Siklus Hidup Ascaris lumbricoides Cacing Gelang

Gambar 2.2. Telur Ascaris lumbricoides yang Tidak Dibuahi unfertilized Sumber : http:www.cdc.govparasitesascariasisindex.html Gambar 2.3. Telur Ascaris lumbricoides yang Dibuahi fertilized Sumber : http:www.cdc.govparasitesascariasisindex.html

2.1.4. Siklus Hidup

Telur cacing yang telah dibuahi yang keluar bersama tinja penderita, di dalam tanah yang lembap dan suhu yang optimal akan berkembang menjadi telur infektif yang mengandung larva cacing. Infeksi terjadi dengan masuknya telur cacing yang infektif ke dalam mulut melalui makanan atau minuman yang Universitas Sumatera Utara tercemar tanah yang mengandung tinja penderita askariasis. Dalam usus halus bagian atas, dinding telur akan pecah sehingga larva dapat keluar, untuk selanjutnya menembus dinding usus halus dan memasuki vena porta hati. Bersama aliran darah vena, larva akan beredar menuju jantung, paru-paru, lalu menembus dinding kapiler masuk ke dalam alveoli. Masa migrasi ini berlangsung sekitar 15 hari. Dari alveoli larva cacing berpindah ke bronki, trakea dan laring, untuk selanjutnya masuk ke faring, esofagus, turun ke lambung akhirnya sampai ke usus halus. Sesudah berganti kulit, larva cacing akan tumbuh menjadi cacing dewasa. Sirkulasi dan migrasi larva cacing dalam darah tersebut disebut lung migration. Dua bulan sejak infeksi masuknya telur infektif per oral terjadi, seekor cacing betina mampu mulai bertelur, yang jumlah produksi telurnya dapat mencapai 200.000 butir per hari Soedarto, 2008. Gambar 2.4. Siklus Hidup Ascaris lumbricoides Sumber : http:www.dpd.cdc.govdpdxhtmlAscariasis.html Universitas Sumatera Utara Keterangan gambar: Cacing dewasa hidup di dalam lumen usus halus. Cacing betina menghasilkan telur sampai 200.000 butir per hari yang dikeluarkan bersama tinja . Telur yang tidak dibuahi unfertilized bisa saja tertelan tetapi tidak menginfeksi. Telur yang dibuahi fertilized yang mengandung embrio menjadi infektif setelah 18 hari sampai beberapa minggu , hal ini tergantung pada kondisi lingkungan tempat yang lembap, hangat dan teduh. Setelah telur yang berkembang menjadi infektif tertelan oleh hospes , larva akan menetas , menginvasi mukosa usus, selanjutnya terbawa aliran darah portal kemudian melalui aliran darah sistemik ke paru-paru . Larva yang matang menuju ke paru-paru 10-14 hari, penetrasi pada dinding alveoli, ke cabang bronchi, kerongkongan, dan selanjutnya tertelan . Setelah mencapai usus, berkembang menjadi cacing dewasa .

2.1.5. Cara Infeksi atau Penularan