BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian sebagai mana kita kenal sekarang, memberikan garis- garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk
menjaga agar pengetahuan yang dicapai dalam suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Sehingga dalam suatu penelitain metodologi
penelitian berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban dari metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi dalam
suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Agar dalam penelitian dapat memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan apa yang penulis harapkan, maka pada bab ini akan diuraikan tentang metodologi
penelitian yang meliputi : a Metode penentuan obyek penelitian, b instrument penelitian, c metode pengumpulan data, d metode analisis data, e langkah-langkah
penelitian, f faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian dan cara mengatasinya.
A. Metode Penentuan obyek penelitian
Ada tiga hal yang dibahas dalam penentuan obyek penelitian yaitu : 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 1998 :
115. Dari pengertian tersebut yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola kelas dua
SMA N 8 Semarang Tahun 20062007, semua orang laki-laki yang berjumlah 72 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki Suharsimi Arikunto, 1998 : 117. Yang dimaksud sampel dalam penelitian ini adalah sebagian individu
yang mempunyai sifat sama untuk diselidiki dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan purposive sample,
artinya pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri segingga dapat mewakili populasi
Suharsimi Arikunto, 1998 : 128. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas dua yang aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N
8 Semarang Tahun 20062007 sebanyak 30 orang. 3.
Variabel Yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 1998 : 99. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah :
a. Variabel bebas yang terdiri dari : 1. Latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam
permainan sepakbola.
2. Latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola.
b. Variabel terikat yaitu jauhnya hasil tendangan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola.
B. Instrumen Penelitian
1. Tes Tendangan Jauh
Instrumen Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
melakukan tendangan sejauh-jauhnya. Tes menendang ini akan diuraikan sebagai berikut. Setiap siswa obyek menendang bola dalam keadaan diam sebanyak 3 kali
sejauh mungkin dan hasil tendangan yang terjauh yang akan diambil. Jauhnya tendangan akan diukur dari titik dimana bola dalam keadaan diam sebelum ditendang
sampai pada titik jatuhnya bola setelah bola ditendang. Tes menendang jauh ini akan dipergunakan untuk melakukan tes awal dan tes akhir lihat gambar 7 a
Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan tendangan lambung dari M. Barrow, P.E.D yang mempunyai tujuan untuk mengukur kemampuan tendangan
lambung pemain sepak bola. Pelaksanaan tes kemampuan tendangan dari M. Barrow, P.E.D yaitu siswa melakukan tendangan lambung ke dalam lapangan tes lambung,
dimulai dari batas bola diam yang berada pada garis tepi. Untuk mengukur tendangan lambung dari batas bola tendang sampai bola jatuh pertama kali di tanah, lalu diukur
dalam satuan meter. Dalam tes tendangan lambung ini anak diberi kesempatan tiga kali dan kemudian diambil nilai yang terbaik. Untuk lebih lanjut dapat dilihat
gambar 7 b
Gambar 7 a Tes Tendangan Jauh
Penelitian Lapangan
0 15 m 20 m 25 m
30 m
Gambar 7 b Lapangan Tes Tendangan Lambung
M. Barrow, P. E. D, dalam Aris Setiawan 2004 : Perbandingan Hasil Tendangan Bola antara Tungkai Panjang dan Tungkai Pendek pada Pemain Sepak Bola Senior
Klub Perseba Bangsri Jepara Tahun 2004 2. Program
Latihan Program latihan dalam penelitian ini hanya dilakukan selama 14 kali pertemuan
dengan frekuensi tiga kali dalam satu minggu dan jumlah repetisinya mulai dari 8
kali, 10 kali, 12 kali, sampai 26 kali, sedangkan jumlah setnya tetap setiap pertemuan yaitu 3 set. Untuk lebih jelas program latihan dapat dilihat pada lampiran 9 hal 63.
C. Metode Pengumpulan Data