Karakteristik Anak Usia Dini

29 krisis emosi antara trust versus mistrust, tahapan 3 – 6 tahun berada pada tahapan dengan krisis autonomy versus shame and doubt 2 – 3 tahun, intiative versus guilt 4 – 5 tahun dan tahap usia 6 – 11 tahun mengalami krisis industry versus inferority. Sedangkan teori Piaget yang dikutip oleh Patwonodewo 2003:19 yang membicarakan perkembangan kognitif, perkembangan dari sensorimotor 0 – 2 tahun, praoperasional 2 – 7 tahun, operasional konkret 7 – 12 tahun, dan operasional formal 12 – 15 tahun, maka perkembangan kognitif anak prasekolah berada pada tahap praoperasional. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat dirumuskan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0 – 8 tahun dan memiliki sikap meniru, ingin mencoba, spontan, jujjur, riang, suka bermain, ingin tahu suka bertanya, banyak gerak, suka menunjukkan akunya, unik, dan lain-lain. Kecepatan perkembangan setiap anak berbeda, akan tetapi setiap anak mempunyai pola perkembangan anak yang sama.

2.3.7 Karakteristik Anak Usia Dini

Rahman 2002:32 berpendapat bahwa anak usia dini 0 – 8 tahun adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karena itulah usia dini dikatakan sebagai golden age usia emas yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. 30 Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut: ausia 0 – 1 tahun, pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa paling cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan keterampilan dasar dipelajariu pada usia itu. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain: 1 mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, dan berjalan. 2 mempelajari keterampilan menggunakan panca indera seperti melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium atau mengecap dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya, 3 mempelajari komunikasi sosial, bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi. b usia 2 – 3 tahun, anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain: 1 anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya, ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda atau apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang efektif. Motivasi orang tua merupakan grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan, 2 anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, dimulai dengan berceloteh kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar dan 31 berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran, 3 anak mulai belajar mengembangkan emosi, perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakuakan dia sebab emosi bukan ditentukan oleh bawaan namun lebih banyak pada lingkungan. c usia 4 – 6 tahun, anak pada usia ini mempunyai karakteristik antara lain: 1 berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakuakan berbagai kegiatan. Hal ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otot-otot kecil dan besar, 2 perkembangan bahasa juga makin baik, anak sudah mampu memahami perkataan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu, 3 perkembangan kognitif sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihatnya, 4 bentuk perkembangan anak masih bersifat individu bukan permainan sosial, walaupun aktivitas bermain anak dilakuakan secara bersama, d usai 7 – 8 tahun, karakteristik pada anak usia ini antara lain: 1 perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat, dari segi kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir per bagian. Artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif dan induktif, 2 perkembangan sosial, anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orang tuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermain diluar rumah bergaul dengan teman sebaya, 3 anak mulai menyukai permainan sosial, bentuk permainan yang melibatkan banyak orang dengan saling berinteraksi, 4 perkembangan emosi, emosi anak sudah mulai terbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian 32 anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan, namun pengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil. Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa masa usia dini dikatakan usia yang berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik.

2.4 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

0 41 84

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

6 66 65

PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN SECARA SWADAYA DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

0 14 87

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI ORANG TUA MEMASUKKAN ANAK KE KELOMPOK BERMAIN DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK.

0 1 2

Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Secara Swadaya di Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak.

0 0 2

MOTIVASI ORANG TUA MEMASUKKAN ANAK PADA KELOMPOK BERMAIN ( Studi Kasus Di Kelompok Bermain Bina Citra Cendekia) UNGARAN.

0 1 1