otot tergantung pada seberapa besar tenaga dan kekuatan yang digunakan untuk kerja tersebut.
Gambar 5 a Otot-otot paha kanan dan pelvis, pandangan anterior dan posterior
H. Syaifudin, 1994 : 45
Gerakan tungkai bawah saat menendang bola termasuk dalam gerakan rotasi angular, karena tungkai bawah berputar pada sendi panggul. Gerakan rotasi atau
angular terjadi bila objek bergerak pada lintasan lingkaran mengelilingi satu titik tetap. Jarak yang ditempuh bisa berupa busur kecillingkaran penuh kebanyakan
gerakan segmen-segmen tubuh bergerak kaki ayun pada satu titik tetap dan
lintasannya berbentuk suatu busur lingkaran. Otot yang terlibat dalam kegiatan menendang bola yaitu otot tensor fasialata, otot abductor paha, otot gluteus
maxsimus, otot vastus lateralis, otot sartorius, otot fibialis anterior, otot rextus femoris, otot gastroxnemius, otot proneus longus, otot soleus, otot extensor digitorum
longus, otot abductor, otot paha medial, otot paha lateral Soedarminto, 1991 : 118. Untuk lebih lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5 a, b, dan c.
Gambar 5 b Otot-otot paha kanan dan pelvis, pandangan anterior dan posterior
H. Syaifudin, 1994 : 46
Gambar 5 c Otot-otot superfisial dari tungkai kanan, pandangan anterior dan posterior
H. Syaifudin, 1994 : 47
B. Hipotesis
Berdasar kajian pada landasan teori di atas serta berdasarkan kelebihan dan kekurangan bentuk latihan loncat satu tungkai kanan-kiri dan loncat satu tungkai
kanan-kanan kiri-kiri terhadap hasil tendangan jauh pada permainan sepakbola maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam
permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun 20062007.
2. Ada pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam
permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun 20062007.
3. Ada perbedaan pengaruh hasil antara latihan single multiple jump dan double
multiple jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 8 Semarang Tahun
20062007.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian sebagai mana kita kenal sekarang, memberikan garis- garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk
menjaga agar pengetahuan yang dicapai dalam suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Sehingga dalam suatu penelitain metodologi
penelitian berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban dari metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi dalam
suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Agar dalam penelitian dapat memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan apa yang penulis harapkan, maka pada bab ini akan diuraikan tentang metodologi
penelitian yang meliputi : a Metode penentuan obyek penelitian, b instrument penelitian, c metode pengumpulan data, d metode analisis data, e langkah-langkah
penelitian, f faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian dan cara mengatasinya.
A. Metode Penentuan obyek penelitian
Ada tiga hal yang dibahas dalam penentuan obyek penelitian yaitu : 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 1998 :
115. Dari pengertian tersebut yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola kelas dua