33
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa tersedianya sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial ialah lingkungan dimana seorang mengadakan relasiinteraksi dengan individu atau sekelompok
individu didalamnya. c.
Interaksi antara endogen dan exogen Dalam kenyataan, masing-masing faktor tersebut tak dapat
dipisahkan. Kedua faktor itu saling berpengaruh, sehingga terjadi interaksi antara faktor internal maupun eksternal, yang kemudian
membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. Dengan demikian, sebenarnya faktor yang ketiga ialah kombinasi dari kedua
faktor itu. Sebaiknya dalam memandang dan memprediksi perkembangan seseorang harus melibatkan kedua faktor tersebut
secara utuh holistic, integratif, dan komprehensif, dan bukan partial sebagian saja.
E. Penelitian Terdahulu
Untuk memperkuat dan memperkaya kajian penelitian ini nantinya, maka perlu dipaparkan kajian hasil penelitian terdahulu. Dimulai dari
penelitian mengeai penyesuaian diri di lingkungan sekolah pada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung yang dilakukan oleh Sulisworo Kusdiyati dan
Lilim Halimah 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris mengenai gambaran penyesuaian diri di sekolah pada siswa kelas XI
34
SMA Pasundan 2. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa sebanyak 47,5 siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik, dan 52,5 siswa tidak
dapat menyesuaikan diri dengan baik. Didapatkan pula hasil bahwa siswa dengan pola asuh Authoritative serta tidak terpengaruh oleh teman sebaya
merupakan faktor paling positif yang dapat menyebabkan individu tersebut
dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Penelitian yang lain mengenai penyesuaian diri juga telah dilakukan oleh Oki Tri Handono 2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial dengan stres lingkungan pada santri baru di Pondok Pesantren. Adapun hasil dari penelitian
menunjukan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial dengan stress lingkungan. Semakin
tinggi penyesuaian diri dan dukungan sosial maka semakin rendah stress lingkungan, dan semakin rendah penyesuaian diri dan dukungan sosial maka
semakin tinggi stres lingkungan. Penelitian selanjutnya adalah penelitian dari Frank Vitaro et. al. tahun
2001 yang berjudul Negative Social Experiences and Dropping Out of School. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengalaman
sosial yang negatif dengan putus sekolah drop out. Hasil dari penelitian ini adalah penerimaan sosial yang rendah dari teman sekolah mempengaruhi
seorang siswa putus sekolah, dan faktor-faktor lainnya berbeda-beda menyesuaikan usia siswa tersebut ketika putus sekolah.
35
F. Pertanyaan Penelitian