57
4.3.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM
. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik
Hair, et,al, 1998. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural Base Model
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Leadership, Organizational Culture, Job Motivation, Job Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Job Satisfaction
1 Organizational
Culture 1
Leadership X11
er_1 1
Y1 er_11
1 1
X21 er_5
1 X22
er_6 1
X23 er_7
1 d_js
1 Y2
er_12 1
X12 er_2
1 X13
er_3 1
Y3 er_13
1 1
Job Motivation
X31 er_8
X32 er_9
X33 er_10
1 1
1 X14
er_4 1
Sumber : Data Diolah
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model
Kr it e r ia H a sil
N ila i Krit is Eva lua si M ode l
Cm in DF 1,177
≤ 2,00
baik Pr obabilit y
0,166 ≥
0,05 baik
RMSEA 0,041
≤ 0,08
baik GFI
0,917 ≥
0,90 baik
AGFI 0,900
≥ 0,90
baik TLI
0,990 ≥
0,95 baik
CFI 0,992
≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran 3
58
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel
dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.3.8. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 51.651,73 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian
besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.14. Data Uji Kausalitas
Ust d St d
Pr ob. Fak t or
Fak t or
Est im at e Est im at e
Job_Sat isfact ion
Leadership 0,321
0,312 0,010
Job_Sat isfact ion
Organizat ional_Cult ur e 0,242
0,235 0,054
Job_Sat isfact ion
Job_Mot iv at ion 0,258
0,251 0,008
Bat as Signifik ansi
≤
0,10
Sumber : Lampiran 3 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis
yang menyatakan bahwa : a Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,010 ≤
0,10 [signifikan [positif].
59
b Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,054
≤
0,10 [signifikan [positif].
c Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,008
≤
0,10 [signifikan [positif].
4.4 Pembahasan