informan dilakukan jika informan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.
3. Penyesuaian berkelanjutan dari informan. Pada mulanya setiap
informan dapat sama kegunaannya. Namun sesudah semakin banyak informasi yang masuk maka akan terliahat bahwa
informan semakin dipilih atas dasar focus perhatian. 4.
Pemilihan informan berakhir ketika terjadi pengulangan. Menentukan jumlah informan oleh pertimbangan-pertimbangan
informasi yang dilakukan. Apabila maksudnya untuk memperluas informasi yang dapat dijaring, maka pemilihan informan dapat
diakhiri. Maksudnya disini adalah jika mulai terjadi pengulangan informasi maka pemilihan informan dapat atau harus dihentikan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara mendalam depth interview yang menghasilkan data berupa kata-
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, gambar dan lain-lain. Penggunaan teknik wawancara mendalam menurut Creswell
1998:120 sangat penting bagi penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab dengan informan,
dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara, Wawancara mendalam dimaksudkan untuk memburu makna
yang tersembunyi di balik “table hidup” kenyataan yang terangkap dan diobservasi sehingga suatu fenomena sosial menjadi bsa dipahami. Dengan
wawancara mendalam, bisa digali apa yang tersembunyi disanubari seseorang, apakah menyangkut masa lampau, masa kini atau masa depan.
Bungin, 2003:65-67 Teknik pengumpulan data dengan wawancara tak terstruktur menurut
Mulyana 2002:183 relevan dengan penelitian yang menggunakan teori interaksi simbolik penelitian kualitatif, karena hal tersebut memungkinkan
pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan diri dan lingkungannya atau untuk menggunakan istilah-istilahnya sendiri berdasarkan kultur dan tradisi
yang mereka anut. Sebagian besar wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tape recorder atas seizin informan. Cara ini
diperlukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam mengutip setiap pernyataan yang disampaikan oleh informan.
Wawancara tidak terstruktur , adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Sugiyono, 2005 : 74 Penelitian ini sifatnya cukup pribadi dan sensitif, sehingga
memungkinkan untuk menuntut informan mengungkapkan informasi secara lebih bebas dan lebih jujur. Berikut akan disajikan teknis wawancara
mendalam yang akan dilakukan peneliti : 1.
Peneliti tidak mempersiapakan daftar pertanyaan, tetapi wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.
2. Waktu dan tempat wawancara akan ditentukan setelah ada
kesepakatan antara peneliti dengan narasumber. 3.
Wawancara dilakukan tatap muka, tetapi juga tidak menutupi kemungkinan wawancara dilakukan melalui media telepon,
internet, dan lainnya. 4.
Pendokumentasian data digunakan dengan menggunakan elecktrick recorder MP3, Hand Phone, , Mini Tape Recorder
dan lainnya, buku catatan, dan bulpen. Selain itu juga menggunakan studi literatur yaitu teknik pengumpulan
data dengan mencari data penunjang dengan mengolah buku-buku dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data