commit to user
disebabkan karena ada beberapa faktor yang menentukan baik atau tidaknya kualitas produksi yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Ada tiga pendekatan kualitas menurut Ahyari 1987 : 317 1. Pendekatan bahan baku
Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui seleksi bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi perusahaan tersebut.
2. Pendekatan proses produksi Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui pengawasan proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
3. Pendekatan produk akhir Merupakan upaya pengendalian kualitas dengan melihat produk akhir
yang menjadi hasil dari perusahaan tersebut.
L.
Tahapan Proses Produksi Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Iskandartex Surakarta
PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua departemen yaitu departemen tenun weaving dan printing, dalam pengamatan ini penulis hanya
menguraikan proses produksi tenun karena penulis melakukan kegiatan magang di bagian tersebut.
Tiap-tiap proses terbagi menjadi beberapa tahapan. Adapun proses produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing
Textile adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan benang lusi
Benang lusi adalah benang yang memanjang membujur dalam proses produksi. Benang digulung ke dalam alat yang disebut boom warping kemudian
diadakan penarikan benang untuk penyusunan benang yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada lebar kain.
commit to user
2. Pembuatan benang pakan
Benang pakan adalah benang yang menyilang menganyam dalam proses penenunan. Benang pakan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang
dimasukkan ke dalam mesin kelos kemudian benang yang sudah dikelos tersebut diteruskan ke mesin palet yang akan menggulung benang ke dalam kayu klinting
yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian mesin penenunan bersama-sama dengan benang lusi.
3.
Tahap Penghanian warping
Tahap ini merupakan proses awal yaitu dengan menggulung benang dan sekaligus menentukan jumlah panjang benang lusi, jika menginginkan kain yang
halus maka semakin banyak benang yang dibutuhkan karena kain yang halus akan memerlukan gulungan yang lebih rapat.
4.
Tahap Pengkanjian sizing
Tahap ini berfungsi untuk menguatkan benang sehingga pada saat ditenun benang tidak mudah putus. Caranya benang yang telah disiapkan dari tahap
warping dimasukkan dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang. Obat dan bahan produknya untuk menguatkan benang wol
Acriling, Stracth, Tapioka, lilin dan air.
5.
Tahap cucuk racing
Tahap ini merupakan proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari
proses kanji dan selanjutnya dipasangkan ke mesin tenun. Benang yang sudah dicucuk akan dibawa ke bagian proses penenunan.
6. Tahap Palet
Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau penggulung batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong. Kayu klinting atau
penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian penenunan bersama-sama benang lusi. Proses ini berfungsi untuk menentukan
panjang benang yang melintang lebar pada kain yang akan ditenun.
commit to user
7. Tahap menenun