Pengertian Motivasi Fungsi Motivasi

18 4 Kebutuhan akan penghargaan diri harga diri, seperti: ingin dihargai, dipercaya, dihormati oleh orang lain dan lain-lain. 5 Kebutuhan untuk aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk mengembangkan potensi diri, bakat keterampilan dan sebagainya. 6 Kebutuhan untuk tahu dan mengerti, seperti: mencari ilmu yang lebih tinggi yang didorong oleh rasa ingin tahu. 7 Kebutuhan estetis, yaitu kebutuhan untuk mengungkapkan rasa seni dan keindahan. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua adalah suatu keadaan sosial ekonomi yang menyangkut tentang kedudukan dan prestise seseorang atau keluarga dalam masyarakat serta usaha untuk menciptakan barang dan jasa, demi terpenuhinya kebutuhan baik jasmani maupun rohani.

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Dalam kehidupan manusia tentunya perlu mempunyai suatu cita-cita, cita- cita itu akan membawa manusia kearah yang lebih baik dari diri diri orang itu sendiri maupun dari luar, dorongan dari dalam maupun dari luar itu dengan kata lain dapat dikatakan motivasi. Dimyati dan Mudjiono 1994:75 berpendapat bahwa motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. 19 Dilain pihak Anoraga 2001:34 mengatakan bahwa motivasi sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya http:www.anneahira.commotivasipengertian-motivasi.htm. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau penggerak untuk melakukan sesuatu yang dapat berasal dari dalam diri individu intrinsik maupun yang berasal dari luar individu ekstrinsik, yaitu dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, atau sahabat yang ditandai dengan sikap afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini motivasi orang tua untuk memasukkan anak pada kelompok bermain.

2.2.2 Fungsi Motivasi

Untuk memperjelas fungsi motivasi dibawah ini akan dijabarkan lebih lanjut yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Nasution 1982:7 mendefinisikan bahwa setiap motivasi mempunyai tiga fungsi antara lain: a mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, b mengarahkan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, c menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 20 Menurut Sardiman, fungsi motivasi ada tiga, yaitu: a Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut http:qym7882.blogspot.com200903motivasi.html. Dimyati dan Mudjiono 1994:75 berpendapat bahwa motivasi berfungsi sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Dari beberapa pendapat diatas dapat dirumuskan bahwa fungsi motivasi adalah sebagaipendorong, penentu arah dan penyeleksi perbuatan.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

0 41 84

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

6 66 65

PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN SECARA SWADAYA DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

0 14 87

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI ORANG TUA MEMASUKKAN ANAK KE KELOMPOK BERMAIN DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK.

0 1 2

Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Secara Swadaya di Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak.

0 0 2

MOTIVASI ORANG TUA MEMASUKKAN ANAK PADA KELOMPOK BERMAIN ( Studi Kasus Di Kelompok Bermain Bina Citra Cendekia) UNGARAN.

0 1 1