26
g. Peserta didik sendiri yang ingin drop out dan tidak mau sekolah Pada peserta didik demikian, memang tidak dapat dipaksa
untuk bersekolah, termasuk oleh orang tuanya sendiri. h. Kasus pidana dengan kekuatan hokum yang sudah pasti
Pidana yang dialami oleh peserta didik untuk beberapa tahun, bisa menjadikan yang bersangkutan akan drop out dari sekolah.
i. Sekolah dianggap tidak menarik bagi peserta didik Mereka memandang lebih baik tidak sekolah saja, dan orang
tua dari peserta didik tersebut tidak mengarahkan atau membujuk anaknya untuk bersekolah.
C. Kajian Teori Mengenai Sekolah Menengah Semianri
1. Pengertian Seminari Gandhi Hartono, dkk 2012: 11 menjelaskan bahwa tujuan
didirikannya Seminari adalah untuk mendidik kaum muda yang merasa terpanggil untuk dididik di Seminari dalam rangka dan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan
akan Imam-imam
yang akan
berkarya mengembangkan Gereja di Indonesia. Seminari pertama-tama didirikan
untuk menanggapi permintaan kaum muda Katholik yang merasa terpanggil untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi Imam Pastor.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Seminari adalah tempat pendidikan bagi kaum muda yang terpanggil untuk menjadi Imam
Pastor
27
2. Visi dan Misi Seminari Berikut visi dan misi dari Seminari Gandhi Hartono, dkk, 2012:
12 a. Visi
Menjadi komunitas pendidikan calon imam yang handal dan berkompeten.
b. Misi 1 Mendidik dan mendampingi seminaris siswa menjadi pribadi
yang berkembang secara integral dalam sanctitas kesucian, sanitas kesehatan, dan scientia pengetahuan ke arah
kedewasaan sesuai dengan usianya sehingga semakin mampu mengambil keputusan sesuai dengan panggilan hidupnya.
2 Menyelenggarakan pendidikan yang mampu membentuk dan mengembangkan seminaris menjadi pribadi yang jujur, setia,
disiplin, bertanggung jawab, solider, mampu bekerjasama, berjiwa melayani, berani memperjuangkan keadilan, dan mampu berdialog
dengan penganut agama kepercayaan lain, dengan mengedepankan manajemen partisipatif.
3. Tujuan Seminari Berikut adalah tujuan dari Seminari Gandhi Hartono, dkk, 2012:
12:
28
a. Mendampingi seminaris dalam mengolah hidup rohani, panggilan, kegerejaan dan kemasyarakatan, agar mampu mengambil keputusan
sesuai dengan panggilan hidupnya. b. Mendampingi seminaris untuk mengembangkan diri menjadi pribadi
yang sehat secara fisik maupun psikis, dewasa secara manusiawi maupun kristiani, sehingga seminaris memiliki kesiapsiagaan untuk
menanggapi panggilan Tuhan. c. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran secara efektif
dan efisien agar kompetensi seminaris berkembang secara optimal sehingga seminaris memiliki bekal yang memadai untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan imamat berikutnya. 4. Nilai-nilai Dasar Seminari
Kegiatan pendidikan
di Semianri
dilaksanakan dengan
mengedepankan dan mendasarkan diri pada nilai-nilai dasar, antara lain: iman, harapan, kasih, kejujuran, kesetiaan, kedisiplinan, tanggungjawab,
solidaritas, keadilan, dan pelayanan Gandhi Hartono, dkk, 2012: 12.
D. Siswa Sekolah Menengah Seminari Sebagai Individu yang Ada pada Masa Remaja