Bonek tidak identik dengan kerusuhan

kurang lengkap dan subjektif yang sudah ada sebelumnya kemudian diperkuat oleh pengalaman pribadi yang berawal dari prasangka secara sepintas dan biasanya berkonotasi negative. Berikut cuplikannya : Informan 4 PT : Menurut Anda apakah eksistensi suporter identik dengan kekerasan? Jawab : Kalau menurut saya sih iya, cuman kekerasannya itu bukan hal yang negatif soalnya kan kita liat di Negara manapun kalau suporternya kalah pasti marah ya emosi lah..jadi wajar kalau suporter yang cinta dengan tim yang dibanggakan seperti bonek lah mencintai Persebaya

5. Bonek tidak identik dengan kerusuhan

Menurut hasil yang didapat dari wawancara peneliti dengan informan didapatkan hasil bahwa stereotipe Bonek yang identik dengan kerusuhan sangat tidak terbukti. Hal ini dibuktikan dengan cuplikan hasil wawancara dengan informan : Informan1 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan ? Jawab : Ndak kalau menurut saya Informan3 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan Jawab : Nggak sih, kalau menurut saya sendiri nggak Informan 4 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan? Jawab : Kalau identik sih ndak karena semua suporter sih kesan saya sama aja, yang kayak seperti yang saya bilang tadi yang suporter tim-tim seperti Jakarta, The Jakmania tu Arema, Aremania kalau timnya kalah ya pasti marah lah..ya kayak gitu lah Informan 5 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan? Jawab : Tidak Informan 6 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan? Jawab : tidak Informan 7 PT : Menurut Anda Apakah Bonek identik dengan kerusuhan? Jawab : Nah seperti itu juga, kerusuhan itu juga terpengaruh dari faktor-faktor yang pernah saya sebutkan, satu ya, klubnya menang, 2. tidak ada namanya wasit yang adil, harus ada wasit yang adil kemudian tidak ada kekerasan dalam lapangan, saya yakin kalau memang faktor itu bisa terjadi saya yakin suporter yang sudah keluar dari lapangan, baik di dalam lapangan atau di luar tidak akan berbuat kerusuhan tapi kalau sebaliknya seperti itu saya yakin identik juga dengan kerusuhan. PT : Berarti secara nggak langsung Anda menilai Bonek masih belum bisa menerima kekalahan atau menerima suatu kenyataan memang club yang didukungnya kalah dari musuhnya Jawab : Nah sebentar, masalah ini mas... masalah tidak menerima kekalahan sebenarnya kalau...kalau amit ya, kalau suporter bonek kadang sudah banyak kemajuan artinya sudah mau menerima kekalahan ketika kalah dengan persik, ketika kalah dengan tim lain itu gak ada kisruh di luar itu sudah ada perubahan, nah itu perubahan itu sendiri terjadi karena juga pembinaan terus-terus, tapi ya itu tidak mungkin 100 persen kemudian segampang itu membina anak-anak tapi apa, apa namanya tidak kisruh semua tidak, tapi anggapan yang 70 persen itu sudah dapat berubah daripada yang kemaren, kalau dulu kalau bonek kalah kan ngamuk, sekarang kan nggak, suatu bukti ketika kalah dengan persik gak ada tawuran di luar di dalam gak ada itu sudah ada perubahan PT : Jadi anda bisa mengatakan bonek yang sekarang tidak identik dengan kerusuhan Jawab : Nah anggap aja lah kalau sekarang seperti itu saya yakin tidak, semua itu tergantung dari pembinaan juga gitu mas.. Informan 8 PT : Menurut Anda apakah bonek identik dengan kerusuhan Jawab : E.hh.. saya kira tidak kecuali kalau tim Persebaya ini kalah ya, ya jadi kalau Persebaya seumpama ini kalah di kandang ya itu memang sangat sulit diterima olah suporter kita. Ya menurut saya memang rata-rata anak-anak kecil, ya anak-anak muda dimana jiwanya masih labil mereka belum juga bisa juga menerima kalau timnya itu kalah Kesimpulan dari pernyataan informan diatas adalah bahwa apa yang telah dilakukan oleh Bonek saat berbuat kerusuhan mempunyai alasan tertentu, dan masyarakat bisa memahami itu semua sehingga tidak menimbulkan kesan negatif. Karena informan dari penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dengan Bonek, maka mereka lebih memahami apa yang dilakukan oleh Bonek. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Gudy Kunst dan Kim, menyatakan bahwa setiap individu ketika melakukan komunikasi dengan individu lain dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosialbudaya, dan psikobudaya yang melekat pada diri individu tersebut yang merupakan faktor internalnya, dan juga dipengeruhi oleh faktor lingkungan tempat dimana individu tersebut bertempat tinggal sebagai faktor eksternalnya.

6. Hal negatif yang dilakukan oleh Bonek bisa ditiru oleh kelompok