Setting Penelitian Teknik Pengumpulan Data

40

D. Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dikarenakan banyak ditemukan siswa drop out dari Sekolah Menengah Seminari yang melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta ataupun siswa tersebut berasal dari Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di rumah dan di sekolah para subjek.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang akan peneliti gunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Mendalam Indepth Interview Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara interviewee yangmemberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2007:186. Wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan subyek penelitian sehingga diperoleh data-data yang diperlukan. Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung dari subyek peneliti melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pokok permasalahan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin yaitu cara mengajukan pertanyaan yang dikemukakan bebas, artinya pertanyaan 41 tidak terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-masalah pokok dalam penelitian kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan Sutrisno Hadi, 1994:207. Dalam melakukan wawancarea ini, pewawancara membawa pedoman yang hanya berisi garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara berulang-ulang terhadap 3 tiga orang siswa drop out dari Sekolah Menengah Seminari dan melanjutkan pendidikannya di sekolah umum. Wawancara dianggap selesai apabila sudah menemui titik jenuh, yaitu sudah tidak ada lagi hal yang ditanyakan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang penyesuaian diri siswa drop out dari Sekolah Menengah Seminari di lingkungan sekolah yang baru maupun lingkungan luar sekolah. 2. Observasi Burhan H.M Bungin 2007:115 berpendapat bahwa observsi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Sebelum melaksanakan pengamatan ini peneliti akan mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non-partisipan dimana peneliti tidak ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan, tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara dan pada saat 42 peneliti berkunjung ke rumah subyek ataupun ke sekolah dimana subyek melanjutkan pendidikannya. Pengamatan yang dilakukan menggunakan pengamatan berstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi pada saat pengamatan dilakukan. Pengamatan ini dilakukan saat subjek dan peneliti sedang bertemu dan pada saat jalannya wawancara.

F. Instrumen Penelitian