Subyek dan Informan Penelitian

5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi peneliti. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. 8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya. 9. Lebih pada kedalaman depth daripada keluasan breadth. 10. Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak berstruktur. 11. Hubungan antara teori-teori, konsep, dan data-data memunculkan atau membentuk suatu teori baru. Seterotipe yang diteliti ini adalah stereotipe yang diberikan oeh masyarakat terhadap suporter Bonek yang selalu dikaitkan dengan kekerasan dan kerusuhan.

3.2 Subyek dan Informan Penelitian

Subyek penelitian dari penelitian ini adalah Objek penelitian melibatkan masyarakat Surabaya yang memiliki keterlibatan dengan persepakbolaan lokal maupun nasional dan mengikuti serta berperan dalam perkembangan persebaya dan bonek, missal pengurus persebaya, anggota DPRD Kota Surabaya, Jurnalis, Pengamat Sepak Bola, dan dari beberapa kalangan masyarakat Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Surabaya, selain karena Surabaya adalah kota Metropolis, kota besar ke-2 setelah Jakarta yang padat penduduknya. Surabaya adalah tempat tinggal mayoritas bonek yang disetiap pertandingan Persebaya dikandang akan memenuhi jalan-jalan di Surabaya. Informan penelitian ini tidak ditentukan berapa jumlahnya, tetapi dipilih beberapa informan yang dianggap mengetahui, memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi penelitian, yaitu stereotipe suporter Bonek. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian kualitatif tidak mempersoalkan seberapa besar jumlah informan, melainkan seberapa jauh penjelasan informan yang diperoleh dalam menjawab permasalahan. Sumady, 1998 : 89 Dalam penelitian ini, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan informan sebagai sumber informasi. Dalam menentukan informan pertimbangannya adalah: 1. Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini maka jumlah informan sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki. Bila mereka yang menjadi informan adalah orang-orang yang benar-benar menguasi masalah yang diteliti, maka informasi tersebut dijadikan bahan analisis. 2. Jumlah informan sangat bergantung pada pencapaian tujuan penelitian, artinya bila masalah-masalah dalam penelitian yang diajukan sudah terjawab dari lima informan, maka jumlah tersebut adalah jumlah yang tepat. 3. Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi informan, tidak terpengaruh jabatan seseorang. Bisa saja peneliti membuang informan yang dianggap tidak layak. Berkenaan dengan tujuan penelitian kualitatif maka dalam prosedur pencarian informasi yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci key informan atau situasi tertentu yang syarat informasi sesuai dengan focus penelitian. Bungin, 2003:53 Sementara itu untuk menentukan informasi kunci dalam penelitian ini digunakan cara Snow Ball , yaitu berkembang mengikuti informasi yang diperlukan. Pada teknik ini pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan informan. Kemudian mereka menjadi sumber informasi untuk menunjukan orang-orang lainnya yang masuk sebagai kriteria dalam penelitian. Orang-orang yang diminta tersebut juga nantinya akan diminta menunjukan orang lain lagi sebagai informan, begitu seterusnya. Soehartono, 2004:63 Proses snow ball ini dilakukan dengan maksud agar informasi yang terkumpul memiliki variasi yang lengkap dengan melibatkan pihak luar yang dianggap mengerti dan memahami penelitian. Namun demikian peneliti berusaha akan menjaring sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian dari berbagai sumber. Peneliti akan mecari variasi informasi sebanyak-banyaknya dari informan. Informan disini memiliki cirri-ciri : 1. Informan tidak dapat ditentukan terlebih dahulu 2. Informan dipilih secara berurutan. Tujuannya untuk memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabia pemilihan informan dilakukan jika informan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. 3. Penyesuaian berkelanjutan dari informan. Pada mulanya setiap informan dapat sama kegunaannya. Namun sesudah semakin banyak informasi yang masuk maka akan terliahat bahwa informan semakin dipilih atas dasar focus perhatian. 4. Pemilihan informan berakhir ketika terjadi pengulangan. Menentukan jumlah informan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang dilakukan. Apabila maksudnya untuk memperluas informasi yang dapat dijaring, maka pemilihan informan dapat diakhiri. Maksudnya disini adalah jika mulai terjadi pengulangan informasi maka pemilihan informan dapat atau harus dihentikan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data