2 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri 3
Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Sijabat 2000, penelitian mengatakan upaya pemberdayaan UMKM
bukanlah suatu komitmen kebijakan jangka pendek, tetapi merupakan proses politik jangka panjang. Dalam upaya mendorong percepatan proses pemberdayaan
UMKM selama era reformasi juga terlihat sudah cukup banyak isu politik yang seharusnya dapat mempercepat proses pemberdayaan koperasi dan UKM.
2.2 Teori- teori yang relevan
2.2.1 Teori Kesejahteraan
Dalam teori ekonomi konsep kesejahteraan masyarakat dikenal sebagai ekonomi kesejahteraan walfare economics . Sen 2002, yang pada hakekatnya
menjelaskan faktor-faktor produksi serta barang dan jasa dalam suatu perekonomian kepada semua masyarakat atau menjelaskan interaksi ekonomi
yang ingin mencari kondisi bagi pemanfaatan sumber daya secara efisien. Mekanisme pasar diyakini mampu menjadi alat distribusi kesejahteraan melalui
mekanisme pertukaran. Lewat pertukaran tersebut terjadi distribusi kekayaan dan atau pendapatan dengan pembayaran atau penggunaan faktor produksi atau
pembelian barang dan jasa dengan asumsi proses tercapainya keseimbangan tersebut berlangsung dalam suatu pasar yang terisolasi dari pasar lainnya atau
perekonomiannya hanya terdiri dari pelaku ekonomi Raharja,1999. Jadi perekonomian telah berjalan secara efisien bila terjadi mekanisme pertukaran
yang efisien efficiency in exchange dan produksi berjalan efisien efficiency in production.
Menurut Sukirno 2006, kesejahteraan mempunyai makna yang luas, tidak hanya dikaitkan dengan pendapatan dan konsumsi terapi juga asset. Artinya
kesejahteraan tidak hanya berfokus kepada konsumsi barang dan jasa tetapi juga akses kepada asset kekayaan dan sosial. Kesejahteraan masyarakat merupakan
suatu hal yang besifat subjektif. Artinya tiap orang mempunyai pandangan hidup. Tujuan hidup dan cara-cara hidup yang berbeda dan dengan demikian member
nilai-nilai yang berbeda terhadap faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan mansyarakat.
2.2.2 Teori Human Capital
Investasi sumber daya manusia diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah dana serta kesempatan untuk menciptakan penghasilan selama proses investasi
Atmanti, 2005. Tingkat penghasilan sebagai imbalan selama proses investasi yang diharapkan adalah tingkat penghasilan yang lebih tinggi. Investasi yang
tergambar tersebut dikatakan Human Capital Simanjuntak dalam Atmanti,2005 Human Capital
merupakan kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan, inovasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan
suatu nilai untuk mencapai tujuan Ongkoraharjo, 2008.
Human Capital juga didefinisikan oleh Hudson dan Juwita 2007
sebagai bakat, pendidikan, pengalaman, sikap dalam hidup dan bisnis. Asumsi dasar teori Human Capital bahwa melalui peningkatan pendidikan, seseorang
dapat meningkatkan penghasilannya Atmanti, 2005. Pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang, dimana dengan pendidikan seseorang mendapatkan banyak
pengetahuan, ilmu dan informasi yang terus berkembang. Sulistiawati 2012 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan salah satu factor yang menentukan
produktivitas. Bila sumber daya manusia diberdayagunakan secara efisien sebagai salah satu faktor, akan mampu meningkatkan produktivitas. Produktivitas akan
menciptakan pendapatan yang meningkatkan daya beli seseorang. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa kesejahteraan seseorang akan tercapai jika
orang tersebut mampu meningkatkan pendapatannya.
2.2.3 Teori Pembangunan Ekonomi