2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Menurut Ruky dalam Hessel 2005, mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi
sebagai berikut : teknologi, kualitas input atau material, kualitas lingkungan fisik, budaya organisasi, kepemimpinan, pengelolaan sumber daya manusia.
Atmosoeprapto dalam Hessel 2005, mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal
berikut ini : 1
Faktor eksternal yang terdiri dari : a
Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan kekuasaan Negara yang berpengaruh pada keamanan dan ketertiban, yang akan
mempengaruhi ketenangan organisasi untuk berkarya secara maksimal. b
Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli untuk menggerakkan
sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem ekonomi yang lebih besar. c
Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang di tengah masyarakat, yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos kerja yang dibutuhkan
bagi peningkatan kinerja organisasi. 2
Faktor internal yang terdiri dari : a
Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin diproduksi oleh suatu organisasi.
b Struktur organisasi, sebagai desain antara fungsi yang akan dijalankan oleh
unit organisasi dengan struktur formal yang ada.
c Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota organisasi
sebagai penggerak jalanya organisasi secara keseluruhan. d
Budaya organisasi, yaitu gaya identitas suatu organisasi dalam pola kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang bersangkutan.
2.1.2.3 Pengukuran dan Indikator Kinerja
Menurut Robertson dalam Mahsun 2006, pengukuran kinerja performance measurement adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan
terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas : efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang
dan jasa; kualitas barang dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Elemen pokok pengukuran kinerja menurut Mahsun 2006
adalah sebagai berikut : 1
Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi 2
Merumuskan indikator dan ukuran kinerja 3
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi 4
Evaluasi kinerja Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individu yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen Helfert, 1996. Untuk mengukur kinerja perusahaa, Kotler 1991 menyarankan agar didasarkan pada ROI bukan
pada margin labaprofit. Soetjipto 1997 menyebutkan bahwa untuk mengukur
kinerja bisnis, dapat dilakuka n dengan “balanced score card” BSC. Sejalan
dengan pandangan di atas, Baswir 1995 menambahkan bahwa ada 4 faktor penyebab utama rendahnya kinerja usaha kecil dan menengah UKM di
Indonesia yaitu: 1
Hampir 60 usaha kecil masih menggunakan teknologi tradisional 2
Pangsa pasar cendrung menurun karena kekurangan modal, lemahnya teknologi dan manajerial;
3 Sebagian besar usaha kecil tidak mampu memenuhi persyaratan administratif
guna memperoleh bantuan dari Bank 4
Tingkat ketergantungan terhadap fasilitas pemerintah cendrung sangat besar. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk menilai
tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi. Mohammad Mahsun 2006 definisi indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif danatau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Seperti untuk mengetahui pertumbuhan penjualan. modal, tenaga
kerja, pasar dan laba. Menurut Lohman dalam Mahsun 2006 indikator kinerja performance indicators adalah suatu variabel yang digunakan untuk
mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Menurut Lenvinne
dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005 mengemukakan indikator kinerja adalah Responsiveness, Responsibilit, accountability
2.1.3 Pemberdayaan 2.1.3.1