesmono 2006:91
mengutarakan bahwa dalam kepemimpinan yang dijalankan oleh seseorang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pengikutnya atau
25
bawahannya. Hasil penelitian Koesmono 2006:91 menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan. Dari uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
yang baik dan bijaksana kepada karyawan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan untuk bekerja. Sehingga kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.2.6. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno 2008:132 menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya budaya organisasi merupakan suatu konsep yang dapat dijadikan sarana untuk mengukur
kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan pada kepuasan kerja karyawan.
Dari uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi yang baik dan memberikan manfaat kepada karyawan akan
meningkatkan kepuasan karyawan untuk bekerja. Sehingga budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.2.7. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Menurut Luthans 1999:165 dalam Koesmono 2006:90 mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
26
Hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno 2008:131 menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan, artinya bahwa motivasi kerja sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu kepuasan kerja yang
tinggi. Dan juga hasil penelitian Koesmono 2006:90 menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
karyawan. Dari uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
yang diberikan perusahaaan kepada karyawan baik maka akan meningkatkan kepuasan karyawan untuk bekerja. Sehingga motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Di dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008 menerangkan atau
meneliti mengenai kinerja perusahaan, tetapi di dalam penelitian ini variabel kinerja perusahaan tidak dicantumkan karena kinerja perusahaan
mempunyai pengertian yang luas bisa mencakup kinerja keuangan perusahaan, kinerja karyawan serta kinerja pemasaran dan yang
mengetahui atau menilai kinerja suatu perusahaan adalah pimpinan suatu perusahaan, sedangkan penelitian ini meneliti mengenai kepuasan kerja
karyawannya.
27
Kepuasan Kerja Karyawan
Y Kepemimpinan
X1
Motivasi Kerja
X3 Budaya Organisasi
X2 2.3.
Kerangka Konseptual
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
28
2.4. Hipotesis