Uji MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat Uji Post Hoc MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat

49 = [ , − , , − , , , , , , ], � = [ , , , , , , , , , ]. Nilai | | dan ln| | serta | � | dan ln| � | pada lampiran 4 adalah sebagai berikut. | | = , dan ln| | = , , | | = , dan ln| | = , , | | = , dan ln| | = , , | � | = , dan ln| � | = , , maka = , + , + , − . , = − , . Diperoleh, = − − , − , = , . 6 Kesimpulan, berdasarkan perhitungan di atas dan output SPSS lampiran 4 diperoleh nilai Box’s M dengan pendekatan � , = , , dan � � = , maka diterima. Artinya bahwa matriks varians kovarians homogen.

2. Uji MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat

Dari hasil pengujian asumsi di atas, menunjukkan semua asumsi MANCOVA telah terpenuhi sehingga dapat dilanjutkan uji MANCOVA. Pada 50 kasus uji MANCOVA satu arah dengan dua kovariat di atas, ingin diketahui apakah tingkat kelas berpengaruh terhadap rata-rata frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia. Berikut hipotesis penerapan MANCOVA satu arah dengan dua kovariat: 1 Hipotesis, : � = � = � = tidak terdapat pengaruh tingkat kelas terhadap rata-rata frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia. : ∃� ≠ , = , , terdapat pengaruh tingkat kelas terhadap rata-rata frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia. 2 Taraf signifikansi, = , . 3 Statistik Uji, menggunakan statistik uji Wilk’s Lambda pada persamaan 3. 37 � = | − − | | +� − +� +� − +� | . 4 Kriteria keputusan, ditolak jika � ≤ � . ; , , = , lampiran 7 atau nilai , . 5 Perhitungan, � = , , = , . 6 Kesimpulan, 51 dari hasil perhitungan di atas dan output run syntax SPSS diperoleh nilai � = , � . ; , , = , dan = , , lampiran 5 maka ditolak. Artinya, tingkat kelas berpengaruh terhadap rata-rata frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia.

3. Uji Post Hoc MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat

Pada uji hipotesis di atas diambil kesimpulan bahwa ditolak, sehingga akan dilakukan uji Post Hoc untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel rata-rata frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein setelah disesuaikan dengan dua kovariat yaitu berat badan dan usia siswa dalam tiap tingkat kelas. Berikut uji Post Hoc dengan prosedur Bryant-Paulson: 1 Hipotesis, a Variabel rata-rata frekuensi makan, : � ∗ = � ∗ , ≠ , , = , , rata-rata frekuensi makan setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- tidak berbeda secara signifikan. : � ∗ ≠ � ∗ , rata-rata frekuensi makan setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- berbeda secara signifikan. b Variabel asupan energi, : � ∗ = � ∗ , ≠ , , = , , rata-rata asupan energi setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- tidak berbeda secara signifikan. 52 : � ∗ ≠ � ∗ , rata-rata asupan energi setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- berbeda secara signifikan. c Variabel asupan protein, : � ∗ = � ∗ , ≠ , , = , , rata-rata asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- tidak berbeda secara signifikan. : � ∗ ≠ � ∗ , rata-rata asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke- dan ke- berbeda secara signifikan. 2 Taraf signifikansi, = , 3 Statistik uji, menggunakan statistik uji Bryant-Paulson pada persamaan 3. 39 � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] . 4 Kriteria keputusan, ditolak jika | �| � , ; . − − | �| � , ; | �| , lampiran 9. 5 Perhitungan, nilai rata-rata dari kovariat diperoleh ̅ = [ , , , ] dan ̅ = [ , , ]. 53 Berdasarkan persamaan 3. 16 jumlah kuadrat dan hasil kali silang galat pada kovariat = [ , , , , ], maka − = [ , − , − , , ]. Menggunakan persamaan 3. 39 untuk menentukan � kemudian mencari nilai � ′ − � . Kelas ke-1 dan kelas ke-2, � = [ , − , , − ] = [ , − , ] � ′ − � = [ , − , ] [ , − , − , , ] [ , − , ] = , . Kelas ke-1 dan kelas ke-3, � = [ , − , , − , ] = [ , − , ] � ′ − � = [ , − , ] [ , − , − , , ] [ , − , ] = , . Kelas ke-2 dan kelas ke-3, � = [ , − , − , ] = [− , − , ] � ′ − � = [− , − , ] [ , − , − , , ] [− , − , ] = , . a Variabel rata-rata frekuensi makan, Pada lampiran 6 diperoleh nilai rata-rata frekuensi makan setelah disesuaikan dengan kovariat dan , kelas VII 3,78056; kelas VIII 4,58989; kelas IX 4,55830; dan 0,70059. 54 Diperoleh, � kelas ke-1 dan kelas ke-2, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-1 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-2 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = , . b Variabel asupan energi, Pada lampiran 6 diperoleh nilai rata-rata asupan energi setelah disesuaikan dengan kovariat dan , kelas VII 1235,00847; kelas VIII 1470,62482; kelas IX 1431,31296; dan 93972,54727. � kelas ke-1 dan kelas ke-2, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , 55 � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-1 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-2 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = , . c Variabel asupan protein, Pada lampiran 6 diperoleh nilai rata-rata asupan protein setelah disesuaikan dengan kovariat dan , kelas VII 34,44205; kelas VIII 41,26228; kelas IX 45,00567; dan 43,36387. � kelas ke-1 dan kelas ke-2, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-1 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , 56 � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . � kelas ke-2 dan kelas ke-3, � = ̅ ∗ − ̅ ∗ √ � [ � ⁄ +� ′ − � ] , � = , − , √ , [ ⁄ + , ] = − , . 6 Kesimpulan, dari uji Post Hoc MANCOVA dirangkum dalam tabel 6 berikut. Tabel 6. Kesimpulan Uji Post Hoc | �| Kesimpulan Variabel rata-rata frekuensi makan kelas ke-1 dan kelas ke-2 2,572 diterima kelas ke-1 dan kelas ke-3 2,236 diterima kelas ke-2 dan kelas ke-3 0,103 diterima Variabel rata-rata asupan energi kelas ke-1 dan kelas ke-2 2,045 diterima kelas ke-1 dan kelas ke-3 1,541 diterima kelas ke-2 dan kelas ke-3 0,349 diterima Variabel rata-rata asupan protein kelas ke-1 dan kelas ke-2 2,755 diterima kelas ke-1 dan kelas ke-3 3,86 ditolak kelas ke-2 dan kelas ke-3 1,546 diterima Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a Variabel rata-rata frekuensi makan, Untuk kelas ke-1 dan kelas ke-2, kelas ke-1 dan kelas ke-3, serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 diterima yang artinya rata-rata frekuensi makan setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke-1 dan kelas ke- 57 2, kelas ke-1 dan kelas ke-3, serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 tidak berbeda secara signifikan. b Variabel asupan energi, Untuk kelas ke-1 dan kelas ke-2, kelas ke-1 dan kelas ke-3, serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 diterima yang artinya rata-rata asupan energi setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke-1 dan kelas ke- 2, kelas ke-1 dan kelas ke-3, serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 tidak berbeda secara signifikan. c Variabel asupan protein, Untuk kelas ke-1 dan kelas ke-2 serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 diterima yang artinya rata-rata asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke-1 dan kelas ke-2 serta kelas ke-2 dan kelas ke-3 tidak berbeda secara signifikan. Untuk kelas ke-1 dan kelas ke-3 ditolak yang menunjukkan bahwa rata-rata asupan protein setelah disesuaikan dengan berat badan dan usia siswa pada kelas ke-1 dan kelas ke-3 berbeda secara signifikan. 58

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai analisis kovarians multivariat satu arah dengan dua kovariat dan penerapannya pada bidang gizi maka dapat diambil kesimpulan: 1. MANCOVA merupakan perluasan dari ANCOVA, yaitu analisis kovarians dengan lebih dari satu variabel terikat dan melibatkan variabel konkomitan atau kovariat. Tujuan MANCOVA adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh perlakuan faktor atau grup terhadap variabel terikat setelah disesuaikan dengan kovariat. MANCOVA dengan melibatkan dua variabel konkomitan disebut dengan MANCOVA satu arah dengan dua kovariat. Prosedur pengujian MANCOVA satu arah dengan dua kovariat ditunjukkan pada gambar 2 sebagai berikut. Gambar 2. Diagram prosedur MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat a. Pengujian asumsi MANCOVA Terdapat lima asumsi MANCOVA yang harus terpenuhi, yaitu terdapat hubungan linear antara variabel terikat dan variabel konkomitan, koefisien MANCOVA Satu Arah dengan Dua Kovariat Pengujian asumsi MANCOVA Pengujian hipotesis uji MANCOVA Uji Post Hoc MANCOVA Pengujian Selesai H diterima H ditolak