23
3 Reaksi melarikan diri Escape reaction Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri
yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya.
B. Kajian Teori Mengenai Drop Out
1. Pengertian Drop Out Menurut Ali Imron 2011:159 yang dimaksud dengan drop out
adalah keluar sebelum waktunya, atau sebelum lulus. Sedangkan menurut Valencia 2002, drop out adalah orang yang saat ini tidak terdaftar di
suatu sekolah dan tidak memiliki ijazah sekolah menengah atau setara sekolah menengah tersebut. Dengan kata lain drop out digunakan sebagai
ukuran dari sebuah kegagalan akademik.
Lamb, dkk 2011 : 5, menyebutkan bahwa drop out adalah seseorang yang tidak lagi berada di suatu sekolah tanpa memiliki ijazah
kelulusan dari sekolah tersebut. Gunawan dalam Ni Ayu Krisna Dewi dkk, 2014: 6 menyatakan putus sekolah merupakan predikat yang
diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke
jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Tatang M. Amirin, dkk 2010: 64, mutasi peserta didik
diartikan sebagai proses perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik yang berada dalam
24
sekolah. Oleh karena itu dijelaskan pula bahwa terdapat dua jenis mutasi peserta didik, yaitu :
a. Mutasi Ekstern Mutasi Ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu
sekolah ke sekolah yang lain. b. Mutasi Intern
Mutasi Intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah atau perpindahan kelas dalam satu sekolah.
Berdasarkan beberapa paparan pengertian drop out diatas peneliti menggunakan pengertian drop out menurut Ali Imron untuk menjadi
acuan dalam penelitian ini. Menurut Ali Imron 2011: 159 yang dimaksud dengan drop out adalah keluar sebelum waktunya, atau sebelum lulus.
2. Sebab-sebab Drop Out Menurut Ali Imron 2011: 159 ada beberapa penyebab drop out,
yaitu: a. Ketidakmampuan mengikuti pelajaran
Ketidakmampuan mengikuti pelajaran menjadi penyebab peserta didik merasa berat untuk menyelesaikan pendidikannya. Oleh
karena itu, mereka ini perlu mendapatkan perlakuan khusus yang berbeda dengan peserta didik kebanyakan.
b. Tidak memiliki biaya untuk sekolah Penyebab Drop Out ini terutama banyak terjadi di daerah-
daerah pedesaan dan kantong-kantong kemiskinan.
25
c. Sakit parah Ini menyebabkan siswa tidak sekolah sampai dengan batas
waktu yang tidak dapat ditentukan. Lantaran sudah jauh tertinggal dengan peserta didik lainnya maka kemudian ia lebih memilih tidak
bersekolah. d. Anak-anak terpaksa bekerja
Pada negara-negara berkembang jumlah pekerja anak sangat banayak. Tidak jarang anak-anak ini juga bekerja pada sector formal
yang terikat oleh waktu dan aturan. Waktu yang ditetapkan oleh perusahaan tempat bekerja berbenturan dengan waktu sekolah. Oleh
karena itu lambat laun ia tidak dapat sekolah lagi karena harus bekerja. e. Membantu orangtua di ladang
Di daerah agraris dan kantong-kantong kemiskinan, putra laki- laki dipandang sebagai pembantu terpenting ayahnya untuk bekerja di
ladang. Untuk membantu di ladang, dibutuhkan waktu yang relatif banyak sehingga seringkali menjadikan peserta didik tidak bisa
mengikuti pelajaran di sekolah. f. Di drop out oleh sekolah
Hal ini terjjadi karena yang bersangkutan memang sudah tidak mungkin dapat dididik lagi. Hal itu bisa disebabkan karena
kemampuan belajarnya yang rendah, atau dapat juga karena yang bersangkutan memang tidak mau belajar.
26
g. Peserta didik sendiri yang ingin drop out dan tidak mau sekolah Pada peserta didik demikian, memang tidak dapat dipaksa
untuk bersekolah, termasuk oleh orang tuanya sendiri. h. Kasus pidana dengan kekuatan hokum yang sudah pasti
Pidana yang dialami oleh peserta didik untuk beberapa tahun, bisa menjadikan yang bersangkutan akan drop out dari sekolah.
i. Sekolah dianggap tidak menarik bagi peserta didik Mereka memandang lebih baik tidak sekolah saja, dan orang
tua dari peserta didik tersebut tidak mengarahkan atau membujuk anaknya untuk bersekolah.
C. Kajian Teori Mengenai Sekolah Menengah Semianri