Diagnosis Pengobatan Pencegahan Ascaris lumbricoides Cacing Gelang

menyebabkan muntah cacing keluar lewat mulut atau hidung atau keluar lewat rectum. Migrasi larva dapat terjadi sebagai akibat rangsangan panas 38,9 o C. Sejumlah cacing dapat membentuk bolus massa yang dapat menyebabkan obstruksi intestinal secara parsial atau komplet dan menimbulkan rasa sakit pada abdomen, muntah dan kadang-kadang massa dapat di raba. Migrasi cacing ke kandung empedu, menyebabkan kolik biliare dan kolangitis. Migrasi pada saluran pankreas menyebabkan pankreatitis. Apendisitis dapat disebabkan askaris yang bermigrasi ke dalam saluran apendiks. Pada anak di bawah umur 5 tahun menyebabakan gangguan nutrisi berat karena cacing dewasa dan dapat di ukur secara langsung dari peningkatan nitrogen pada tinja. Gangguan absorpsi karbohidrat dapat kembali normal setelah cacing dieleminasi. Askaris dapat menyebabkan protein energy malnutrition. Pada anak- anak yang diinfeksi 13-14 cacing dewasa dapat kehilangan 4 gram protein dari diet yang mengandung 35-50 gram proteinhari Ideham dan Pusarawati, 2007.

2.1.8. Diagnosis

Selama fase intestinal diagnosis dapat ditetapkan dari penemuan cacing dewasa atau telur cacing. Cacing betina Askaris mengeluarkan telur secara konstan, telur dapat dihitung untuk memperkirakan jumlah cacing dewasa yang menginfeksi. Cacing dewasa Askaris dapat keluar melalui anus atau mulut, karena sudah tua atau karena reaksi tubuh hospes. Sedangkan telur fertile dan unfertile dapat ditemukan pada pemeriksaan tinja. Telur dapat dengan mudah ditemukan pada sediaan basah apus tinja direct wet smear atau sediaan basah dari sedimen pada metode konsentrasi Ismid, 2008. Untuk mendignosis adanya larva pada paru-paru dapat dilakukan dengan melakukan rontgen pada rongga dada atau dapat ditetapkan dari penemuan larva pada sediaan sputum atau kumbah lambung Irianto, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.1.9. Pengobatan

Beberapa obat yang efektif terhadap ascariasis adalah sebagai berikut : Pirantel pamoat: dosis 10 mgkg BB maksimum 1 g dapat diberikan dosis tunggal. Efek samping : gangguan gastrointestinal, sakit kepala, pusing, kemerahan pada kulit dan demam. Mebendazol : dosis 100 mg dua kali per hari selama lebih dari 3 hari. Efek samping : diare rasa sakit pada abdomen, kadang-kadang leukopenia. Mebendazol tidak di anjurkan pada wanita hamil karena dapat membahayakan janin. Piperasin sitrat : dosis 75 mgkg BB maksimum 3,5 ghari, pemeberian selama dua hari. Efek samping : kadang – kadang menyebabkan urtikaria, gangguan gastrointestinal dan pusing. Albendazol : dosis tunggal 400 mg, dengan angka kesembuhan 100 pada infeksi cacing Ascaris Ideham dan Pusarawati, 2007.

2.1.10. Pencegahan

Penularan Askaris dapat terjadi secara oral, maka untuk pencegahannya hindari tangan dalam keadaan kotor, karena dapat menimbulkan adanya kontaminasi dari telur-telur askaris. Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan. Selain hal tersebut, hindari juga mengkonsumsi sayuran mentah dan jangan membiarkan makanan terbuka begitu saja, sehingga debu-debu yang berterbangan dapat mengontaminasi makan tersebut ataupun dihinggapi serangga yang membawa telur-telur tersebut. Untuk menekan volume dan lokasi dari aliran telur-telur melalui jalan ke penduduk, maka pencegahannya dengan mengadakan penyaluran pembuangan feses yang teratur dan sesuai dengan syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan dan tidak boleh mengotori air permukaan untuk mencegah agar tanah tidak terkontaminasi telur-telur Askaris. Mengingat tingginya prevalensi terjadinya askariasis pada anak-anak, maka perlu diadakan pendidikan di sekolah-sekolah mengenai cacing askaris ini. Universitas Sumatera Utara Dianjurkan juga untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan, mencuci makanan dan memasaknya dengan baik, memakai alas kaki terutama diluar rumah. Ada baiknya di desa-desa diberikan pendidikan dengan cara peragaan berupa gambar atau video, sehingga dengan cara ini dapat dengan mudah dimengerti oleh mereka. Untuk melengkapi hal di atas perlu ditambah dengan penyediaan sarana air minum dan jamban keluarga, sehingga sebagaimana telah terjadi program nasional, rehabilitasi sarana perumahan juga merupakan salah satu perbaikan keadaan sosial-ekonomi yang menjurus kepada perbaikan kebersihan dan sanitasi. Cara- cara perbaikan tersebut adalah buang air pada jamban dan menggunakan air untuk membersihkannya, makan makanan yang sudah dicuci dan dipanaskan serta menggunakan sendok garpu dalam waktu makan dapat mencegah infeksi oleh telur cacing. Anak-anak dianjurkan tidak bermain di tanah yang lembab dan kotor, serta selalu memotong kuku secara teratur. Halaman rumah selalu dibersihkan Irianto, 2009.

2.1.11. Prognosis