44
4.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner
yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini.
a. Umur Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan
dapat diketahui umur dari para responden yakni pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur
Jumlah Prosentase
1 20-30 tahun
48 45,7
2 31-40 tahun
31 29,5
3 40 tahun
26 24,8
Total 105
100 Sumber
b. Jenis Kelamin : Hasil Penyebaran Kuisoner
Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui jenis kelamin responden yakni pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Prosentase
1 Laki-laki
72 68,6
2 Perempuan
33 31,4
Total 105
100 Sumber: Hasil Penyebaran Kuisoner
45
c. Pendidikan Terakhir Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan
dapat diketahui pendidikan terakhir para responden yakni :
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir
Jumlah Prosentase
1 SLTA
31 29,5
2 D1
17 16,2
2 D3
22 21
3 S1
35 33,3
4 Lainnya
Total 105
100,00 Sumber
: Hasil Penyebaran Kuisoner
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1. Deskripsi Hasil Jawaban Responden
4.3.1.1 Deskripsi Variabel Kepemimpinan X1
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden karyawan bagian maintenance 27 orang, marketing 23 orang,
administrasi 13 orang, sales counter 9 orang, mechanic 15 orang, dan gudang 18 orang yang berjumlah 105 orang di PT. SURYA SEGARA
Surabaya diperoleh jawaban sebagai berikut :
46
Tabel 4.4. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Kepemimpinan
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Bagaimana pemberitahuan dari
pimpinan mengenai tugas apa yang akan diberikan kepada
karyawan PT. Surya Segara Surabaya agar karyawan
mengetahui dengan jelas apa yang semestinya harus
dikerjakan? 5
4,8 4
3,8 15
14,3 36
34,3 36
34,3 9
8,6 105
100
2 Bagaimana perhatian pimpinan
untuk memberikan masukkan atau ide-ide dalam membantu
karyawan di PT. Surya Segara Surabaya agar karyawan dapat
mengembangkan kreatifitasnya?
3 2,9
6 5,7
17 16,2
39 37,1
33 31,4
7 6,7
105 100
3 Bagaimana
hubungan kerja sama yang dijalin antara
pimpinan dengan bawahan di dalam melaksanakan pekerjaan
di PT. Surya Segara Surabaya? 5
4,8 4
3,8 15
14,3 39
37,1 32
30,5 10
9,5 105
100
4 Bagaimana kemampuan
pimpinan memberikan
tanggung jawab kepada karyawan di PT. Surya Segara
Surabaya di dalam
melaksanakan pekerjaan? 4
3,8 5
4,8 18
17,1 34
32,4 35
33,3 9
8,6 105
100
Sumber 1. Indikator pertama dari Kepemimpinan, yaitu telling, mendapat respon
terbanyak pada skor 5 dan 6 dengan jumlah responden sebanyak 36 responden atau 34,3, Artinya, responden menjawab jelas atas
pemberitahuan tugas yang dilakukan pimpinan kepada karyawan. : Data diolah
2. Indikator kedua dari Kepemimpinan, yaitu selling, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39
responden atau 37,1, Artinya, responden menjawab perhatian atas perhatian yang diberikan pimpinan kepada karyawan untuk
memberikan ide atau masukan di dalam membentu karyawan menjalankan tugas.
3. Indikator ketiga dari Kepemimpinan, yaitu participating, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39
47
responden atau 37,1, Artinya, responden menjawab baik atas hubungan kerja sama atau pertisipasi yang dilakukan pimpinan kepada
karyawan. 4. Indikator keempat dari Kepemimpinan, yaitu delegating, mendapat
respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 35 responden atau 33,3, Artinya, responden menjawab baik atas
kemampuan yang dimiliki pimpinan di dalam pemberian tanggung
jawab kepada karyawan.
4.3.1.2 Deskripsi Variabel Budaya Organisasi X2 Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk
Budaya Organisasi
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Bagaimana
norma atau peraturan yang ada di PT.
Surya Segara Surabaya untuk mengatur segala kegiatan
karyawan agar karyawan teratur dalam mengerjakan
tugas? 2
1,9 7
6,7 17
16,2 38
36,2 32
30,5 9
8,6 105
100
2 Apakah manajemen PT. Surya
Segara Surabaya selalu memberikan toleransi kepada
karyawan yang telah melakukan kesalahan dalam
pekerjaannya sehingga karyawan tidak mengulang
kesalahan yang sama? 5
4,8 4
3,8 14
13,3 44
41,9 29
27,6 9
8,6 105
100
3 Apakah karyawan PT. Surya
Segara Surabaya selalu detil dan teliti di dalam melakukan
pekerjaan yang diberikan? 3
2,9 6
5,7 19
18,1 40
38,1 27
25,7 10
9,5 105
100
Sumber 1. Indikator pertama dari Budaya Organisasi, yaitu nilai-nilai organisasi,
mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 38 responden atau 36,2, Artinya, responden menjawab
: Data diolah
48
ketat atas norma atau peraturan yang diterapkan di PT. SURYA SEGARA Surabaya.
2. Indikator kedua dari Budaya Organisasi, yaitu toleransi dalam berbagi kesalahan sebagai peluang untuk belajar, mendapat respon terbanyak
pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 44 responden atau 41,9, Artinya, responden menjawab selalu atas pemberian toleransi
oleh PT. SURYA SEGARA Surabaya kepada karyawan yang melakukan kesalahan.
3. Indikator ketiga dari Budaya Organisasi, yaitu orientasi pada rincian detil pekerjaan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan
jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab selalu atas pekerjaan yang dilakukan dengan detil
dan teliti.
4.3.1.3 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja X3 Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Motivasi
Kerja
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Bagaimana prestasi atau
jenjang karir yang diberikan di PT. Surya Segara Surabaya?
3 2,9
6 5,7
5 4,8
41 39
30 38,6
20 19
105 100
2 Bagaimana kelengkapan sarana
yang disediakan PT. Surya Segara Surabaya berupa
peralatan kerja yang lengkap agar karyawan merasa nyaman
dalam bekerja? 5
4,8 4
3,8 6
5,7 36
34,3 40
38,1 14
13,3 105
100
3 Bagaimana jaminan finansial
dan sosial yang diberikan PT. Surya Segara Surabaya di
dalam melakukan pekerjaan berupa asuransi kesehatan?
3 2,9
6 5,7
5 4,8
32 30,5
40 38,1
19 18,1
105 100
Sumber : Data diolah
49
1. Indikator pertama dari Motivasi Kerja, yaitu kebutuhan berprestasi, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden
sebanyak 41 responden atau 39, Artinya, responden menjawab bagus atas prestasi atau jenjang karir yang diberikan PT. SURYA SEGARA
Surabaya kepada karyawan. 2. Indikator kedua dari Motivasi Kerja, yaitu kebutuhan fisik, mendapat
respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab lengkap atas
sarana yang disediakan di PT. SURYA SEGARA Surabaya. 3. Indikator ketiga dari Motivasi Kerja, yaitu kebutuhan rasa aman,
mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab baik
atas kebutuhan rasa aman berupa jaminan finansial dan sosial asuransi kesehatan yang diberikan PT. SURYA SEGARA Surabaya kepada
karyawan.
4.3.1.4 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden karyawan bagian maintenance 27 orang, marketing 23 orang,
administrasi 13 orang, sales counter 9 orang, mechanic 15 orang, dan gudang 18 orang yang berjumlah 105 orang di PT. SURYA SEGARA
Surabaya diperoleh jawaban sebagai berikut :
50
Tabel 4.7. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Kepuasan Kerja
Karyawan
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Bagaimana imbalan atau upah
yang diterima karyawan PT. Surya Segara Surabaya sebagai
balas jasa untuk pekerjaan yang telah dilakukan?
4 3,8
5 4,8
18 17,1
41 39
29 27,6
8 7,6
105 100
2 Apakah karyawan selalu peduli
kepada karyawan lain serta saling mendukung satu sama
lain di dalam melaksanakan tugas yang diberikan PT. Surya
Segara Surabaya? 4
3,8 5
4,8 19
18,1 42
40 29
27,6 6
5,7 105
100
3 Bagaimana sistem administrasi
dan kebijakan perusahaan yang diterapkan di PT. Surya Segara
Surabaya seperti sistem pembayaran gaji setiap
bulannya? 4
3,9 5
4,8 17
16,2 42
40 31
29,5 6
5,7 105
100
Sumber 1. Indikator pertama dari Kepuasan Kerja Karyawan, yaitu kompensasi,
mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 41 responden atau 39, Artinya, responden menjawab
banyak atas imbalan yang diberikan PT. SURYA SEGARA Surabaya kepada karyawan.
: Data diolah
2. Indikator kedua dari Kepuasan Kerja Karyawan, yaitu kondisi kerja, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden
sebanyak 42 responden atau 40, Artinya, responden menjawab selalu atas kondisi kerja atau karyawan yang saling mendukung satu sama
lain di dalam melaksanakan tugas. 3. Indikator ketiga dari Kepuasan Kerja Karyawan, yaitu sistem
administrasi dan kebijakan perusahaan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 42 responden atau
40, Artinya, responden menjawab baik atas sistem administrasi dan
51
kebijakan perusahaan yang diterapkan seperti sistem pembayaran gaji setiap bulannya kepada karyawan.
4.3.2. Uji Outlier Multivariate
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik
unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau
variabel kombinasi [Hair,1998]. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square
[ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 3 . Ketentuan : bila
Mahalanobis dari nilai
χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 34,528
Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate
berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate :
Tabel 4.8. Hasil Uji Outlier Multivariate
M in im u m M a x im u m
M e a n St d .
D e v ia t ion N
Pr edict ed Value 19,632
80,300 53,000
13,746 105
St d. Predict ed Value - 2,428
1,986 0,000
1,000 105
St and. Err or of Predict ed V. 7,818
13,982 10,512
1,432 105
Adj ust ed Predict ed Value 17,786
82,792 53,020
14,230 105
Residual - 54,261
66,059 0,000
27,176 105
St d. Residual - 1,868
2,274 0,000
0,935 105
St ud. Residual - 1,984
2,392 0,000
1,004 105
Delet ed Residual - 61,225
73,110 - 0,020
31,342 105
St ud. Delet ed Residual - 2,017
2,457 0,001
1,012 105
Mahal. Dist ance 6,541
2 3 ,0 9 7 12,876
3,825 105
Cooks Dist ance 0,000
0,059 0,011
0,013 105
Cent er ed Lev er age Value 0,063
0,222 0,124
0,037 105
Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan
Tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum
52
lebih kecil dari nilai chi square χ
2
0,001.13 sebesar 34,528 dimana dalam penelitian ini MD Maksimum 23,097 34,528. Oleh karena itu diputuskan
dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.
4.3.3. Uji Reliabilitas
Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk
memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang
kehadirannya memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan.
Tabel 4.9. Reliabilitas Data
Konst ra k I n dik a t or
I t e m t o Tot a l Cor r e la t ion
Koe fisien Cr on ba ch s Alpha
Leadership X11
0,935 0,942
X12 0,900
X13 0,922
X14 0,933
Organizat ional Cult ur e
X21 0,912
0,922 X22
0,942 X23
0,937 Job Mot iv at ion
X31 0,966
0,928 X32
0,908 X33
0,930 Job Sat isfact ion
Y11 0,942
0,940 Y12
0,959 Y13
0,934
Sumber : Lampiran 3 Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi
reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation
digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien
Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada
item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5
[Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total
53
correlation indikator seluruhnya
≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs
dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap
construct di atas menunjukkan hasil baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang
disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
4.3.4. Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat faktor loading
faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variablel. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10. Validitas Data
Sumber : Lampiran 3
Konst ra k I n dik a t or
Fa k t or Loa din g 1
2 3
4
Leadership X11
0,919 X12
0,850 X13
0,887 X14
0,846 Organizat ional
Cult ur e X21
0,846 X22
0,930 X23
0,905 Job Mot iv at ion
X31 0,981
X32 0,835
X33 0,902
Job Sat isfact ion Y11
0,907 Y12
0,953 Y13
0,892
54
Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings
masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap
construct seluruhnya
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap
konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya baik.
4.3.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha
, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted
. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih
besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Tabel 4.11. Construct Reliability Variance Extracted
Kon st r a k I n d ik a t or
St a n d a r d iz e Fa ct or
Loa d in g SFL
Ku a d r a t Er r or
[εj] Con st r u ct
Re lia b ilit y Va r ia n ce
Ex t r a t e d
Leadership X11
0,919 0,845
0,155 0,929
0,767 X12
0,850 0,723
0,278 X13
0,887 0,787
0,213 X14
0,846 0,716
0,284 Organizat ional
Cult ur e X21
0,930 0,865
0,135 0,957
0,882 X22
0,905 0,819
0,181 X23
0,981 0,962
0,038 Job Mot iv at ion
X31 0,835
0,697 0,303
0,913 0,778
X32 0,902
0,814 0,186
X33 0,907
0,823 0,177
Job Sat isfact ion
Y11 0,953
0,908 0,092
0,724 0,568
Y12 0,892
0,796 0,204
Y13 0,000
0,000 1,000
Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s
Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance
55
extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi
internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang
sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct
reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang
ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun
demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70
pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted
direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003
4.3.6. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar
± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara
± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil sebagai berikut :
56
Tabel 4.12. Normalitas Data
V a r ia ble m in
m a x k u r t osis
c.r .
X11 2
7 0,615
1,287 X12
2 7
0,360 0,754
X13 2
7 0,585
1,223 X14
2 7
0,286 0,598
X21 2
7 0,075
0,158 X22
2 7
0,769 1,609
X23 2
7 0,152
0,318 X31
2 7
0,690 1,444
X32 2
7 1,280
2,678 X33
2 7
0,963 2,014
Y1 2
7 0,439
0,917 Y2
2 7
0,512 1,071
Y3 2
7 0,612
1,279
M u lt iv a ria t e
- 7,549 - 1 ,9 5 9
Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8
Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari
data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z
lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi
0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 yaitu -1,959 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.
Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM
menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga
data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
57
4.3.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM
. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik
Hair, et,al, 1998. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural Base Model
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Leadership, Organizational Culture, Job Motivation, Job Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Job Satisfaction
1 Organizational
Culture 1
Leadership X11
er_1 1
Y1 er_11
1 1
X21 er_5
1 X22
er_6 1
X23 er_7
1 d_js
1 Y2
er_12 1
X12 er_2
1 X13
er_3 1
Y3 er_13
1 1
Job Motivation
X31 er_8
X32 er_9
X33 er_10
1 1
1 X14
er_4 1
Sumber : Data Diolah
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model
Kr it e r ia H a sil
N ila i Krit is Eva lua si M ode l
Cm in DF 1,177
≤ 2,00
baik Pr obabilit y
0,166 ≥
0,05 baik
RMSEA 0,041
≤ 0,08
baik GFI
0,917 ≥
0,90 baik
AGFI 0,900
≥ 0,90
baik TLI
0,990 ≥
0,95 baik
CFI 0,992
≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran 3
58
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel
dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.3.8. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 51.651,73 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian
besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.14. Data Uji Kausalitas
Ust d St d
Pr ob. Fak t or
Fak t or
Est im at e Est im at e
Job_Sat isfact ion
Leadership 0,321
0,312 0,010
Job_Sat isfact ion
Organizat ional_Cult ur e 0,242
0,235 0,054
Job_Sat isfact ion
Job_Mot iv at ion 0,258
0,251 0,008
Bat as Signifik ansi
≤
0,10
Sumber : Lampiran 3 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis
yang menyatakan bahwa : a Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,010 ≤
0,10 [signifikan [positif].
59
b Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,054
≤
0,10 [signifikan [positif].
c Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,008
≤
0,10 [signifikan [positif].
4.4 Pembahasan
a Kepemimpinan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, dapat diterima
signifikan positif probabilitasnya 0,010 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk membentuk kepuasan kerja karyawan yang baik, dengan arah yang
diberikan searah atau positif artinya kepemimpinan yang diindikatori oleh telling, selling, participating
dan delegating yang diberikan pimpinan PT. SURYA SEGARA
Surabaya kepada karyawan sudah mampu mengarahkan dan bekerja sama dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan karyawan sehingga kepuasan kerja karyawan terbentuk dengan baik di dalam diri karyawan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya :
60
1. Yukl 1994:109 dalam Koesmono 2006:78 mengatakan bahwa dalam kepemimpinan, memberikan pengakuan recognition
menyangkut memberi pujian dan memperlihatkan apresiasi terhadap orang lain atau bawahan akan menghasilkan kepuasan serta
memberikan kepercayaan karyawan terhadap organisasi. 2. White et. al 1997:131 dalam Koesmono 2006:91 mengutarakan
bahwa dalam kepemimpinan yang dijalankan oleh seseorang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pengikutnya atau
bawahannya. Hasil penelitian Koesmono 2006:91 menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan.
b Budaya Organisasi Kerja Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, dapat diterima
signifikan positif probabilitasnya 0,054 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan
bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan arah yang diberikan
searah atau positif artinya budaya organisasi yang diindikatori oleh nilai- nilai organisasi, toleransi berbagi kesalahan sebgai peluang untuk belajar,
dan orientasi pada rincian detil pekerjaan yang berlaku di PT. SURYA
61
SEGARA Surabaya sudah sesuai dengan yang diharapkan karyawan sehingga karyawan puas di dalam melakukan pekerjaannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya :
Brahmasari dan Suprayetno 2008:132 menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Artinya budaya organisasi merupakan suatu konsep yang dapat dijadikan sarana untuk mengukur kesesuaian dari
tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan pada kepuasan kerja karyawan.
c. Motivasi Kerja Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan