23
merasa dekat dengan tujuan yang akan dicapai makin besar usaha seseorang.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah dirumuskan bahwa motivasi manusia tidak selau timbul dengan sendirinya. Makin kuat motivasi seseorang makin kuat
pula usaha seseorang untuk mencapai tujuan.
2.3 Pendidikan Anak Usia Dini
2.3.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak dan sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian berbagai
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan
dalam kehidupan tahap berikutnya Depdiknas, 2002:2. Menurut Rahman 2002:2 pendidikan anak usia dini merupakan upaya
yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0 – 8 tahun dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi yang
dimiliki secara optimal. Menurut Santoso 2002:9 pendidikan anak usia dini adalah pendidikan
yang terjadi sejak anak dalam kandungan secara tidak langsung, masa bayi hingga anak berumur kurang lebih 8 tahun.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dirumuskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan anak usia dini 0 – 8 tahun yang dilakukan
24
melalui pemberian berbagai rangsangan pendidikan dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
2.3.2 Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Rahman 2002:27 menjelaskan bahwa secara umum tujuan program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal dan menyeluruh dan sesuai dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianutnya.
Menurut direktorat PADU DIRJEN PLSP DEPDIKNAS tujuan umum pendidikan anak usia dini, yaitu:
mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk siap
memasuki pendidikan dasar. Sedangkan tujuan khusus, anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan
mencintai sesama, anak mampu mengelola ketrampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan
gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik atau panca indera. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan
dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar, anak mampu berpikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan
masalah dan menentukan hubungan sebab akibat, anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan memahami
keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki, anak
memeiliki kepekaan terhadap irama, nada, berirama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif. Melalui
program yamg dirancang dengan baik anak akan mampu mengembangkan segenap potensiyang dimiliki, dari aspek fisik sosial, moral, emosi,
kepribadian, dan lain-lain. DIRJEN PLSP DEPDIKNAS.2004
Dari pendapat diatas dapat dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan Anak
usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempersiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
25
2.3.3 Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini