Menendang bola adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki, seorang pemain sepak
bola yang tidak dapat menguasai teknik menendang bola dengan baik, maka tidak akan mungkin menjadi pesepak bola yang handal dan baik. Kesebelasan yang baik
adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik menendang bola dengan baik, cermat, tepat pada sasaran baik sasaran pada teman yang jauh maupun
sasaran pada gawang lawan untuk mencetak gol. Berdasarkan uraian yang tertulis di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian mengenai :
”
Pengaruh Latihan Single Multiple Jump Dan Double Multiple Jump Terhadap Hasil Tendangan Jauh dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa
Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Negeri 8 Semarang Tahun 2006 2007”. Adapun alasan lain yang mendukung dalam penelitian ini adalah :
1. Latihan single dan double multiple jump merupakan unsur penunjang untuk
meningkatkan daya ledak otot tungkai yang akan digunakan untuk menendang bola.
2. Komponen pendukung hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola salah
satunya adalah daya ledak otot tungkai
B. Permasalahan
1. Apakah ada pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan
jauh dalam permainan sepakbola SMA N 8 Semarang ?
2. Apakah ada pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan
jauh dalam permainan sepakbola SMA N 8 Semarang ? 3.
Manakah yang lebih baik antara latihan single multiple jump dan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola SMA
N 8 Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan selalu mempunyai tujuan, agar memperoleh gambaran yang jelas serta bermanfaat bagi yang menggunakannya. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun 20062007. 2.
Mengetahui pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun 20062007. 3.
Mengetahui bentuk latihan yang lebih baik antara single multiple jump dan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola
pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun 20062007.
D. Penegasan Istilah
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang Depdikbud, 1989 :
664. Pengertian pengaruh dalam penelitian ini adalah akibat yang timbul dari hasil berlatih loncat satu tungkai kanan-kiri dan kanan-kanan kiri-kiri untuk memperoleh
hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola.
2. Latihan
Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dan yang kian hari jumlah beban latihan kian bertambah Tohar, 2002
: 1. Dalam penelitian ini latihan adalah suatu bentuk perlakuan untuk memperoleh hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola dengan latihan loncat satu tungkai.
3. Single Multiple Jump dan Double Multiple Jump.
Jump adalah loncat yaitu lompat dengan kedua atau keempat kaki bersama Depdikbud, 1989 : 531. Ada dua cara meloncat yaitu meloncat tanpa ancang-ancang
dan meloncat dengan ancang-ancang. Tungkai adalah seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah Depdikbud, 1989 : 973.
Loncat satu tungkai adalah suatu loncatan yang bertumpu pada satu tungkai kaki baik kaki kanan atau kaki kiri. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
loncat satu tungkai adalah meloncat dengan koordinasi gerakan kaki dan lengan yang berirama, dengan kombinasi gerakan kaki kanan-kiri. Dalam penelitian ini latihan
loncat yang duigunakan yaitu single multiple jump dan double multiple jump.
Single multiple jump adalah satu lompatan yang berkali-kali, di dalam penelitian ini yang dimaksud adalah suatu lompatan yang dilakukan dengan menggunakan satu
tungkai yang bergantian dan dilakukan berkali-kali. Untuk lebih jelasnya teknik loncatan ini dimulai dari sikap awal berdiri kaki kiri ditekuk ke belakang sedikit.
Gerakan : mendorong dengan kaki kiri berlawanan dengan tanah, mendorong lutut kaki kanan ke atas arah dada, dan ke depan untuk mendapatkan jarak. Mendarat
dengan kaki kanan dan segera pantulkan. Arahkan lutut kiri ke atas kemudian ke depan, lanjutkan dengan melayang di udara. Lanjutkan dengan kaki berganti-ganti
Bompa, 1994 : 83. Double multiple jump adalah lompatan dobel atau dua kali lipat yang berkali-
kali, di dalam penelitian ini yang dimaksud adalah suatu lompatan yang dilakukan dengan menggunakan satu tungkai dengan teknik lompatan dobel atau dua kali yang
bergantian dan dilakukan berkali-kali. Untuk lebih jelasnya teknik loncatan ini dimulai dari sikap awal berdiri dengan gerakan awal pada kaki kiri, mendorong kaki
kanan ke atas, paha horizontal, lengan selaras dengan kaki dan mendarat pada kaki kiri, kaki kanan lebih direndahkan ke tanah dengan melakukan gerakan yang aktif dan
mendorong paha kiri ke atas. Dilanjutkan dengan gerakan yang sama secara konstan berganti-ganti kaki dan lengan Bompa, 1994 : 82
4. Tendangan Jauh
Tendangan berasal dari kata tendang yang artinya menyepak atau mendepak dengan kaki Depdikbud, 1989 : 927. Pengertian tendangan dalam penelitian ini
adalah memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam melalui passing melambung sejauh-jauhnya.
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggunakan. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan bagi guru pendidikan jasmani dan olahraga dalam memilih
dan menerapkan bentuk latihan loncat yang efektif untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar sepakbola.
2. Memberikan tambahan pengetahuan bagi pengembangan ilmu untuk membantu
pelatih maupun guru pendidikan jasmani dan olahraga untuk menerapkan bentuk latihan yang efektif
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Dasar pemikiran yang jelas dari tinjauan penelitian yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori yang mendukung dari
penelitian tersebut.
1. Latihan Plyometric
Latihan plyometric diklasifikasikan pada kategori-kategori sebagai berikut : latihan bertumpu pada satu kaki, bertumpu pada dua kaki, lompatan jatuhbereaksi,
latihan ”bantingan”, latihan-latihan tubuh bagian atas pangkal lengan ,permainan beranting dan sederhana Bompa, 1994 : 77.
Saat menampilkan plyometric, tubuh bagian atas harus dijaga tetap vertikal dan dilemaskan, atau diayunkan ke atas bersama untuk mengangkat pusat gaya berat, atau
diayunkan sekali pada saat koordinasi dengan gerakan-gerakan kaki. Dengan cara ini, lengan akan selalu seimbang dan dengan demikian mengimbangi gerakan kaki,
menghasilkan gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan baik Bompa, 1994 : 77. Loncat satu tungkai yang bertumpu pada satu kaki biasa dikenal dengan latihan
bounding. Pada gerakan awal loncatan kekuatan dorongan diusahakan dengan satu kaki dan pendaratan sama menggunakan satu kaki, tindakan ini disebut sebagai hop
lompatan Bompa, 1994 : 78.